Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kolaborasi untuk Mendorong Peningkatan Pendanaan Adaptasi terhadap Bencana Iklim di ASEAN

Ketika dunia menghadapi kesenjangan pembiayaan yang signifikan, beberapa organisasi mengumumkan kolaborasi untuk mendorong pembiayaan adaptasi yang lebih besar di ASEAN.
Oleh Kresentia Madina
22 Juli 2025
tanaman kecil tumbuh di sela-sela ubin beton

Foto: freestockcenter di Freepik.

Dunia sedang berubah, dan kita harus beradaptasi. Krisis iklim merupakan salah satu isu paling kompleks yang kita hadapi dalam beberapa tahun terakhir, yang dampaknya yang berjenjang dan memperparah krisis lainnya. Namun, beradaptasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap krisis membutuhkan pendanaan yang substansial; dan ini merupakan isu lain yang harus kita atasi. Dalam upaya menjembatani kesenjangan pendanaan, beberapa organisasi mengumumkan kolaborasi untuk mendorong pendanaan adaptasi yang lebih baik di kawasan ASEAN.

Biaya Adaptasi

Pada tahun 2024, kita mengalami tahun yang mungkin merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat. Meningkatnya suhu global merupakan salah satu dari banyak dampak perubahan iklim, yang bisa semakin parah jika tidak ada tindakan yang diambil untuk menghentikannya.

Beberapa kawasan telah dilanda gelombang panas ekstrem, kekeringan, dan kerawanan pangan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Kawasan lainnya mengalami kenaikan permukaan laut dan banjir, yang memengaruhi mata pencaharian ribuan orang. Dampak iklim paling parah dirasakan oleh negara-negara berkembang dan rentan, dan secara tidak proporsional berdampak terhadap perempuan, anak-anak, orang dengan disabilitas, dan kelompok rentan lainnya di negara-negara tersebut.

Adaptasi terhadap krisis sangat penting untuk meminimalkan kerusakan dan meningkatkan ketahanan di berbagai negara. Menerapkan sistem peringatan dini multi-bahaya dan melestarikan ekosistem, misalnya, dapat mendorong persiapan dan perlindungan yang lebih baik terhadap bencana yang disebabkan oleh iklim.

Namun, kesenjangan yang signifikan dalam pendanaan telah menghambat adaptasi iklim. Dana adaptasi merujuk pada dana yang dialokasikan untuk membantu masyarakat mengurangi risiko dan kerugian akibat bencana iklim. Laporan Kesenjangan Adaptasi UNEP 2024 menyatakan bahwa negara-negara berkembang membutuhkan antara USD 215 miliar dan USD 387 miliar per tahun pada tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan adaptasi iklim mereka. Namun, saat ini hanya sekitar USD 21,3 miliar yang tersedia setiap tahun.

Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa meskipun aliran dana meningkat menjadi USD 27,5 miliar pada tahun 2022, berkat tercapainya tujuan Pakta Iklim Glasgow, menjembatani kesenjangan substansial dalam pendanaan adaptasi membutuhkan upaya yang lebih besar, seperti memobilisasi sumber daya keuangan tambahan dan beralih dari mekanisme pendanaan reaktif ke antisipatif.

Mendorong Pembiayaan Adaptasi di ASEAN

Krisis yang semakin meningkat membutuhkan pembiayaan adaptasi yang lebih besar. Pada Juni 2025, Inisiatif Keuangan Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP FI), Forum Pasar Modal ASEAN (ACMF), dan Institut Keuangan Berkelanjutan Asia (SFIA) mengumumkan kolaborasi yang bertujuan untuk mendorong pembiayaan adaptasi yang lebih besar di ASEAN.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan panduan adaptasi regional yang menekankan langkah-langkah penting untuk adaptasi yang lebih baik dan ketahanan yang lebih kuat terhadap bahaya yang disebabkan oleh iklim. Panduan ini akan melengkapi dan menyempurnakan Taksonomi ASEAN, yang bertujuan untuk mengklasifikasikan kegiatan keuangan yang mendukung komitmen iklim dan lingkungan. Panduan ini merupakan cara untuk mengidentifikasi bagaimana layanan keuangan dapat membangun ketahanan terhadap bencana iklim dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian dalam prosesnya.

“Taksonomi keuangan berkelanjutan adalah kunci dalam menyediakan bahasa yang sama untuk hal ini. Panduan yang berfokus pada adaptasi regional memiliki potensi besar untuk menyempurnakan Taksonomi ASEAN dan mengarahkan modal menuju investasi yang memperkuat adaptasi iklim,” ujar Laura Canas da Costa, Pimpinan Kebijakan Global UNEP FI.

Lebih lanjut, inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan panduan manfaat bersama mitigasi dan Adaptasi untuk Ketahanan (mARs) guna meningkatkan Taksonomi ASEAN. Panduan mARs dapat membantu mengidentifikasi potensi dampak positif terhadap tujuan lain, seperti ekonomi dan kesehatan, yang timbul dari penerapan langkah-langkah adaptasi untuk satu tujuan.

Mengatasi Penyebab

Meskipun adaptasi penting, kita juga harus meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, mulai dari penggunaan bahan bakar fosil yang meluas hingga konflik bersenjata. Para pemangku kepentingan utama di pemerintahan dan bisnis, khususnya, harus menerjemahkan komitmen iklim mereka ke dalam tindakan nyata yang tidak merugikan manusia dan lingkungan. Pada akhirnya, menangani penyebab krisis iklim akan membantu meringankan beban adaptasi dan membangun dunia yang lebih aman bagi semua.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial

Continue Reading

Sebelumnya: Nestapa Nelayan di Dusun Sei Sembilang Banyuasin di Tengah Perubahan Iklim
Berikutnya: Bayang-Bayang Deforestasi di Tengah Ambisi Hilirisasi Kemenyan

Lihat Konten GNA Lainnya

Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia