Laporan Akhir IPCC Tekankan Pentingnya Tindakan Cepat, Mendalam, dan Berkelanjutan untuk Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Foto: Annie Spratt di Unsplash.
Seiring Bumi yang semakin panas, dampak perubahan iklim pun semakin nyata dan berbahaya. Peluang kita untuk membatasi pemanasan global semakin tertutup, tetapi tetap masih ada harapan. Aksi iklim menjadi langkah yang mendesak saat ini. Laporan akhir IPCC menawarkan wawasan utama tentang kondisi perubahan iklim saat ini, ke mana kita harus melangkah, dan apa yang dapat kita lakukan sekarang.
Dampak Perubahan Iklim
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) adalah badan PBB untuk mengukur kondisi perubahan iklim global. Pada Maret 2023, IPCC merampungkan Laporan Sintesis yang menutup enam laporan mendalam yang telah terbit sebelumnya selama tujuh tahun terakhir. Laporan tersebut merangkum dampak perubahan iklim, mitigasi, masa depan jangka panjang, dan respons jangka pendek.
IPCC melaporkan bahwa aktivitas manusia telah “secara nyata menyebabkan pemanasan global” melalui emisi gas rumah kaca (GRK). Suhu permukaan bumi sekarang 1,1°C di atas tingkat pra-industri dan kemungkinan akan mencapai batas 1,5°C pada awal tahun 2030-an.
Setiap daerah di dunia saat ini mengalami dampak perubahan iklim dengan tingkat yang berbeda-beda, seperti cuaca ekstrem, bencana alam, penurunan keanekaragaman hayati, krisis air, dan lain sebagainya. Dampak-dampak tersebut mengakibatkan rusaknya alam dan kehidupan manusia, terutama masyarakat rentan yang kontribusinya paling kecil dalam menyebabkan pemanasan global. Sedikit saja pertambahan pemanasan planet akan memperburuk dampak tersebut.
Adaptasi & Mitigasi Perubahan Iklim saat Ini
Rencana dan aksi adaptasi iklim telah berkembang lintas sektor, wilayah, dan pemangku kepentingan. Namun, ada kesenjangan dalam adaptasi, terutama antara negara-negara di Global North dan Global South. Ada juga kasus maladaptasi, di mana tindakan dilakukan secara terpisah, dan berfokus pada sektor-sektor yang terisolir dan dampak jangka pendek.
Selain itu, laporan tersebut memperkirakan bahwa rencana dan implementasi yang ada saat ini masih belum cukup untuk membendung pemanasan global melebihi batas 1,5°C di abad ke-21. Laporan tersebut juga menyoroti arus keuangan global saat ini untuk adaptasi iklim tidak mencukupi, yang mengakibatkan terbatasnya pilihan bagi negara-negara berkembang.
“Secara keseluruhan, upaya yang dilakukan saat ini tidak cukup untuk memahami, mempersiapkan, dan menerapkan langkah-langkah untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Kesenjangan umumnya terbesar di negara-negara berkembang, yang kurang mampu untuk berinvestasi dalam tindakan perubahan iklim dibanding negara-negara yang kaya,” kata Frank Jotzo, penulis utama laporan tersebut, dalam sebuah artikel.
Langkah yang Perlu Diambil
Laporan IPCC menyerukan tindakan pengurangan emisi gas rumah kaca global secara mendalam, cepat, dan berkelanjutan untuk mengamankan masa depan yang layak huni dan berkelanjutan untuk semua tepat pada waktunya. Kabar baiknya adalah bahwa tindakan, rencana, dan teknologi yang ada telah mengurangi emisi hingga beberapa miliar ton, masih menurut laporan tersebut.
“Pilihan yang layak, efektif, dan berbiaya rendah untuk mitigasi dan adaptasi sudah tersedia,” menurut laporan tersebut. Peningkatan dan perluasan yang signifikan dari opsi-opsi ini – dengan penyesuaian berdasarkan konteks lokal – akan memungkinkan transisi sistemik yang cepat dan ekstensif di semua sektor. Dengan cara ini, peluang untuk mengurangi separuh emisi global pada tahun 2030 masih terbuka.
Laporan tersebut menyoroti, “Kelayakan dan keefektifan dari opsi-opsi semakin meningkat dengan solusi multi-sektoral terintegrasi yang membedakan respons berdasarkan risiko iklim, lintas sistem, dan mengatasi ketimpangan sosial. Mengingat opsi adaptasi seringkali memakan waktu penerapan yang lama, perencanaan jangka panjang meningkatkan efisiensinya.”
Aksi Iklim Jangka Pendek
Tindakan jangka pendek sangat penting untuk mengelola dampak perubahan iklim dan membatasi pemanasan global. Pilihan dan tindakan yang diambil dalam dekade ini akan menentukan nasib Bumi dan penghuninya selama ribuan tahun ke depan. Tindakan ini membutuhkan investasi keuangan yang tinggi. Selain itu, tindakan ini juga berpotensi menghasilkan perubahan yang mengganggu, tetapi serangkaian kebijakan dapat mengurangi dampaknya.
Laporan IPCC menekankan beberapa poin pertimbangan untuk aksi iklim jangka pendek bagi para pemangku kepentingan multi-sektoral yang memungkinkan transisi sistemik dan menghasilkan pengurangan emisi gas rumah kaca global:
- Kesetaraan dan Inklusi: Memprioritaskan kesetaraan, keadilan iklim, keadilan sosial, inklusi, dan proses transisi yang adil dapat meningkatkan hasil adaptasi dan meningkatkan ketahanan.
- Tata Kelola dan Kebijakan: Komitmen politik, tujuan yang jelas, koordinasi di berbagai domain kebijakan, kerangka kelembagaan, dan tata kelola yang inklusif sangat penting untuk aksi iklim yang efektif.
- Keuangan, Teknologi, dan Kerjasama Internasional: Pembiayaan adaptasi dan mitigasi yang lebih adil untuk mengatasi hambatan global diperlukan untuk mencapai tujuan. Penting pula adanya inovasi teknologi dan kerja sama internasional untuk mengarusutamakan penggunaan dan praktiknya secara global..
“Seperti yang telah dikonfirmasi oleh laporan IPCC hari ini, ada cara untuk membuat adaptasi lebih efektif. Diperlukan lebih banyak investasi dalam penelitian dan pengembangan. Begitu juga dengan fokus pada perencanaan jangka panjang serta pendekatan inklusif dan adil yang menyatukan beragam pengetahuan,” kata Jotzo.
—
Laporan IPCC dapat dibaca di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Naz adalah Manajer Editorial di Green Network Asia.