Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Bagaimana proyek seaBLUE dapat mendukung penghidupan nelayan skala kecil di Indonesia?
Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan

Foto: Rio Lecatompessy di Unsplash.

Ketahanan pangan laut Indonesia sangat bergantung pada keberadaan nelayan. Namun sayangnya, nelayan, khususnya nelayan skala kecil, telah menjadi salah satu kelompok yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, yang diperparah oleh berbagai tantangan lainnya yang berlarut-larut. Terkait hal ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bekerja sama dengan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan didukung dengan pendanaan dari Pemerintah Jepang, meluncurkan proyek Strengthening Livelihoods of Small-Scale Fishers and Promoting Sustainable Local Economic Development through the Blue Economy (seaBLUE) untuk mendukung penghidupan nelayan skala kecil di Indonesia.

Nestapa Nelayan Skala Kecil di Indonesia

Dalam rantai pasok produksi perikanan hingga sampai ke meja makan, nelayan skala kecil merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap ketidakadilan. Bertaruh nyawa menangkap ikan di laut untuk menyuplai kebutuhan masyarakat, mereka justru sering menjadi pihak yang paling terhimpit oleh struktur pasar yang timpang. Ketergantungan mereka pada tengkulak untuk menjual hasil tangkapan membuat posisi tawar mereka sangat lemah. Harga jual ikan yang mereka terima seringkali jauh di bawah nilai pasar, sementara biaya operasional yang harus mereka keluarkan—seperti bahan bakar, perawatan perahu, dan alat tangkap—terus meningkat.

Itu baru satu masalah. Hingga saat ini, nelayan skala kecil di berbagai daerah juga sering terkendala oleh kurangnya infrastruktur perikanan, seperti tempat penyimpanan dingin (cold storage) dan tempat pelelangan ikan (TPI). Pada saat yang sama, mereka juga kerap menghadapi kesulitan dalam mengakses modal sehingga usaha mereka sulit berkembang atau bahkan sekadar bertahan. Persaingan yang timpang dengan industri perikanan skala besar, serta kurangnya kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial dan ekonomi, semakin membuat mereka tergencet. Dan semua itu masih diperparah oleh perubahan iklim dan degradasi ekosistem laut dan pesisir yang berdampak pada penurunan stok ikan di pesisir, sehingga memaksa mereka melaut lebih jauh, yang membuat keselamatan dan kesejahteraan mereka semakin terancam.

Proyek SeaBLUE

Diluncurkan pada 19 Juni 2025, proyek seaBLUE dirancang sebagai program jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu nelayan dan memperkuat kelembagaan desa pesisir dan infrastruktur pendukungnya. Pada tahap awal, proyek ini menyasar sekitar 1.600 nelayan skala kecil di Morotai (Maluku Utara) dan Tanimbar (Maluku), dengan setidaknya 30 persen di antaranya adalah perempuan.

Para nelayan tersebut akan menerima pelatihan keterampilan diversifikasi usaha, pengelolaan hasil tangkapan berbasis teknologi ramah lingkungan, dan penguatan manajemen kelembagaan. Proyek seaBLUE juga memperkenalkan penggunaan kapal listrik, pendingin portable bertenaga surya, serta fasilitas cold storage berbasis energi terbarukan untuk membantu mengurangi kerugian pascapanen, menekan emisi karbon, dan meningkatkan kualitas hasil tangkapan.

Selain pemberdayaan teknis, seaBLUE juga berfokus pada penguatan sistem data Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) untuk memudahkan nelayan mengakses program asuransi, pembiayaan mikro, pelatihan, dan subsidi dari pemerintah. Proyek ini juga mencakup perbaikan sistem perizinan kapal daerah melalui pengembangan SIMKADA, serta penerapan teknologi Automatic Identification System (AIS) berbasis QR code untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta penelusuran hasil tangkapan dari laut hingga pasar.

“Kami ingin memastikan bahwa nelayan, bahkan di wilayah terpencil sekalipun, dapat mengakses teknologi rendah karbon, pembiayaan, pelatihan, serta pasar yang layak. Masa depan mereka tak boleh lagi dibayangi ketidakpastian,” kata Didit Herdiawan, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan.

Memastikan Kesejahteraan Nelayan Skala Kecil

Berbagai proyek kelautan dan perikanan yang melibatkan kolaborasi multipihak dengan pendanaan dari luar negeri telah sering bergulir di Indonesia, namun dampaknya seringkali tidak signifikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan proyek ini benar-benar berorientasi pada kesejahteraan komunitas lokal, khususnya nelayan skala kecil, serta berfokus pada praktik perikanan yang berkelanjutan untuk mendukung kelestarian laut. Komitmen, transparansi, dan akuntabilitas dari seluruh pemangku kepentingan terkait, serta monitoring dan evaluasi dampak, sangat penting untuk mengukur keberhasilan proyek ini.

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Continue Reading

Sebelumnya: Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
Berikutnya: Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia