Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan program bersama untuk mendukung upaya penciptaan lapangan kerja dan perluasan perlindungan sosial. Seperti apa?
Oleh Abul Muamar
13 Juni 2025
dua tangan mendekatkan puzzle

Foto: Freepik.

Pekerjaan dan perlindungan sosial adalah aspek penting dalam mendukung kesejahteraan seseorang. Namun hari ini, memperoleh pekerjaan di Indonesia semakin sulit karena keterbatasan lapangan kerja. Demikian pula halnya dengan perlindungan sosial, yang seringkali kurang signifikan dan terbatas untuk kelompok masyarakat tertentu. Terkait hal ini, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan program bersama untuk mendukung upaya penciptaan lapangan kerja dan perluasan perlindungan sosial.

Pengangguran dan Kurangnya Perlindungan Sosial

Pengangguran telah menjadi salah satu permasalahan utama di Indonesia selama bertahun-tahun. Isu ini semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya jumlah penduduk usia kerja setiap tahun, sementara lapangan pekerjaan semakin menipis. Bahkan, banyak penduduk usia muda (15-24 tahun) yang tidak memiliki pekerjaan, tidak menempuh pendidikan, atau tidak menjalani pelatihan (Not in Employment, Education or Training atau NEET). Pada tahun 2023, misalnya, 9,89 juta (22,25%) penduduk usia muda masuk kategori NEET, dan banyak di antara mereka yang merupakan lulusan perguruan tinggi, termasuk lulusan S2.

Pada saat yang sama, keterbatasan perlindungan sosial telah memperburuk keadaan. Berbagai program perlindungan sosial, khususnya dalam bentuk bantuan sosial, cenderung berfokus pada kelompok masyarakat yang masuk kategori miskin. Padahal, perlindungan sosial juga dibutuhkan oleh kelompok kelas menengah rentan, terutama di tengah meningkatnya biaya hidup dan berbagai tantangan lainnya.

Kerja Sama Penciptaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Pada awal Juni 2025, Pemerintah Indonesia dan PBB sepakat untuk bekerja sama dalam dua program yang mendukung upaya untuk menciptakan lapangan kerja dan menyediakan perlindungan sosial setelah Pandemi COVID-19. Dua program tersebut adalah Sistem perlindungan sosial dan pengembangan keterampilan modern dan adaptif untuk transformasi Indonesia, dan Penutupan kesenjangan inklusi disabilitas dalam perlindungan sosial dan ketenagakerjaan di seluruh siklus kehidupan di Indonesia.

Dengan dukungan Dana SDGs Bersama sebesar USD 3,15 juta (sekitar Rp51 miliar) dan didukung oleh sejumlah negara Eropa, dua program tersebut mendukung pelaksanaan Peta Jalan Indonesia terkait Akselerator Global Pekerjaan dan Perlindungan Sosial untuk Transisi yang Berkeadilan. Program bersama ini akan mengumpulkan rekomendasi untuk mereformasi skema perlindungan sosial di Indonesia, mengidentifikasi bagaimana perlindungan sosial dapat diperluas, mengidentifikasi keterampilan hijau dan digital baru, memperluas kesempatan ekonomi yang setara kepada orang-orang yang paling rentan, serta meningkatkan sistem pengembangan keterampilan untuk pembelajaran sepanjang hayat yang berkelanjutan.

“Dengan membangun sistem perlindungan sosial yang modern dan adaptif, serta terhubungkan dengan pengembangan keterampilan yang berbasis industri, inisiatif ini dapat memperbaiki kesempatan kerja dan memperluas perlindungan sosial, terutama bagi mereka yang paling rentan, termasuk penyandang disabilitas,“ kata Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.

Mendorong Kebijakan Inklusif

Pada akhirnya, memperluas lapangan pekerjaan dan perlindungan sosial memerlukan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil–serta membutuhkan kebijakan yang inklusif dan berkeadilan untuk memastikan perubahan yang berdampak. Reformasi sistem perlindungan sosial dan penciptaan lapangan kerja harus dilakukan secara beriringan dengan berfokus pada keberlanjutan, kesetaraan akses, serta kesiapan menghadapi berbagai tantangan dunia seperti digitalisasi, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan. Dalam hal ini, kolaborasi lintas sektor yang berpihak pada kelompok rentan harus menjadi prioritas.

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Continue Reading

Sebelumnya: Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki
Berikutnya: Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia