Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menjaga Kesehatan Mental Penduduk Perkotaan dengan Meningkatkan Keanekaragaman Hayati

Menurut sebuah studi, keanekaragaman hayati dapat membantu meningkatkan kesehatan mental penduduk perkotaan.
Oleh Dinda Rahmania
24 Juli 2024

Foto: Bradyn Shock di Unsplash

Eksistensi keanekaragaman hayati sangat penting bagi kehidupan manusia dan planet Bumi. Tidak hanya baik untuk lingkungan,  keanekaragaman hayati juga menyokong kesehatan dan kesejahteraan kita. Di perkotaan, dengan kehidupan yang seringkali sesak oleh berbagai urusan dan kualitas lingkungan hidup yang buruk, keberadaan keanekaragaman hayati dapat membantu menjaga dan menyeimbangkan kesehatan mental penduduknya. 

Risiko Tinggi Masalah Kesehatan Mental di Perkotaan

Gegas kehidupan perkotaan yang seakan tiada henti, polusi, persaingan kerja yang ketat, serta tuntutan kerja dan standar hidup yang menuntut, seringkali membuat penduduk kota tertekan. Faktor-faktor ini cepat atau lambat dapat menyebabkan peningkatan risiko kesehatan mental yang serius di kalangan penduduk perkotaan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Cambridge menunjukkan bahwa individu yang tinggal di daerah padat penduduk, seperti yang kerap ditemukan di perkotaan, menghadapi risiko 20% lebih tinggi mengalami depresi. Studi tersebut juga menemukan adanya peningkatan yang mengejutkan sebesar 68% penduduk kota mengalami psikosis. Laporan di Asia juga mengungkapkan bahwa 82% pekerja rentan terhadap masalah kesehatan mental, mulai dari level sedang hingga level berat. 

Kekuatan Alam untuk Menyembuhkan

Alam memiliki keajaiban yang dapat memberikan dampak positif bagi manusia, termasuk dalam menjaga dan memulihkan kesehatan mental. Mengingat nenek moyang kita berevolusi di alam liar dan bergantung pada lingkungan untuk bertahan hidup, kita memiliki dorongan bawaan untuk terhubung dengan alam. 

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa memandangi tumbuhan dapat menyegarkan otak yang lelah, dan suara alam seperti kerik jangkrik, cericit burung liar, serta aliran air di alam dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Semakin sering terhubung dengan alam disebut-sebut dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan.

Oleh karena itu, wilayah perkotaan harus memiliki ruang terbuka hijau yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber oksigen dan estetika perkotaan, tetapi juga sebagai fasilitas rekreasi. Namun, ruang terbuka hijau perkotaan sering kali didominasi oleh tanaman yang diseleksi secara intensif dengan intervensi manusia yang tinggi, seperti taman bertema dan halaman rumput yang terawat. Pada akhirnya, ruang-ruang ini cenderung memiliki keanekaragaman hayati yang terbatas.

Keanekaragaman Hayati di Ruang Terbuka Hijau

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Scientific Reports menegaskan keterkaitan keanekaragaman hayati dan peningkatan manfaat kesehatan mental. Melalui pengumpulan data dari 2018 hingga 2023 yang melibatkan lebih dari 40.000 penilaian, studi ini menunjukkan bahwa berbagai jenis ruang hijau dan lingkungan alam, yang ditandai dengan beragamnya tanaman, pepohonan, dan satwa liar, dapat memberikan manfaat kesehatan mental yang lebih besar dibandingkan ruang hijau dalam skala kecil seperti yang ada di banyak kota pada umumnya.

Stimulasi indra—seperti berbagai suara binatang atau aliran air—di lingkungan dengan beragam keanekaragaman hayati telah terbukti meningkatkan konsentrasi, mengurangi kelelahan mental, dan memulihkan sumber daya kognitif, termasuk memori dan rentang perhatian. 

Oleh karena itu, kota-kota di seluruh dunia harus meninggalkan perencanaan ruang hijau yang dikelola secara ketat dan beralih menciptakan ruang yang lebih kondusif bagi keanekaragaman hayati, seperti padang rumput liar, yang berfungsi sebagai habitat bagi berbagai flora dan fauna. Meningkatnya keanekaragaman hayati juga akan mendukung peningkatan konservasi dan kesejahteraan manusia.

Editor: Nazalea Kusuma 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatnya Kecemasan Masyarakat Indonesia terhadap Perubahan Iklim
Berikutnya: Meningkatkan Kapasitas SDM Kesehatan Lintas Sektor untuk Mengantisipasi Zoonosis

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia