Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Figur
  • Opini
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Event
  • Pelatihan
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Laporan Akhir IPCC Tekankan Pentingnya Tindakan Cepat, Mendalam, dan Berkelanjutan untuk Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Seiring Bumi yang semakin panas, dampak perubahan iklim pun semakin nyata dan berbahaya. Laporan akhir IPCC menawarkan wawasan utama tentang kondisi perubahan iklim saat ini, ke mana kita harus melangkah, dan apa yang dapat kita lakukan sekarang.
Oleh Nazalea Kusuma
26 April 2023
gunung es Arktik yang mencair dipotret dari atas udara

Foto: Annie Spratt di Unsplash.

Seiring Bumi yang semakin panas, dampak perubahan iklim pun semakin nyata dan berbahaya. Peluang kita untuk membatasi pemanasan global semakin tertutup, tetapi tetap masih ada harapan. Aksi iklim menjadi langkah yang mendesak saat ini. Laporan akhir IPCC menawarkan wawasan utama tentang kondisi perubahan iklim saat ini, ke mana kita harus melangkah, dan apa yang dapat kita lakukan sekarang.

Dampak Perubahan Iklim

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) adalah badan PBB untuk mengukur kondisi perubahan iklim global. Pada Maret 2023, IPCC merampungkan Laporan Sintesis yang menutup enam laporan mendalam yang telah terbit sebelumnya selama tujuh tahun terakhir. Laporan tersebut merangkum dampak perubahan iklim, mitigasi, masa depan jangka panjang, dan respons jangka pendek.

IPCC melaporkan bahwa aktivitas manusia telah “secara nyata menyebabkan pemanasan global” melalui emisi gas rumah kaca (GRK). Suhu permukaan bumi sekarang 1,1°C di atas tingkat pra-industri dan kemungkinan akan mencapai batas 1,5°C pada awal tahun 2030-an.

Setiap daerah di dunia saat ini mengalami dampak perubahan iklim dengan tingkat yang berbeda-beda, seperti cuaca ekstrem, bencana alam, penurunan keanekaragaman hayati, krisis air, dan lain sebagainya. Dampak-dampak tersebut mengakibatkan rusaknya alam dan kehidupan manusia, terutama masyarakat rentan yang kontribusinya paling kecil dalam menyebabkan pemanasan global. Sedikit saja pertambahan pemanasan planet akan memperburuk dampak tersebut.

Adaptasi & Mitigasi Perubahan Iklim saat Ini

Rencana dan aksi adaptasi iklim telah berkembang lintas sektor, wilayah, dan pemangku kepentingan. Namun, ada kesenjangan dalam adaptasi, terutama antara negara-negara di Global North dan Global South. Ada juga kasus maladaptasi, di mana tindakan dilakukan secara terpisah, dan berfokus pada sektor-sektor yang terisolir dan dampak jangka pendek.

Selain itu, laporan tersebut memperkirakan bahwa rencana dan implementasi yang ada saat ini masih belum cukup untuk membendung pemanasan global melebihi batas 1,5°C di abad ke-21. Laporan tersebut juga menyoroti arus keuangan global saat ini untuk adaptasi iklim tidak mencukupi, yang mengakibatkan terbatasnya pilihan bagi negara-negara berkembang.

“Secara keseluruhan, upaya yang dilakukan saat ini tidak cukup untuk memahami, mempersiapkan, dan menerapkan langkah-langkah untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Kesenjangan umumnya terbesar di negara-negara berkembang, yang kurang mampu untuk berinvestasi dalam tindakan perubahan iklim dibanding negara-negara yang kaya,” kata Frank Jotzo, penulis utama laporan tersebut, dalam sebuah artikel.

Langkah yang Perlu Diambil

berbagai jalur pembangunan dan hasil terkait adaptasi iklim
Foto: IPCC.

Laporan IPCC menyerukan tindakan pengurangan emisi gas rumah kaca global secara mendalam, cepat, dan berkelanjutan untuk mengamankan masa depan yang layak huni dan berkelanjutan untuk semua tepat pada waktunya. Kabar baiknya adalah bahwa tindakan, rencana, dan teknologi yang ada telah mengurangi emisi hingga beberapa miliar ton, masih menurut laporan tersebut.

“Pilihan yang layak, efektif, dan berbiaya rendah untuk mitigasi dan adaptasi sudah tersedia,” menurut laporan tersebut. Peningkatan dan perluasan yang signifikan dari opsi-opsi ini – dengan penyesuaian berdasarkan konteks lokal – akan memungkinkan transisi sistemik yang cepat dan ekstensif di semua sektor. Dengan cara ini, peluang untuk mengurangi separuh emisi global pada tahun 2030 masih terbuka.

Laporan tersebut menyoroti, “Kelayakan dan keefektifan dari opsi-opsi semakin meningkat dengan solusi multi-sektoral terintegrasi yang membedakan respons berdasarkan risiko iklim, lintas sistem, dan mengatasi ketimpangan sosial. Mengingat opsi adaptasi seringkali memakan waktu penerapan yang lama, perencanaan jangka panjang meningkatkan efisiensinya.”

Aksi Iklim Jangka Pendek

Tindakan jangka pendek sangat penting untuk mengelola dampak perubahan iklim dan membatasi pemanasan global. Pilihan dan tindakan yang diambil dalam dekade ini akan menentukan nasib Bumi dan penghuninya selama ribuan tahun ke depan. Tindakan ini membutuhkan investasi keuangan yang tinggi. Selain itu, tindakan ini juga berpotensi menghasilkan perubahan yang mengganggu, tetapi serangkaian kebijakan dapat mengurangi dampaknya.

Laporan IPCC menekankan beberapa poin pertimbangan untuk aksi iklim jangka pendek bagi para pemangku kepentingan multi-sektoral yang memungkinkan transisi sistemik dan menghasilkan pengurangan emisi gas rumah kaca global:

  • Kesetaraan dan Inklusi: Memprioritaskan kesetaraan, keadilan iklim, keadilan sosial, inklusi, dan proses transisi yang adil dapat meningkatkan hasil adaptasi dan meningkatkan ketahanan.
  • Tata Kelola dan Kebijakan: Komitmen politik, tujuan yang jelas, koordinasi di berbagai domain kebijakan, kerangka kelembagaan, dan tata kelola yang inklusif sangat penting untuk aksi iklim yang efektif.
  • Keuangan, Teknologi, dan Kerjasama Internasional: Pembiayaan adaptasi dan mitigasi yang lebih adil untuk mengatasi hambatan global diperlukan untuk mencapai tujuan. Penting pula adanya inovasi teknologi dan kerja sama internasional untuk mengarusutamakan penggunaan dan praktiknya secara global..

“Seperti yang telah dikonfirmasi oleh laporan IPCC hari ini, ada cara untuk membuat adaptasi lebih efektif. Diperlukan lebih banyak investasi dalam penelitian dan pengembangan. Begitu juga dengan fokus pada perencanaan jangka panjang serta pendekatan inklusif dan adil yang menyatukan beragam pengetahuan,” kata Jotzo.

—

Laporan IPCC dapat dibaca di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial di Green Network Asia.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mendorong Penggunaan Kemasan Berkelanjutan bagi Konsumen dan Perusahaan
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    5 Hal yang Dapat Dilakukan Pemerintah Kota untuk Penuhi Hak atas Udara Bersih bagi Warga
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Upaya Uzbekistan Berdayakan Perempuan dalam Masyarakat Hutan dengan Kebijakan yang Responsif Gender
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Taiwan Sediakan Produk Menstruasi Gratis di Sekolah dan Kampus

Continue Reading

Sebelumnya: Garda Pangan: Mencegah Makanan menjadi Sampah melalui Food Bank
Berikutnya: Menjaga Bumi Tetap Sehat, Aspek Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Artikel Terkait

Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

Oleh Maulina Ulfa
22 September 2023
ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
22 September 2023
sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

Oleh Abul Muamar
21 September 2023
tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

Oleh Kresentia Madina
21 September 2023
dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Kabar
  • Unggulan

Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

Oleh Abul Muamar
20 September 2023
foto aerial sebuah hutan dengan ilustrasi berbentuk daun dengan tulisan CO2 di tengahnya Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kabar
  • Unggulan

Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2023
Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

  • ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

  • tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

  • dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
    • Kabar
    • Unggulan

    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

  • seorang pria berkaus biru duduk di kursi roda dengan latar lukisan di dinding Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel

Tentang Kami

  • Tentang
  • Tim
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Panduan Siaran Pers
  • Bekerja dengan Kami
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network Asia - Indonesia