Upaya UEA Capai Kemandirian Pangan melalui Plant the Emirates

Foto: Jatuphon Buraphon di Pexels
Kerawanan pangan merupakan masalah yang berlarut-larut—bahkan semakin parah—di berbagai belahan dunia. Negara-negara telah menerapkan berbagai langkah untuk memperkuat ketahanan pangan mereka, termasuk melalui impor pangan. Uni Emirat Arab (UEA) termasuk salah satu negara yang masih sangat bergantung pada impor, dan ketidakpastian global membuat negara tersebut semakin rentan. Situasi ini mendorong lahirnya Plant the Emirates, sebuah program nasional yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian pangan melalui teknologi dan inovasi.
Ketergantungan Impor di UEA
Selama ini, UEA sangat bergantung pada impor pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik, dengan angka mencapai 90%. Ketergantungan ini sebagian besar disebabkan oleh geografi negara tersebut yang gersang, curah hujan yang sangat rendah, dan terbatasnya lahan subur dan sumber daya air.
Ketergantungan berlebih pada pasar internasional telah membuat ketahanan pangan UEA sangat rentan terhadap ketidakpastian global. Ketika pandemi COVID-19 mengganggu rantai pasokan global, sekitar 22% rumah tangga di negara tersebut mengalami kerawanan pangan tingkat sedang hingga parah. Sebagai respons atas hal tersebut, pemerintah UEA mulai menilai kembali sistem pangan mereka dan melihat kebutuhan mendesak untuk membangun model yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Plant the Emirates
Diluncurkan pada Oktober 2024, Plant the Emirates adalah program nasional yang bertujuan untuk memperkuat produksi pangan lokal, mempromosikan pengembangan teknologi pertanian, dan menumbuhkan budaya bercocok tanam di semua lapisan masyarakat. Dalam kurun waktu lima tahun, program ini menargetkan peningkatan produksi pertanian lokal sebesar 20%, pertumbuhan pertanian organik sebesar 25%, dan solusi cerdas iklim yang diadopsi oleh 30% pertanian. Mengurangi limbah pertanian dan meningkatkan penggunaan produk lokal juga termasuk dalam tujuan program ini.
Salah satu komponen utama program Plant the Emirates adalah pembentukan Pusat Pertanian Nasional, yang bertujuan untuk memberikan dukungan teknis kepada petani, mendorong kemitraan publik-swasta, dan mempromosikan konsumsi produk yang ditanam secara lokal.
Pemerintah UEA juga telah meluncurkan berbagai program pelatihan bagi petani, dengan fokus pada penggunaan teknologi pertanian modern, pengelolaan hama, dan peningkatan koordinasi dengan kementerian dan pemerintah daerah. Upaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengatasi tantangan terkait iklim dan mengurangi ketergantungan negara pada impor pangan.
Lebih lanjut, Plant the Emirates juga menjajaki pendekatan pertanian vertikal, yang menanam tanaman dalam lapisan-lapisan yang ditumpuk secara vertikal di dalam lingkungan dalam ruangan yang terkendali. Metode ini dianggap cocok untuk iklim gurun yang gersang di UEA sekaligus membantu mengurangi penggunaan lahan dan air.
Kolaborasi untuk Membangun Kemandirian Pangan
Penguatan ketahanan pangan sangat penting di tengah perubahan iklim dan ketidakpastian global. Membangun kemandirian pangan dalam negeri merupakan salah satu cara untuk memperkuat tidak hanya ketahanan pangan, tetapi juga ekonomi lokal seiring berkembangnya keterampilan petani. Pada akhirnya, kemandirian pangan bukan sekadar cita-cita, tetapi visi jangka panjang yang dapat dicapai melalui kolaborasi dan keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia