Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

IUCN Luncurkan Pedoman Pemanfaatan Spesies Terancam Punah

IUCN meluncurkan sebuah pedoman yang bertujuan untuk mendukung para pengambil keputusan dalam mengatur pemanfaatan spesies terancam punah.
Oleh Kresentia Madina
28 Mei 2025
hiu paus yang berenang mendekati permukaan air.

Foto: Jeremy Bishop di Unsplash.

Keanekaragaman hayati adalah fondasi pembangunan berkelanjutan. Namun, saat ini terjadi penurunan keanekaragaman hayati yang signifikan secara global, bahkan banyak spesies berada di ambang kepunahan. Untuk menyeimbangkan pemanfaatan dan konservasi spesies secara berkelanjutan, kita membutuhkan metode yang tepat. Terkait hal ini, Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) meluncurkan pedoman yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan dalam mengatur pemanfaatan spesies terancam punah.

Eksploitasi Berlebihan Keanekaragaman Hayati

Menurut Laporan Living Planet dari World Wildlife Fund (WWF), rata-rata populasi satwa liar menurun drastis hingga 73% antara tahun 1970–2020. Kondisi tersebut kian memburuk hingga saat ini. Pada 2025, Daftar Merah IUCN yang menilai status konservasi global dan risiko kepunahan spesies biologis, mengungkapkan bahwa 47.187 dari 169.420 spesies diklasifikasikan sebagai spesies terancam punah.

Eksploitasi berlebihan oleh manusia adalah salah satu penyebab utama penurunan keanekaragaman hayati, yang seringkali dilakukan secara tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi. Padahal, pembangunan ekonomi global sangat bergantung pada keanekaragaman hayati. Menurut estimasi World Economic Forum, sekitar 44 triliun USD (Rp 716 kuadriliun) atau setengah dari total PDB dunia pada 2020 bergantung pada keanekaragaman hayati dan alam pada tingkat sedang hingga tinggi.

Oleh karena itu, menyeimbangkan pemanfaatan keanekaragaman hayati dengan konservasi membutuhkan mekanisme dan akuntabilitas yang kuat, terutama terkait pemanfaatan spesies terancam punah. Untuk mendukung hal ini, IUCN merilis Pedoman Pemanfaatan Spesies Terancam Punah pada Mei 2025.

Pedoman IUCN terkait Pemanfaatan Spesies Terancam Punah

Pedoman IUCN bertujuan untuk memandu para pengambil keputusan dalam mengatur pemanfaatan spesies terancam punah guna memastikan pemanfaatan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan “pemanfaatan” adalah mengumpulkan, memotong, mengambil, atau membunuh spesies liar, termasuk bagian tubuh dan/atau produk turunannya.

Mengingat larangan total tidak mungkin dilakukan, maka pemanfaatan spesies yang terancam punah memerlukan penanganan khusus yang mempertimbangkan berbagai aspek, seperti status konservasi, karakteristik historis, serta habitat spesies. Selain itu, penting juga untuk digarisbawahi bahwa terdapat spesies terancam punah yang mengalami dampak dari pemanfaatan spesies lain, yang sering kali sulit untuk diteliti karena kurangnya regulasi dan dokumentasi.

Oleh karena itu, pedoman ini menekankan pentingnya penilaian konteks spesifik dalam proses pemanfaatan spesies. Untuk memastikan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan, pedoman ini juga menyediakan kerangka kerja penilaian keberlanjutan 5 dimensi, yang meliputi kesejahteraan hewan dan kesehatan manusia di samping aspek sosial, ekologi, dan ekonomi.

Mencapai Keseimbangan

Menghentikan eksploitasi keanekaragaman hayati sekaligus mendorong konservasi dan pembangunan ekonomi merupakan langkah krusial untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Para pembuat kebijakan dan praktisi dapat memanfaatkan Pedoman IUCN tersebut untuk mengatasi tantangan terkait keanekaragaman hayati di negara masing-masing, serta membangun dan memperkuat regulasi dan kebijakan yang relevan.

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial

Continue Reading

Sebelumnya: Sejauh Mana Capaian Perkembangan Anak Usia Dini di Indonesia?
Berikutnya: Meningkatkan Partisipasi Perempuan untuk Transisi Energi yang Berkeadilan

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia