Kenalan dengan T20: Bank Ide Rekomendasi Kebijakan Berbasis Riset untuk G20

Foto: T20 Indonesia
Indonesia telah secara resmi menerima Presidensi G20 tahun 2022 dari Italia, disusul dengan penyerahan Presidensi T20 (Think 20) pada 30 November 2021. T20 menaungi kelompok lembaga riset, menjadi pusat gagasan G20, mengembangkan berbagai rekomendasi kebijakan berbasis bukti sebagai pertimbangan para pemimpin G20, serta memberikan landasan pengetahuan kepada masyarakat, komunitas, dan media untuk lebih memahami dan terlibat dalam Presidensi G20.
“T20, sebagai salah satu engagement group dari G20, harus hadir di masa yang sangat penting ini sebagai platform bagi think tank dan lembaga riset di seluruh dunia untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis riset yang kuat, independen, dan inklusif untuk dijadikan sebagai pertimbangan bagi para pemimpin di G20” ujar Bambang P.S. Brodjonegoro (Menristekdikti 2019-2021), Lead Co-Chair T20 Indonesia dalam workshop dan konferensi pers bertajuk “Kontribusi T20 dalam Presidensi G20 untuk Menjembatani Berbagai Kepentingan” pada 29 Desember 2021.
Sementara itu, Board Director CSIS Indonesia Djisman Simandjuntak yang juga menjabat sebagai Lead Co-Chair T20 Indonesia menyampaikan, isu utama yang realistis menjadi kunci kesuksesan T20 Indonesia. “T20 Indonesia akan memberikan perhatian yang besar pertama-tama pada global health cooperation. Selama COVID-19 tidak dapat dikendalikan, kita tidak bisa kemana-mana. Karena itu persoalan besar seperti akses ke vaksinasi dan pengobatan, waiver of intellectual property untuk produk-produk dan jasa terkait COVID-19, distribusi production capacity sehingga produk akan sampai ke pengguna dalam waktu yang singkat, ” ujarnya.
Rekomendasi T20 kepada G20 akan didasarkan pada policy brief berbasis riset yang mempertimbangkan dan mengintegrasikan agenda-agenda think-tank dari negara anggota G20. Untuk itu, T20 memiliki kelompok gugus tugas (task force) yang dikelola secara desentralisasi menurut kepakaran masing-masing lembaga riset. “Karena masing-masing lembaga think-tank memiliki kekuatannya tersendiri, ini juga yang menjadi alasan kerja sama yang dilakukan dengan lembaga lainnya,” ujar Riatu Mariatul Qibthiyyah, Ketua LPEM FEB UI yang menjabat sebagai Executive Co-Chair T20 Indonesia.

Pada 2022, T20 Indonesia akan menggelar serangkaian kegiatan pendukung untuk tercapainya sebuah communique sebagai kontribusi pada G20. Salah satu upaya yang dilakukan oleh T20 adalah dengan membuka sayembara abstrak (call for abstract) untuk penyusunan policy brief bagi seluruh pihak yang berminat mendukung perumusan kebijakan bagi para pemimpin negara anggota G20.
Selain T20, ada beberapa kelompok engagement resmi non-pemerintah untuk G20, yaitu Civil 20 (C20), Business 20 (B20), Labor 20 (L20), Women 20 (W20), Youth 20 (Y20), Urban 20 (U20), dan Science 20 ( S20).
Editor: Marlis Afridah

Ari adalah seorang jurnalis dan penulis konten di Green Network ID.