Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • G20
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Figur

Tugas Tanpa Henti Zhang Junping: Dari Bekas Tambang Menjadi Tanah Permai

Pemerintah daerah dari provinsi-provinsi sekitar telah menghubungi Zhang untuk mempelajari metode yang ia pakai dalam merawat dan menghijaukan area bekas tambang.
oleh Nazalea Kusuma 23 Juli 2021
Zhang Junping seperti dilansir China Daily, berdiri di antara pohon pinus di Taman Hutan Gunung Yuquan pada 19 Juli 2020 | Foto oleh Yang Xiaoyu / chinadaily.com.cn

Zhang Junping seperti dilansir China Daily, berdiri di antara pohon pinus di Taman Hutan Gunung Yuquan pada 19 Juli 2020 | Foto oleh Yang Xiaoyu / chinadaily.com.cn

Zhang Junping adalah “Si Bodoh” yang berusaha mengubah Pegunungan Yuquan dari tambang yang terbengkalai menjadi sebuah surga permai. Kisahnya memulihkan lingkungan selama sepuluh tahun terakhir membuatnya dijuluki sebagai “Yugong Modern”, sosok serupa Sisifus dalam legenda Tionghoa yang menghabiskan sepanjang hidupnya berusaha menyingkirkan dua gunung yang menghalangi jalannya.

Datang dari sebuah desa bernama Shijiazhuang, Provinsi Hebei di Tiongkok Utara, Zhang bekerja sebagai penjaga hutan selama kurang lebih enam tahun sebelum akhirnya bergabung dengan tentara militer untuk area Taiyuan pada usia 19. Setahun setelah Zhang meninggalkan basis militer dan memilih tinggal di kota yang kemudian menjadi rumah keduanya, Zhang mulai mendirikan perusahaan pemanas. Bermodal sumber batu bara yang melimpah di area itu, ia menjadi sosok yang sukses di bidangnya.

“Perusahaan saya, seperti kebanyakan lainnya, telah mengotori kota dalam waktu yang sangat lama. Sudah waktunya bagi kami untuk menebus kesalahan dan membuat kota ini menjadi asri dan bersih kembali,” ujar Zhang. “Itulah yang kupikirkan saat itu.”

Hampir 20 tahun lalu, Provinsi Shanxi, penghasil batu bara terbesar di Tiongkok, merupakan wilayah terpolusi dengan lingkungan yang buruk. Tanahnya telah rusak akibat penambangan dan udaranya penuh dengan abu, jelaga, serta debu. Berupaya mewujudkan transformasi industri, pemerintah lokal mendesak industri yang berkaitan dengan batu bara untuk membangun perekonomian yang lebih hijau.

Pada 2009, pemerintah kota Taiyuan memutuskan untuk membuat program pemulihan ekosistem melalui modal sosial. Mereka mengumumkan rencana pembangunan 21 hutan taman suburban, dan mengajak para pelaku bisnis untuk “mengadopsi” area tersebut. Sebagai gantinya, perusahaan-perusahaan yang terlibat akan mendapatkan hak guna lahan hingga 20% untuk pengembangan bisnis begitu mereka menyelesaikan minimal 80% tugas penghijauan.

Tanpa pikir panjang, Zhang Junping “mengadopsi” pegunungan Yuquan.

Pada saat itu, penambangan batu bara dan gamping yang terus-menerus telah meninggalkan setidaknya 200 jejak lubang menganga. Area itu kemudian dijadikan sebagai tanah pembuangan sampah industri dan rumah tangga dengan tujuh TPA utama.

Tak lama kemudian, Zhang menyadari bahwa menanam pohon saja hanya akan mencapai sekitar 20% dari keseluruhan tugas. Banyak sekali yang harus dilakukan sebelum meletakkan bibit tanaman ke dalam lubang: meratakan permukaan bebatuan supaya para pekerja dan pohon-pohon dapat menemukan pijakan, membangun puluhan ribu titian dari papan kayu agar para pekerja tidak tergelincir, dan menggali kira-kira 60.000 lubang dengan mesin listrik.

Begitu tertanam, hampir seluruh bibit mati dalam dua tahun pertama akibat kekurangan air. Zhang kemudian memutuskan untuk membangun sistem irigasi. Setelah melewati begitu banyak uji coba, kini sistem irigasi sepanjang 420 kilometer telah terpasang di sana. Selain itu, sembilan waduk besar juga dibangun di bagian atas pegunungan untuk mendukung irigasi dan mencegah kebakaran hutan.

Menghijaukan pegunungan bukanlah tugas yang mudah. Sejauh ini, Zhang telah mengeluarkan 1,1 miliar yuan (setara $157,28 juta) dari kantong pribadinya untuk proyek ini. Kini ia memiliki hutang sebesar 100 juta yuan ($14,28 juta).

Liu Xiaolin, seorang akuntan di tim Zhang, menjelaskan bahwa di tahun 2010 untuk menanam satu pohon di sana saja memerlukan biaya sebesar 550 yuan ($78,64), yang mana sudah sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan harga di tempat lain. Sedikitnya 50 juta yuan ($7,14 juta) dibutuhkan untuk biaya perawatan dan peningkatan kualitas setiap tahunnya.

Zhang telah mengalami cedera dan terserang penyakit akibat pekerjaan beratnya di gunung. Ia juga sempat dijauhi oleh istri dan anak-anaknya akibat tak pulang ke rumah selama berbulan-bulan. Zhang mengaku beratus-ratus kali ingin menyerah, namun ia tetap bertahan.

Di tahun 2020, Zhang menyatakan bahwa mereka telah mencapai 70% dari target mereka, merawat kembali 190 tambang yang terbengkalai, dan membersihkan lima dari tujuh TPA. Pekerjaannya telah menambah luas lahan tanam yang mulanya kurang dari 30% menjadi kira-kira 70%. Zhang berencana menyelesaikan tugasnya dalam kurun lima tahun.

“Saya tidak menyesali apa yang sudah saya perbuat. Malahan, saya sangat bangga dengan apa yang telah saya capai,” kata Zhang.

Perbandingan antara Gunung Yuquan sebelum dan sesudah restorasi ekologi | Foto oleh chinadaily.com.cn
Perbandingan antara Gunung Yuquan sebelum dan sesudah restorasi ekologi | Foto oleh chinadaily.com.cn

Selama satu dekade terakhir, pegunungan yang tadinya tak terurus, kini telah berubah menjadi hutan taman seluas 13 km2. Area ini kemudian menjadi destinasi wisata yang populer untuk mengadakan pagelaran, acara tahunan, pertandingan lari maraton, dan menikmati pemandangan mekarnya bunga ceri dengan lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya. Pegunungan Yuquan kini ditumbuhi 5,5 juta bambu, sipres, bunga ceri, dan pohon plum.

Area ini juga menjadi tempat belajar mengajar untuk para guru dan murid dari berbagai tempat. Beberapa pemerintah lokal dari provinsi-provinsi sekitar telah menghubungi Zhang untuk mempelajari metode yang ia pakai dalam merawat dan menghijaukan area bekas tambang.

Zhang Junping sangat mengharapkan perubahan di masa depan. Ia yakin bahwa para turis dan pendanaan akan segera datang memenuhi area itu. Sambil menunggu, ia akan terus melakukan tugasnya.

Editor: Marlis Afridah

Penerjemah: Inez Kriya

Sumber: XinhuaNet and China Daily

Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.

Terima kasih telah membaca!
Ikuti perkembangan kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia, berlangganan newsletter mingguan kami tanpa dipungut biaya. Dikirim ke email Anda setiap Jumat.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk redaksi Green Network Asia.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Ancaman Banjir Pesisir dan Kota yang Tenggelam
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keanekaragaman Hayati Australia
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Sisi Buruk Larangan Plastik di India
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Wawasan mengenai Pemanfaatan Berkelanjutan 50.000 Spesies Liar dari Para Ahli

Continue Reading

Sebelumnya: Tetsu Nakamura, Menghidupkan Kembali Lembah yang Lama Mati
Berikutnya: William Kamkwamba, Pemuda Afrika yang Menjaring Angin

Artikel Terkait

Aipda Purnomo menggendong seorang perempuan pengidap gangguan jiwa di Lamongan Aipda Purnomo, Polisi yang Merawat ODGJ dengan Kasih Sayang
  • Figur
  • Unggulan

Aipda Purnomo, Polisi yang Merawat ODGJ dengan Kasih Sayang

oleh Abul Muamar 8 Agustus 2022
Rahmat Hidayat, desainer difabel daksa menunjukkan desain yang ia gamba Rahmat Hidayat, Perancang Busana yang Ingin Hapus Stigma terhadap Kelompok Difabel
  • Figur
  • Unggulan

Rahmat Hidayat, Perancang Busana yang Ingin Hapus Stigma terhadap Kelompok Difabel

oleh Abul Muamar 3 Agustus 2022
Kasim Arifin pengabdian mahasiswa KKN Kasim Arifin dan 15 Tahun Pengabdian Seorang Mahasiswa KKN
  • Figur
  • Unggulan

Kasim Arifin dan 15 Tahun Pengabdian Seorang Mahasiswa KKN

oleh Nazalea Kusuma 10 Desember 2021
Ramveer Tanwar membersihkan danau. Ramveer Tanwar Hidupkan Kembali Danau-danau Mati di India
  • Figur

Ramveer Tanwar Hidupkan Kembali Danau-danau Mati di India

oleh Zia Ul Haq 28 September 2021
William Kamkwamba dan kincir angin buatannya William Kamkwamba, Pemuda Afrika yang Menjaring Angin
  • Figur

William Kamkwamba, Pemuda Afrika yang Menjaring Angin

oleh Zia Ul Haq 4 Agustus 2021
Tetsu Nakamura bersama warga di Afghanistan | Foto: KYODO dari Japan Times Tetsu Nakamura, Menghidupkan Kembali Lembah yang Lama Mati
  • Figur

Tetsu Nakamura, Menghidupkan Kembali Lembah yang Lama Mati

oleh Zia Ul Haq dan Nazalea Kusuma 27 Mei 2021
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Dirjen Binmas Islam Kemenag Kamaruddin Amin (tengah) saat menghadiri kegiatan “Pembinaan Seniman dan Budayawan Islam di Provinsi Banten” Kemenag Bekali Seniman dan Budayawan Islam dengan Wawasan Pembangunan Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    Kemenag Bekali Seniman dan Budayawan Islam dengan Wawasan Pembangunan Berkelanjutan

  • biji kopi oranye, merah, dan hitam ditaruh di dua nampan. Tujuh Tahun Peningkatan Produksi Beras dan Kopi di Vietnam
    • Kabar
    • Unggulan

    Tujuh Tahun Peningkatan Produksi Beras dan Kopi di Vietnam

  • Aipda Purnomo menggendong seorang perempuan pengidap gangguan jiwa di Lamongan Aipda Purnomo, Polisi yang Merawat ODGJ dengan Kasih Sayang
    • Figur
    • Unggulan

    Aipda Purnomo, Polisi yang Merawat ODGJ dengan Kasih Sayang

  • sebuah sepeda di parkiran yang tergenang banjir di Bonn, Jerman Mengatasi Ancaman Banjir Pesisir dan Kota yang Tenggelam
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengatasi Ancaman Banjir Pesisir dan Kota yang Tenggelam

  • Hutan mangrove di atas air. Meningkatkan Kesadaran Global pada Hari Mangrove Internasional
    • Kabar
    • Unggulan

    Meningkatkan Kesadaran Global pada Hari Mangrove Internasional

  • Pulau Semakau | Foto: NEA Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Rempah-Rempah | Foto: Shantanu Pal dari Pexels Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • SDG-tracker UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao mengajar anak-anak | Foto: Situs Beena Rao Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • Seorang remaja dari ugm dan tiga anak sekolah dasar menanam benih bakau. Foto diambil dari atas dan hanya memperlihatkan kepala dan punggung mereka. WE Day UGM 2022: Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim dan Mendorong Pemberdayaan Masyarakat
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WE Day UGM 2022: Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim dan Mendorong Pemberdayaan Masyarakat

  • Dua wanita di Bali berjalan membawa batu bata beton di atas kepala. Keterlibatan Perempuan Harus Jadi Pilar Utama Pencapaian SDGs Desa
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Keterlibatan Perempuan Harus Jadi Pilar Utama Pencapaian SDGs Desa

  • Tangkapan layar meeting zoom dengan dua pembicara (Zonaebt.com) Membuka Peluang Green Jobs Indonesia Bersama Zona EBT
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Membuka Peluang Green Jobs Indonesia Bersama Zona EBT

  • rooftop solar panel oleh xurya New Energy Nexus Dukung Startup Indonesia Bangun Energi Bersih Berkeadilan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    New Energy Nexus Dukung Startup Indonesia Bangun Energi Bersih Berkeadilan

  • Ilustrasi oleh Irhan Prabasukma Mempersiapkan Bisnis untuk Industri yang Lebih Hijau dengan Pengetahuan dan Teknologi
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Mempersiapkan Bisnis untuk Industri yang Lebih Hijau dengan Pengetahuan dan Teknologi

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan di Situs Ini
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Panduan Menulis Opini
  • Dukung Misi Kami
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Kebijakan Kuki
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2022 Green Network ID