Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

ISSB Usulkan Amandemen Standar Pengungkapan Keberlanjutan

ISSB mengusulkan rencana amandemen standar pengungkapan keberlanjutan IFRS S2 untuk kemudahan implementasi. Apa saja yang termasuk di dalamnya?
Oleh Kresentia Madina
12 Mei 2025
foto pepohonan di depan gedung-gedung tinggi

Foto: Sava Bobov di Unsplash.

Besarnya dampak perubahan iklim menggarisbawahi pentingnya peran bisnis untuk melakukan aksi iklim. Berbagai standar pengungkapan keberlanjutan telah ditetapkan, termasuk standar IFRS yang diterbitkan oleh ISSB. Pada April 2025, ISBB merilis rencana amandemen IFRS S2. Lantas, apa saja yang termasuk di dalamnya?

Standar Pengungkapan Keberlanjutan untuk Bisnis

Banyak perusahaan mulai menerapkan pengungkapan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) untuk menilai dampak keberlanjutan operasional mereka. Pada 2023, Dewan Standar Keberlanjutan Internasional (ISSB) merilis IFRS S1 dan IFRS S2, dua standar pengungkapan keberlanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan terhadap keberlanjutan perusahaan dan mendukung pengambilan keputusan investasi yang lebih tepat.

IFRS S1 menetapkan persyaratan bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan risiko dan peluang keberlanjutan kepada investor. Sementara IFRS S2 secara khusus menetapkan pengungkapan terkait iklim, mencakup tata kelola, strategi, dan kinerja perusahaan dalam risiko, peluang, dan target terkait iklim. Kedua standar ini dirancang untuk dipublikasikan bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan.

Amandemen IFRS S2

IFRS S2 berlaku efektif untuk periode laporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2024. Pada April 2025, ISSB mengusulkan amandemen terhadap IFRS S2 untuk mempermudah pengungkapan emisi gas rumah kaca. Usulan perubahan ini didasarkan pada umpan balik dari pemangku kepentingan dan pasar.

Amandemen yang diusulkan mencakup pelonggaran pengungkapan kategori 15 cakupan 3, yaitu kategori untuk emisi gas rumah kaca yang timbul dari aktivitas terkait investasi keuangan perusahaan. Amandemen yang diusulkan memperbolehkan penggunaan metode pengukuran emisi gas rumah kaca selain Protokol Gas Rumah Kaca. ISSB menggarisbawahi bahwa perubahan ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan dalam menerapkan standar pengungkapan keberlanjutan tanpa mengurangi pengungkapan emisi gas rumah kaca.

“Sebagai penentu standar yang berfokus pada pasar, kami telah mengambil langkah responsif dengan mengusulkan amandemen untuk membantu perusahaan menyusun laporan keberlanjutan tanpa menimbulkan gangguan berlebih, dan memastikan bahwa standar kami tetap mendukung penyediaan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan para investor,” ujar Sue Lloyd, Wakil Ketua ISSB.

Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab

ISSB membuka draf paparan amandemen untuk menerima komentar hingga 27 Juni 2025. Setelah mengumpulkan umpan balik dari para pemangku kepentingan, ISSB akan menyelesaikan amandemen ini pada akhir tahun 2025.

Mengungkapkan risiko, peluang, dan dampak keberlanjutan merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk berperan dalam mengatasi krisis iklim dan mengurangi dampaknya. Mengingat krisis iklim yang terus berkembang cepat, penerapan standar pengungkapan keberlanjutan secara luas di semua skala bisnis, termasuk UMKM, menjadi semakin mendesak. Hal ini memerlukan tata kelola dan kemauan yang kuat dari para pemimpin perusahaan, serta sistem dan kerangka kerja yang mendukung dari pemerintah dan organisasi.

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kesetaraan Gender dalam Bisnis: Sebuah Tanggung Jawab dan Peluang

Continue Reading

Sebelumnya: Mendorong Pengembangan Tenaga Kerja Hijau untuk Mendukung Transisi Energi
Berikutnya: Mengeksplorasi Potensi Logam Tanah Jarang sebagai Kunci Transisi Energi di Indonesia

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia