Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

ESCAP membagikan lima pedoman kunci untuk menciptakan sistem transportasi perkotaan yang adil di tengah ketimpangan akses di Asia-Pasifik.
Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift.

Foto: Freepik.

Sistem transportasi menghubungkan orang-orang ke tempat kerja, sekolah, rumah sakit, pasar, dan satu sama lain, menjadikannya pusat bagi peluang sosial dan ekonomi. Namun, di seluruh kawasan Asia-Pasifik, sistem transportasi perkotaan seringkali menyulitkan mobilitas sehari-hari bagi kelompok rentan. Terkait hal ini, ESCAP membagikan lima pedoman kunci untuk menciptakan sistem transportasi perkotaan yang adil.

Sistem Transportasi Perkotaan di Asia Pasifik

Sistem transportasi perkotaan memungkinkan orang-orang bepergian dari satu titik ke titik lain dengan mudah. ​​Namun, di seluruh Asia, hanya 29% populasi perkotaan yang tinggal dalam jangkauan transportasi umum yang nyaman. Angka ini lebih rendah dari rata-rata global, yakni 36%. Selain itu, permintaan global akan transportasi perkotaan diproyeksikan akan berlipat ganda antara tahun 2015 hingga 2050. Dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi Asia Pasifik, permintaan akan meningkat secara signifikan di kawasan ini.

Kurangnya aksesibilitas ini memengaruhi jutaan orang yang masuk kelompok rentan, seperti lansia dan penyandang disabilitas. Selain itu, hal ini dapat memperparah ketimpangan yang sudah ada. Misalnya, infrastruktur yang buruk, seperti ketiadaan akses tanpa tangga, secara signifikan mengeksklusi penyandang disabilitas. Transportasi umum yang minim fasilitas ramah disabilitas seringkali memaksa penyandang disabilitas untuk bergantung pada transportasi berbiaya mahal, seperti taksi.

Orang yang tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah juga menghadapi tantangan signifikan karena tidak memiliki akses yang mudah ke transportasi umum. Mereka kerap berjuang dengan tarif yang tinggi, perjalanan jauh yang menyita banyak energi setiap hari, terbatasnya kesempatan kerja, dan buruknya akses ke layanan penting seperti layanan kesehatan dan pendidikan.

Upaya Mewujudkan Inklusivitas

Di kawasan Asia-Pasifik, berbagai upaya telah muncul untuk menciptakan sistem transportasi perkotaan yang lebih adil dan mudah diakses. Misalnya, di India, kebijakan Transportasi Perkotaan Nasional memprioritaskan penggunaan jalan yang adil, dukungan finansial untuk transportasi umum, dan penciptaan sistem transportasi terpadu yang menghubungkan bus, angkutan kota, dan moda lainnya. Namun, implementasinya masih berfokus pada pembangunan jalan, alih-alih proyek angkutan massal.

Dalam kasus lain, komunitas akar rumput mencoba mengisi kesenjangan yang ada dalam sistem transportasi formal. Misalnya, sebuah kelompok perempuan adat yang terorganisir di Dantewada, India, mengoperasikan becak listrik bersubsidi pemerintah untuk menyediakan koneksi bagi masyarakat ke pasar, sekolah, dan layanan di daerah yang tidak memiliki sistem transportasi, sehingga meningkatkan mobilitas dan mata pencaharian lokal.

Namun, banyak kelompok masih tertinggal akibat sistem transportasi perkotaan yang tidak adil dan tidak inklusif. Oleh karena itu, membangun mobilitas yang lebih inklusif merupakan kunci untuk mewujudkan kesetaraan bagi semua. Dalam konteks ini, Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) memberikan lima pedoman kunci bagi pemerintah, badan transportasi, dan perencana kota untuk menjadikan transportasi perkotaan lebih inklusif secara sosial:

  • Kumpulkan dan gunakan data secara bijak: Kumpulkan informasi secara berkala tentang perilaku perjalanan masyarakat dan integrasikan ke dalam perencanaan. Pengukuran aksesibilitas harus menggunakan indikator standar untuk semua kelompok.
  • Inklusi sosial arus utama: Pastikan transportasi umum terjangkau dan mudah diakses, sekaligus mengintegrasikannya dengan pilihan mobilitas lain seperti jalan kaki dan bersepeda. Dengan demikian, semua orang dapat memperoleh manfaat dari sistem transportasi perkotaan yang inklusif dan terhubung.
  • Inovasi untuk inklusi: Rancang solusi transportasi cerdas yang mengatasi kesenjangan sosial, sekaligus menyelaraskan kebijakan nasional dengan strategi regional untuk mobilitas inklusif.
  • Bangun kapasitas dan kesadaran: Luncurkan kampanye, pelatihan, dan program pengembangan kapasitas yang meningkatkan kesadaran dan mendorong pengadaan yang berkelanjutan dan inklusif di sektor transportasi.
  • Dorong kolaborasi: Pastikan berbagai kelompok pengguna, seperti perempuan, lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat berpenghasilan rendah, dikonsultasikan secara aktif dalam perencanaan, di samping kolaborasi lintas sektor antara transportasi, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya.

Transportasi yang Inklusif, Kesempatan yang Setara

Membangun sistem transportasi perkotaan yang inklusif sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang berkeadilan. Hal ini mengharuskan pemerintah untuk mengerjakan proyek-proyek di luar perluasan jalan, seperti mengintegrasikan standar aksesibilitas ke dalam kebijakan nasional dan lokal. Para pembuat kebijakan dan perencana kota harus melibatkan suara kelompok rentan saat merancang proyek dan mengakui masyarakat sebagai mitra untuk menghadirkan solusi berbasis konteks. Pada akhirnya, memastikan transportasi yang berkeadilan berarti memastikan akses yang setara terhadap kesempatan di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan bagi semua.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Ongi River Movement di Mongolia Melindungi Manusia dan Lingkungan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Mengatasi Heat Stress Okupasional Demi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja

Continue Reading

Sebelumnya: Jerat Kemiskinan di Perkotaan
Berikutnya: Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia