Roam Hadirkan Kendaraan Listrik di Jalanan Kenya
Sistem transportasi berperan penting dalam kemajuan peradaban manusia karena mobilitas merupakan aspek penting dari kualitas hidup kita. Namun, transportasi juga merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim dengan menyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar. Menciptakan solusi untuk sistem transportasi yang lebih berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting. Di Kenya, Roam berperan dengan menyajikan kendaraan listrik (EV).
Menurut Laporan Tahunan Perubahan Iklim Sektor Transportasi Kenya (2019/2020), total sektor transportasi domestik negara itu mengeluarkan 12,3 juta ton karbon dioksida pada tahun 2019. Pada tahun 2014, sektor ini menyumbang 52,9% dari total emisi karbon dari pembakaran bahan bakar. Pilihan transportasi yang populer di Kenya adalah ojek (boda-boda) dan bus.
Kendaraan Listrik Roam di Kenya
Roam, dulunya Opibus, dimulai pada 2017 sebagai proyek penelitian di Universitas Linköping Swedia. Perusahaan teknologi Swedia-Kenya itu bermaksud untuk membuat transportasi listrik lebih mudah diakses oleh pasar yang lebih luas, dengan fokus pada keterjangkauan dan kesederhanaan. Pada tahun 2022, perusahaan ini dinobatkan sebagai salah satu dari 100 perusahaan paling inovatif versi majalah TIME.
Diperkirakan, ada sekitar 2 juta operator boda-boda di seluruh penjuru Kenya. Kenya mengimpor sebagian besar sepeda motornya dari India, Cina, dan Jepang. Sedangkan Roam Air adalah sepeda motor listrik yang dibuat, dikembangkan, dan dirancang untuk dan di Afrika dengan medan dan kondisi yang keras. Selain emisinya yang mendekati nol, Roam mengklaim biaya pengoperasian sepeda motor listrik ini sekitar 68% lebih rendah daripada sepeda motor berbahan bakar fosil.
Untuk angkutan umum, bus listrik sudah mulai berseliweran di jalan-jalan Kenya. BasiGo dan Roam adalah dua perusahaan dengan operasi bus listrik aktif saat ini. Roam telah mengembangkan dua jenis bus: bus angkutan massal dan bus pengumpan. Bus listrik ini dapat diisi oleh sistem panel surya atau langsung dari jaringan. Pada akhir tahun 2023, Roam berharap dapat meningkatkan skala produksi dan menyediakan opsi transportasi umum yang lebih berkelanjutan untuk pasar pan-Afrika.
Perusahaan teknologi ini juga menyediakan perlengkapan konversi listrik untuk armada kendaraan seperti truk ringan. Selain layanan kendaraan, Roam menawarkan produk sistem energi dan layanan desain & pemasangan untuk perumahan dan komersial, industri, dan utilitas.
E-Mobilitas Kenya
Sektor elektromobilitas Kenya kini tengah berkembang. Dari kendaraan listrik hingga tempat pengisian daya, bisnis di seluruh rantai nilai e-mobilitas sudah mulai bermunculan. Ketika praktik terbaik untuk pemukiman manusia dan transportasi yang berkelanjutan memerlukan desain yang dapat dilalui dengan berjalan kaki yang berpusat pada manusia dengan sistem transportasi umum yang efisien, mengintegrasikan kendaraan listrik ke dalam sistem merupakan hal yang penting.
Pada akhirnya, transisi ke sistem transportasi yang lebih berkelanjutan mengharuskan pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil untuk bergerak bersama dengan tegas untuk menyelesaikan masalah tepat pada waktunya.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Ia adalah seorang penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif berpengalaman dengan portofolio selama hampir satu dekade.