Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Menulis Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Transformasi Guru dan Sistem Tenaga Kerja Pendidikan

Perlu ada perubahan mendasar untuk menciptakan sistem yang sehat untuk mendukung peran guru sebagai agen perubahan.
Oleh Nazalea Kusuma
5 Oktober 2022
seorang guru laki-laki menggambar di papan tulis untuk mempersiapkan kelasnya

Foto oleh Jordan Rowland di Unsplash.

Jujur saja, seberapa suka kita kepada  guru-guru kita akan memengaruhi sikap kita terhadap mata pelajaran yang mereka ajar di sekolah, bukan? Pendidikan, anak muda, dan guru saling berkaitan erat. Pandemi COVID-19 menguak dan memperdalam celah-celah dalam sistem pendidikan, termasuk yang menyebabkan guru kelelahan, burn-out, dan berhenti.

Dalam Sidang Umum PBB ke-77 di New York, Transforming Education Summit menyoroti topik guru, belajar-mengajar, dan tenaga pendidik dalam Jalur Aksi Tematik (Thematic Action Track 3/AT3).

Masalah Utama

Krisis pendidikan global menyebabkan digitalisasi yang cepat dan menambah ketimpangan. Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, 70% anak berusia 10 tahun tidak dapat membaca dan memahami cerita sederhana.

“Alih-alih menjadi pendorong besar, pendidikan dengan cepat mengkotak-kotakkan,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.

Ia yakin bahwa guru adalah tulang punggung sistem pendidikan yang baik, tetapi perlu ada perubahan mendasar. Ia menyesalkan, “Guru sering kali kurang terlatih, kurang dihargai, dan dibayar rendah, dan terhambat oleh peran, metode, dan alat pengajaran yang sudah ketinggalan zaman.”

Karenanya, Makalah Diskusi AT3 telah mengidentifikasi empat tantangan utama dalam sistem tenaga kerja pendidikan:

  1. Kekurangan personel
  2. Kesulitan dalam memastikan kualifikasi yang memadai, keterampilan, dan kebutuhan pengembangan profesional tenaga pengajar
  3. Status dan kondisi kerja yang kurang memadai
  4. Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan guru, otonomi, dan inovasi

Ekspektasi, Tujuan, dan Harapan

Tenaga kependidikan terdiri dari guru dan tenaga kependidikan lainnya, termasuk administrator, pelatih, tenaga pendukung pendidikan, dan pekerja pendidikan formal atau informal. Menurut Education 2030: Incheon Declaration, mereka perlu diberdayakan, direkrut secara layak, terlatih dengan baik, dan memenuhi kualifikasi profesional untuk mengubah pendidikan. Selain itu, mereka harus dimotivasi dan didukung dalam sistem yang dikelola dengan baik, efisien, dan efektif.

Ditambah lagi, laporan ILO tentang masa depan pekerjaan mengungkap perluasan peran guru. Selain sebagai penyalur pengetahuan (knowledge provider), guru juga harus menjadi produsen pengetahuan (knowledge producer). Guru diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap dunia. Dengan demikian, guru harus menguasai topik-topik seperti kesehatan, pedagogi transformatif gender dan pengajaran untuk aksi iklim, keberlanjutan, kewarganegaraan global, serta “keterampilan abad ke-21” sebagai bekal.

 guru perempuan berhijab duduk bersila di lantai dengan sekelompok siswa sekolah dasar
Foto oleh Husniati Salma di Unsplash.

“Mereka harus mengenalkan pembelajaran berdasarkan pengalaman, penelitian, dan rasa ingin tahu; mengembangkan kapasitas, kesenangan, dan disiplin untuk memecahkan masalah,” kata Guterres.

Betapa tingginya harapan yang dipikul oleh guru. Tentu, 80 juta guru di seluruh dunia adalah pahlawan, tetapi mereka bukan manusia super. Perlu ada sistem yang sehat untuk mendukung mereka sehingga guru dapat memenuhi peran mereka sebagai agen perubahan. Makalah Diskusi AT3 memberi gambaran sistem tenaga kerja pendidikan yang efektif dengan memecahkan masalah utama:

  • Setiap negara memiliki guru yang terlatih dan berkualitas serta profesional pendidikan lainnya dalam jumlah yang tepat, di tempat yang tepat, dengan keterampilan yang tepat.
  • Semua guru menjalani pelatihan awal yang berkualitas dan pengembangan profesional berkelanjutan sepanjang karier mereka.
  • Setiap guru, pemimpin sekolah, dan pekerja pendidikan lainnya memiliki status profesional yang sah, dapat berpartisipasi dalam dialog sosial dan kebijakan, dan bekerja dalam kondisi yang memungkinkan mereka untuk menjadi efektif dan mengubah pendidikan dari dalam.
  • Guru dan tenaga pendidikan profesional lainnya diberdayakan untuk memimpin pembelajaran, berinovasi, dan memanfaatkan penelitian yang relevan.

Transformasi menyangkut tenaga kerja pendidikan ini semakin dibutuhkan. Dalam menghadapi pandemi global, tantangan perubahan iklim, konflik, dan krisis lainnya, guru harus mampu beradaptasi.

Transformasi Guru dan Pendidikan

Setelah proses konsultasi global, catatan online pada draft makalah diskusi, dan masukan yang diterima selama Pra-KTT di Paris pada Juni 2022, AT3 merekomendasikan sepuluh strategi konkret untuk menciptakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengubah pendidikan. Strategi ini menyasar area yang perlu dikembangkan, didukung, dipromosikan, dan diprioritaskan, yaitu:

  1. Kebijakan nasional yang komprehensif untuk guru dan tenaga pendidik
  2. Kerangka standar dan kompetensi untuk para guru, termasuk integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam pendidikan dan praktik guru
  3. Mekanisme sertifikasi dan program peningkatan berkelanjutan tenaga pengajar dalam jabatan
  4. Pendekatan berbasis tim untuk mendukung proses belajar-mengajar
  5. Pemberdayaan kepemimpinan, motivasi, dan inovasi
  6. Dialog sosial yang sehat dan partisipasi guru dalam pengambilan keputusan pendidikan
  7. Strategi reformasi nasional yang terintegrasi dan tata kelola fungsional yang efektif
  8. Pelibatan pengungsi dan guru lain pada situasi krisis dalam sistem manajemen dan pengembangan guru nasional
  9. Pendidikan keuangan seperti yang dilakukan dalam Call to Action on Education Finance (2021)
  10. Dukungan tambahan bagi para guru dalam Pelatihan Pendidikan Teknik dan Kejuruan dan Pembelajaran Seumur Hidup

Pada KTT tersebut, sepertiga dari negara yang hadir telah berkomitmen untuk mendukung kesehatan mental dan sosial siswa dan guru. Ini baru permulaan.

Jalan mengubah sistem pendidikan masih panjang. Organisasi guru dan tenaga pendidik global, nasional, dan regional harus bersatu dan berpartisipasi aktif dalam proses tindak lanjut, termasuk mengamankan keuangan, mengembangkan kebijakan, dan memantau.

Penerjemah & Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial Asia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network Asia dan Reviewer untuk Green Network ID.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Tiga Tips Memberi Kado yang Lebih Berkelanjutan
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pendidikan Keberlanjutan di Sekolah dan Harapan untuk Perubahan
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menyeimbangkan Pemenuhan HAM dan Aksi Iklim
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pemijahan Karang di Pulau Fitzroy: Harapan bagi Great Barrier Reef

Continue Reading

Sebelumnya: Menempatkan Masyarakat Adat di Garis Depan Pelestarian Alam
Berikutnya: Dedikasi OIC Menyelamatkan Orangutan di Pulau Sumatera

Artikel Terkait

lima perempuan mengenakan pakaian adat suku baduy berjalan beriringan. 5 Langkah untuk Mengembangkan Desa Wisata yang Lebih Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

5 Langkah untuk Mengembangkan Desa Wisata yang Lebih Berkelanjutan

Oleh Abul Muamar
30 Desember 2022
seorang perempuan berkaca mata dengan kamera yang menggantung di badannya duduk di atas sampah sambil merentangkan tangan. 8 Tips Liburan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

8 Tips Liburan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan

Oleh Abul Muamar
29 Desember 2022
empat perempuan saling menyatukan tangan membentuk tanda cinta di tengah hamparan sawah. Tiga Inisiatif Pemberdayaan Perempuan oleh Perempuan di Akar Rumput
  • Kabar
  • Unggulan

Tiga Inisiatif Pemberdayaan Perempuan oleh Perempuan di Akar Rumput

Oleh Abul Muamar
28 Desember 2022
sampah plastik yang terdiri dari tutup botol, sikat gigi bekas, korek api, dan lainnya disusun berdasarkan kesamaan warna. 4 Tips Mengolah Sampah Plastik Menjadi Benda Bernilai
  • Kabar
  • Unggulan

4 Tips Mengolah Sampah Plastik Menjadi Benda Bernilai

Oleh Abul Muamar
27 Desember 2022
Seni Tani menerima kunjungan anak-anak sekolah untuk belajar berkebun. Seni Tani Menyediakan Akses Pangan Sehat dan Dekat di Perkotaan
  • Unggulan
  • Wawancara

Seni Tani Menyediakan Akses Pangan Sehat dan Dekat di Perkotaan

Oleh Abul Muamar
26 Desember 2022
tangan seseorang memegang buah kopi berwarna merah yang tergantung di tangkai pohonnya. Resilient Coffee: Mendukung Petani Kopi Indonesia di Tengah Perubahan Iklim
  • Kabar
  • Unggulan

Resilient Coffee: Mendukung Petani Kopi Indonesia di Tengah Perubahan Iklim

Oleh Abul Muamar
23 Desember 2022
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • lima perempuan mengenakan pakaian adat suku baduy berjalan beriringan. 5 Langkah untuk Mengembangkan Desa Wisata yang Lebih Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    5 Langkah untuk Mengembangkan Desa Wisata yang Lebih Berkelanjutan

  • seorang perempuan berkaca mata dengan kamera yang menggantung di badannya duduk di atas sampah sambil merentangkan tangan. 8 Tips Liburan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    8 Tips Liburan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan

  • empat perempuan saling menyatukan tangan membentuk tanda cinta di tengah hamparan sawah. Tiga Inisiatif Pemberdayaan Perempuan oleh Perempuan di Akar Rumput
    • Kabar
    • Unggulan

    Tiga Inisiatif Pemberdayaan Perempuan oleh Perempuan di Akar Rumput

  • sampah plastik yang terdiri dari tutup botol, sikat gigi bekas, korek api, dan lainnya disusun berdasarkan kesamaan warna. 4 Tips Mengolah Sampah Plastik Menjadi Benda Bernilai
    • Kabar
    • Unggulan

    4 Tips Mengolah Sampah Plastik Menjadi Benda Bernilai

  • Seni Tani menerima kunjungan anak-anak sekolah untuk belajar berkebun. Seni Tani Menyediakan Akses Pangan Sehat dan Dekat di Perkotaan
    • Unggulan
    • Wawancara

    Seni Tani Menyediakan Akses Pangan Sehat dan Dekat di Perkotaan

  • Pulau Semakau | Foto: NEA Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Rempah-Rempah | Foto: Shantanu Pal dari Pexels Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • SDG-tracker UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao mengajar anak-anak | Foto: Situs Beena Rao Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Menulis Opini
  • Panduan Menulis Siaran Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2022 Green Network ID