Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Film Glass Onion Wanti-wanti Kelemahan Energi Hidrogen

Energi hidrogen disebut-sebut sebagai solusi ajaib untuk mengatasi pemanasan global, dan kedengarannya terlalu muluk-muluk untuk menjadi kenyataan. Lalu, apa kelemahannya?
Oleh Nazalea Kusuma
13 Januari 2023
karakter laki-laki kulit putih paruh baya Miles Bron dari film Glass Onion sedang memegang bahan bakar hidrogen seperti kristal yang disebut Klear

Miles Bron dengan Klear, Energi Hidrogen Padat. | Foto oleh Glass Onion (Sutradara Rian Johnson) di Netflix.

Hidrogen ada di mana-mana. Senyawa ini berlimpah dan disebut-sebut hanya menghasilkan energi dan air ketika dibakar. Energi hidrogen semakin populer seiring maraknya kampanye media hingga ajakan untuk investasi di pasar yang belum dirambah ini. Hingga Juni 2022, lebih dari 30 rencana penggunaan hidrogen telah diumumkan oleh sejumlah negara di seluruh dunia untuk mendukung transisi energi bersih.

Lalu, film ‘Glass Onion’ muncul dan berpotensi menimbulkan keraguan di tengah masyarakat terkait penggunaan energi hidrogen. Dalam film ini, energi hidrogen menimbulkan ledakan besar. Sejauh mana kebenaran penggambaran ini?

Warna-warni Hidrogen

Hidrogen merupakan gas yang tidak terlihat. Lalu, warna apa yang sedang kita bicarakan di sini? Meski benar bahwa hidrogen adalah salah satu unsur kimia paling melimpah di dunia, hidrogen umumnya tidak eksis sebagai hidrogen murni (putih) dalam bentuk gas. Untuk menghasilkan energi hidrogen, hidrogen harus diekstrak dari unsur lain.

Mengekstrak hidrogen—produksi energi hidrogen—membutuhkan banyak energi. Ada beberapa cara untuk melakukannya, dan hidrogen yang dihasilkan dibedakan berdasarkan emisi karbonnya, sehingga diberi nama dengan kode warna. Yang paling sering dibahas adalah hidrogen hitam, abu-abu, biru, dan hijau.

Hidrogen hitam diproduksi menggunakan bahan bakar fosil, dan ini yang paling merusak lingkungan. Hidrogen abu-abu dan biru dihasilkan menggunakan gas alam melalui proses reformasi uap (steam reforming) atau gasifikasi yang melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Perbedaannya adalah bahwa dalam produksi hidrogen biru, mereka mencoba menangkap dan menyimpan karbon dioksida di bawah tanah menggunakan penangkapan dan penyimpanan karbon/carbon capture and storage (CSS). Terakhir, hidrogen hijau dihasilkan dengan energi terbarukan melalui elektrolisis, yang hanya menghasilkan energi dan air hidrogen (sel bahan bakar hidrogen).

Tantangan

Dapat dimaklumi jika kebanyakan orang masih mewaspadai energi hidrogen. Hidrogen disebut-sebut sebagai solusi ajaib untuk mengatasi pemanasan global, dan kedengarannya terlalu muluk-muluk untuk menjadi kenyataan. Lalu, apa kira-kira kelemahan energi hidrogen?

  1. Nitrogen oksida dari pembakaran hidrogen

Banyak aktor industri energi dan utilitas menggunakan hidrogen dengan cara membakarnya—biasanya bersama dengan gas alam (metana). Penerapan seperti ini berlangsung di pembangkit listrik hibrida hingga boiler hidrogen di rumah. 

Proses pembakaran internal ini mengeluarkan nitrogen oksida (NOx) dalam jumlah besar, yang berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Cara ini akan menghasilkan polusi udara yang lebih buruk daripada sekarang jika terus dilanjutkan.

  1. Kebocoran

Molekul hidrogen sangat kecil, sehingga rentan terhadap kebocoran bahkan dalam sel bahan bakar hidrogen. Ledakan selalu menjadi ancaman dalam pembangkitan energi, sehingga keunggulan hidrogen tidak berlaku dalam hal ini. Ada teknologi yang memadai untuk memantau dan meminimalkan risiko ini. 

Namun, kebocoran hidrogen yang lebih kecil merupakan masalah bagi iklim. Hidrogen mudah terbakar, namun tidak lantas menghangatkan planet, melainkan meningkatkan bahan kimia lain di udara yang menyebabkan pemanasan global. 

Hidrogen membuat metana di udara kita lebih tahan lama dan berdampak; dan pada gilirannya mempengaruhi ozon di atmosfer kita. Selain itu, belum ada data yang memadai tentang kebocoran hidrogen selama proses berlangsung. Tanpa penahanan yang lebih baik dan teknologi deteksi kebocoran hidrogen dalam skala besar, energi hidrogen justru akan dapat memperburuk perubahan iklim.

  1. Ongkos & Usaha

Hidrogen hijau sering disebut “hidrogen bersih” karena sel bahan bakar hidrogen tidak melepaskan zat berbahaya. Namun, ongkos dan usaha untuk produksi, transportasi, dan penggunaan akhir sangatlah besar. 

Pertama, produksi membutuhkan listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan untuk memisahkan air secara elektrokimia. Harga energi terbarukan memang semakin murah seiring berjalannya waktu, tetapi masih memakan proses energi besar yang panjang. 

Lalu, kita memiliki suku cadang pengangkutan dan penggunaan akhir. Risiko keamanannya tinggi, sehingga suku cadang ini memerlukan sensor dan perangkat berteknologi tinggi untuk menghasilkan energi hidrogen seaman mungkin bagi semua orang. Memproduksi peralatan dalam skala besar untuk penggunaan umum akan sangat mahal.

Lanjutkan dengan hati hati

Glass Onion ada benarnya. Film ini menggambarkan produksi (fiktif) energi hidrogen untuk digunakan di seluruh dunia pada tahun 2020, dan semuanya ambyar. Proses pengembangan yang terburu-buru menghasilkan ‘energi hidrogen’ yang tidak stabil dan karenanya tidak aman, yang kemudian meledak di akhir film. Seperti halnya dalam kehidupan nyata, teknologinya belum siap.

Environmental Defense Fund dan organisasi hijau lainnya percaya bahwa ketika teknologi sudah siap, sel bahan bakar hidrogen hanya boleh digunakan jika elektrifikasi bersih tidak memungkinkan. Misalnya pada industri berat, seperti produksi baja dan semen, dan sebagai bahan bakar truk, kapal laut, dan pesawat jarak jauh.

Terlepas dari penggunaannya di masa depan dalam skala global, mengeksplorasi energi hidrogen tetap memiliki kelebihan. Tantangan tersebut di atas harus dijawab secara menyeluruh selama tahap penelitian dan pengembangan. Dengan maraknya kampanye dan investasi dalam energi hidrogen, sangat penting untuk mendanai lebih banyak penelitian tentang energi hidrogen untuk mencapai hasil sebaik mungkin dari alternatif energi bersih yang aman, berkelanjutan, dan terjangkau.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial Asia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network Asia dan Reviewer untuk Green Network ID.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Potensi dan Kekuatan Fandom K-pop sebagai Komunitas Global
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menghidupkan Kembali Stepa Emas, Ekosistem Prasejarah Kazakhstan
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Upaya Abu Dhabi Merestorasi Laut dan Pesisir
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Tiga Tips Memberi Kado yang Lebih Berkelanjutan

Continue Reading

Sebelumnya: Singapura Angkat CSO Pemerintah Pertama
Berikutnya: Upaya Abu Dhabi Merestorasi Laut dan Pesisir

Artikel Terkait

Petani kapas organik binaan SukkhaCitta di Jawa Timur dan Jawa Tengah SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan
  • Kabar
  • Unggulan

SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan

Oleh Maulina Ulfa
2 Februari 2023
foto hitam putih sebuah ruang kelas yang kosong Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik
  • Kabar
  • Unggulan

Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik

Oleh Nazalea Kusuma
2 Februari 2023
sebuah kapal feri berlayar di laut dengan kapal-kapal kecil berada di dekat dermaga. Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping

Oleh Abul Muamar
1 Februari 2023
David Croft, Global Head of Sustainability di Reckitt. Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt
  • Unggulan
  • Wawancara

Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt

Oleh Lalita Fitrianti
1 Februari 2023
Ikon toko IKEA Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global
  • Kabar
  • Unggulan

Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global

Oleh Maulina Ulfa
31 Januari 2023
kerumunan fandom k-pop konser di stadion Potensi dan Kekuatan Fandom K-pop sebagai Komunitas Global
  • Kabar
  • Unggulan

Potensi dan Kekuatan Fandom K-pop sebagai Komunitas Global

Oleh Nazalea Kusuma
31 Januari 2023
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Petani kapas organik binaan SukkhaCitta di Jawa Timur dan Jawa Tengah SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan
    • Kabar
    • Unggulan

    SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan

  • foto hitam putih sebuah ruang kelas yang kosong Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik
    • Kabar
    • Unggulan

    Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik

  • sebuah kapal feri berlayar di laut dengan kapal-kapal kecil berada di dekat dermaga. Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping

  • David Croft, Global Head of Sustainability di Reckitt. Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt
    • Unggulan
    • Wawancara

    Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt

  • Ikon toko IKEA Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global
    • Kabar
    • Unggulan

    Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global

  • Pulau Semakau | Foto: NEA Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Rempah-Rempah | Foto: Shantanu Pal dari Pexels Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • SDG-tracker UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao mengajar anak-anak | Foto: Situs Beena Rao Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID