Wawancara dengan Lani Darmawan, Presiden Direktur CIMB Niaga

Lani Darmawan, Presiden Direktur CIMB Niaga. | Foto: CIMB Niaga.
Bisa ceritakan tentang organisasi Anda dan peran Anda saat ini?
Sebagai bagian dari CIMB Group di Malaysia, CIMB Niaga merupakan bank swasta terbesar kedua berdasarkan total aset di Indonesia dengan portofolio keuangan berkelanjutan sebesar 25,6% per September 2023. Kami menawarkan kepada nasabah kami portofolio layanan perbankan konvensional dan syariah yang komprehensif di Indonesia, kombinasi antara kekuatan kami dalam perbankan konsumen, UKM (usaha kecil dan menengah), perbankan komersial dan korporasi, perbendaharaan, dan layanan pembayaran dengan dukungan 400 cabang kami di seluruh penjuru negeri serta platform perbankan tanpa cabang kami.
Saya ditunjuk sebagai Presiden Direktur CIMB Niaga berdasarkan Keputusan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) pada tanggal 17 Desember 2021. Dalam tata kelola keuangan berkelanjutan, bersama seluruh direktur, saya memegang tanggung jawab bersama untuk menetapkan strategi dan arah keberlanjutan CIMB Niaga, serta menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. di lingkungan Bank yang diawasi langsung oleh Dewan Komisaris.
Apa komitmen dan tujuan keberlanjutan perusahaan Anda?
CIMB Niaga berkomitmen untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam kegiatan bisnisnya, mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan meningkatkan ekonomi rendah karbon. Pada September 2022, CIMB Group termasuk CIMB Niaga meluncurkan Komitmen Keberlanjutan sebagai berikut:
- Emisi nol bersih GRK untuk Cakupan 1 dan 2 yang beroperasi pada tahun 2030.
- Emisi nol bersih GRK untuk Cakupan 1, 2 dan 3 pada tahun 2050
- Komitmen Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, Tanpa Eksploitasi (NDPE).
- Mobilisasi RM60 miliar atau setara Rp 208 triliun menuju Keuangan Berkelanjutan pada tahun 2024.
- Investasi RM150 juta selama lima tahun dan 100.000 jam kerja sukarela karyawan setiap tahunnya pada tahun 2024.
Untuk memperkuat komitmen kami, CIMB Group, termasuk CIMB Niaga, menerbitkan target dekarbonisasi di beberapa sektor emisi dengan intensitas tinggi, termasuk mengurangi separuh paparan sektor pertambangan batubara termal pada tahun 2030 dari tahun dasar 2021, mengurangi intensitas emisi sektor semen sebesar 36% menjadi 0,46 tCO2e/t semen pada tahun 2030 dari tahun dasar tahun 2021, mengurangi intensitas emisi sektor kelapa sawit sebesar 16% pada tahun 2030 dari tahun dasar tahun 2022, dan mengurangi intensitas emisi sektor kelistrikan sebesar 38% pada tahun 2030 dari tahun dasar tahun 2022.
Kami akan bekerja sama dengan pelanggan lama dan baru untuk mengembangkan, mengaktifkan, dan mempercepat rencana transisi menuju Net Zero.
Apa tantangan tersulit Anda dalam mencapai tujuan tersebut?
Secara umum, kami mengidentifikasi beberapa tantangan yang memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan utama. Pertama, kurangnya keahlian dan/atau ahli dalam menilai dan menganalisis proyek ramah lingkungan/sosial. Kedua, relatif tingginya risiko pembiayaan ramah lingkungan, risiko ketidaksesuaian tenor pinjaman dengan sumber pendanaan bank, dan relatif terbatasnya dukungan pemerintah/regulator terhadap para pemangku kepentingan. Terakhir, kami juga melihat risiko greenwashing yang cukup menantang, karena hal ini akan berdampak signifikan terhadap reputasi seseorang serta dorongan untuk menciptakan proporsi nilai dalam penerapan keuangan berkelanjutan.
Peluang apa yang Anda lihat untuk mengatasi tantangan tersebut?
Kami mengidentifikasi beberapa peluang. Pertama, tumbuhnya kesadaran dan permintaan di pasar. International Finance Corporation (IFC) memperkirakan potensi investasi iklim di Indonesia mencapai lebih dari USD 274 miliar pada tahun 2030. Ada juga antusiasme untuk pembelian unit karbon di pasar, yang ditunjukkan dengan lebih dari 450 ribu unit karbon diperdagangkan pada sesi perdagangan karbon pertama. Selain itu, ada peningkatan kesadaran & permintaan produk ramah lingkungan/berkelanjutan. Pada tahun 2020, Indonesia memiliki pasar keuangan berkelanjutan terbesar kedua di ASEAN, dengan penerbitan lebih dari USD 5 miliar sejak tahun 2018.
Kedua, berbagai produk dan inovasi keuangan berkelanjutan. Terjadi peningkatan preferensi pasar untuk menggunakan produk ramah lingkungan meskipun harganya lebih tinggi. Ada banyak peluang kolaborasi antara bank dan klien untuk mencapai target aksi iklim, yang ditunjukkan oleh meningkatnya permintaan pasar terhadap produk keuangan berkelanjutan, seperti Sustainability-Linked Loan dan Pinjaman Hijau.
Ketiga, persepsi positif investor terhadap institusi yang berkomitmen menerapkan keuangan berkelanjutan. Investor mendorong institusi untuk memiliki program yang sejalan dengan target net zero. Ada juga peningkatan jumlah investor yang ramah lingkungan. Menurut Bloomberg Intelligence, aset global senilai USD 35 triliun pada tahun 2020 dikelola berdasarkan pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola, dan jumlah ini diperkirakan akan mencapai USD 50 triliun pada tahun 2025
Apa saja isu-isu penting ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang menjadi fokus organisasi Anda, dan bagaimana Anda mengintegrasikannya ke dalam keberlanjutan perusahaan Anda?
Pada tahun 2022, CIMB Niaga melakukan penilaian materialitas untuk menyesuaikan permasalahan dan kinerja yang relevan dengan Bank. Hal ini dilakukan melalui survei kepada para pemangku kepentingan seperti karyawan, nasabah, dan vendor Bank. Melalui pertemuan investor dan analis, CIMB Niaga juga menerima masukan dari berbagai pemangku kepentingan eksternal, seperti investor dan lembaga pemeringkat.
Kami mengintegrasikan topik-topik materialitas di bawah ini melalui penerapan strategi kami (Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan), kebijakan internal kami, serta pelaporan publik (Laporan Keberlanjutan).
Bagaimana Anda mengkomunikasikan strategi dan inisiatif keberlanjutan perusahaan Anda kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal?
CIMB Niaga secara aktif terlibat dan berpartisipasi dalam ekosistem keuangan berkelanjutan lokal untuk menjangkau pemangku kepentingan internal dan eksternal. Kami menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahun untuk menyampaikan perkembangan kami dalam penerapan keberlanjutan kepada publik. Laporan keberlanjutan ini mengacu pada peraturan nasional (POJK 51/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan) serta standar internasional seperti GRI, TCFD, SASB, WWF SUSBA, SDGs, GISD Alliance dan dijamin oleh pihak ketiga yang independen.
Kami juga mengadakan “The Cooler Earth Sustainability Summit” (“TCE”) setiap tahunnya sejak tahun 2019, sebagai program yang diprakarsai oleh CIMB Group untuk mempertemukan para ahli, pemangku kepentingan, dan orang-orang dari seluruh dunia untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai penciptaan masa depan yang lebih baik. Tahun 2023, acara ini diikuti oleh 3.756 peserta online dan 216 peserta di lokasi.
CIMB Niaga juga meluncurkan rangkaian program talkshow untuk berinteraksi dengan publik, seperti melalui “Cerita untuk Masa Depan” yang menghadirkan pembicara inspiratif untuk membahas isu-isu terkait keberlanjutan.
Sejak tahun 2019, CIMB Niaga menjadi salah satu anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Dengan menjadi anggota IKBI, kami berharap dapat berkontribusi dalam penerapan dan pengembangan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.
Jika Anda hendak membagikan saran yang Anda pelajari selama menjalani peran Anda yang mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Anda dan para praktisi keberlanjutan di seluruh dunia, apa yang akan Anda sampaikan?
Komitmen sangat penting, terutama dari regulator dan investor, untuk mendorong keberlanjutan.
Keberlanjutan adalah “dunia baru” bagi semua orang. Oleh karena itu, ini adalah perjalanan kita bersama untuk belajar dan memperkuat kinerja keberlanjutan – berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.
Editor: Marlis Afridah
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.
Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan Anda