Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Laporan Khusus

Wawancara dengan Sheren Omega, General Manager Perencanaan Perusahaan dan Keberlanjutan di Gunung Raja Paksi

“Lanskap keberlanjutan terus berkembang. Kita perlu untuk tetap terinformasi tentang tren, teknologi, dan praktik terbaik yang muncul. Kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang sangat penting dalam menavigasi dinamika keberlanjutan.”
Oleh Kresentia Madina
21 Desember 2023
seorang perempuan dengan rambut pendek berbaju hitam dengan kalung di leher.

Sheren Omega, General Manager Perencanaan Perusahaan dan Keberlanjutan di Gunung Raja Paksi. | Foto: Gunung Raja Paksi.

Bisa ceritakan tentang organisasi Anda dan peran Anda saat ini?

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) merupakan salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam industri baja, dengan kapasitas produksi sekitar 2,2 juta ton. Produk kami disertifikasi oleh organisasi lokal dan internasional, termasuk sertifikasi yang berkaitan dengan lingkungan, seperti Deklarasi Produk Lingkungan untuk beberapa produk kami.

Di perusahaan, saya menjabat sebagai General Manager Perencanaan Perusahaan dan Keberlanjutan. Tanggung jawab saya mencakup menyiapkan rencana bisnis dan strategi jangka panjang, serta Peta Jalan dan Inisiatif Keberlanjutan. Saya memimpin departemen Keberlanjutan untuk memastikan keberhasilan implementasi peta jalan dan peningkatan praktik ESG di dalam perusahaan. Selain itu, saya juga merupakan anggota Komite Departemen Energi, Lingkungan & Keberlanjutan IISIA (Indonesian Iron and Steel Industry Association/Asosiasi Industri Besi & Baja Indonesia) untuk periode 2021–2025.

Apa komitmen dan tujuan keberlanjutan perusahaan Anda?

Di GRP, kami sangat berkomitmen untuk mengatasi isu-isu keberlanjutan, berupaya mengintegrasikannya ke dalam setiap aspek operasi perusahaan kami. Pada Oktober 2022, kami meluncurkan Buku Panduan Strategi ESG, yang menguraikan langkah-langkah penting yang akan diambil perusahaan untuk mencapai produksi baja yang berkelanjutan. Sasaran ESG kami berkisar pada lima pilar:

Pilar pertama, Pengadaan yang Bertanggung Jawab, menggarisbawahi komitmen kami untuk memastikan tujuan lingkungan dan sosial terpenuhi di seluruh rantai nilai. Untuk mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai rantai pasok kami, GRP berencana melakukan penilaian lingkungan dan sosial pemasok, yang memberikan wawasan terperinci mengenai aktivitas pemasok kami dan kepatuhan mereka terhadap kode etik kami. Demikian pula, GRP bertekad meningkatkan praktik pengadaan dengan menerapkan kebijakan dan prosedur yang lebih ketat, memfasilitasi transisi strategis dalam aktivitas operasi dan pembelian bahan mentah kami.

Pilar kedua, Kepatuhan Lingkungan dan Sosial, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan pengelolaan masalah sosial dan lingkungan yang dipandu oleh kebijakan dan sistem manajemen.

Pilar ketiga, Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon, menyoroti strategi GRP untuk merespons dan mengelola risiko dan peluang terkait perubahan iklim di seluruh rantai nilai. GRP berfokus pada pemahaman penggunaan energi dan emisi perusahaan, serta secara aktif berupaya mencapai solusi Rendah Karbon. Selain itu, GRP juga mengatasi potensi risiko ekonomi dari isu-isu terkait perubahan iklim dan menguraikan strategi mitigasi risiko.

Berkontribusi pada Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Bertanggung Jawab adalah pilar keempat. GRP berdedikasi untuk mengelola dampak lingkungan dari operasi kami dengan transparansi dan akuntabilitas. Topik yang dibahas dalam pilar ini meliputi Air dan Limbah, Limbah, dan Keanekaragaman Hayati.

Pilar kelima dan terakhir adalah Nurturing Talent (memupuk talenta), yang mencerminkan komitmen GRP untuk memberikan pelatihan dan investasi pada talenta kami untuk mengembangkan sumber daya manusia dan mencapai visi dan misi kami. Kami percaya bahwa dengan memperkuat inisiatif dan infrastruktur Pelatihan dan Pendidikan, kami dapat memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan karier di GRP.

Selain itu, setelah peluncuran Strategi ESG pada tahun 2023, kami memperkenalkan Peta Jalan Net Zero yang menguraikan rencana aksi untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. GRP telah mengidentifikasi lima pilar utama untuk langkah-langkah dan inisiatif pengurangan emisi:

  • Peralihan Bahan Bakar: Peralihan dari batu bara ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti gas alam.
  • Peningkatan Efisiensi Produksi dan Sumber Daya: Menyeimbangkan permintaan baja saat ini dengan proses dekarbonisasi produksi.
  • Pengadaan Tenaga Listrik Ramah Lingkungan (Green Power Sourcing): Memperoleh energi ramah lingkungan dari jaringan listrik atau memproduksinya sendiri.
  • Penyeimbangan Karbon: Berinvestasi dalam proyek-proyek yang mengimbangi emisi karbon dan memberi manfaat bagi lingkungan.
  • Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerja dengan pemangku kepentingan sektor publik dan swasta untuk menerapkan solusi guna mencapai Net Zero (Nol Emisi).

Kami yakin upaya ini selaras dengan visi keberlanjutan industri ini dan mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai nol karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Apa tantangan tersulit Anda dalam mencapai tujuan tersebut?

Salah satu tantangan utama kami adalah meningkatkan kesadaran mengenai dekarbonisasi di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini secara efektif, kami menekankan pentingnya menyesuaikan upaya kami dengan konteks lokal. Membangun kemitraan kolaboratif yang melibatkan lembaga pemerintah, OMS, lembaga pendidikan, dan sektor swasta memainkan peran penting dalam merancang dan melaksanakan kampanye kesadaran yang dapat diterima oleh berbagai segmen masyarakat.

Faktor ekonomi juga menimbulkan hambatan besar. Transisi ke teknologi rendah karbon pada awalnya menimbulkan biaya penelitian, pengembangan, dan penerapan yang lebih besar, sehingga berpotensi berdampak pada keberlangsungan ekonomi dan daya saing industri. Menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA), tambahan biaya produksi diperkirakan berkisar antara 10% hingga 50% dibandingkan dengan saat ini, melampaui margin produksi yang ada. Pengembangan dan peningkatan teknologi inovatif, seperti proses reduksi besi langsung (DRI) dan berbasis hidrogen, menghadirkan tantangan teknis yang memerlukan navigasi yang cermat.

Selain itu, kompleksitas rantai pasok kami menambah tingkat kesulitan lainnya. Dekarbonisasi memerlukan upaya terkoordinasi di berbagai tahap, mulai dari pengadaan bahan mentah hingga produksi dan distribusi. Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan strategis dan kolaboratif, dengan fokus pada mengatasi hambatan teknis, mengelola pertimbangan ekonomi, dan menyederhanakan proses rantai pasok.

Peluang apa yang Anda lihat untuk mengatasi tantangan tersebut?

Kami yakin bahwa masih ada ruang untuk pengembangan dan perbaikan, sehingga menjamin kelancaran proses dekarbonisasi industri baja, khususnya di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi antarpemangku kepentingan sangatlah penting, yang melibatkan para pelaku industri baja seperti kami, lembaga pemerintah, perusahaan dengan teknologi terkait baja rendah emisi, dan organisasi non-pemerintah. Upaya kolektif ini dapat memandu kita menuju pengurangan emisi dan transisi ke energi hijau, yang pada akhirnya membantu pemerintah mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060.

Selain itu, dukungan pemerintah dapat sangat membantu industri baja di Indonesia dalam perjalanan dekarbonisasinya. Misalnya saja memberikan insentif bagi perusahaan yang telah menerapkan keberlanjutan dalam aspek operasionalnya dan insentif terkait lainnya. Demikian pula, penegakan standar industri hijau dan peraturan terkait emisi harus mendorong para pelaku industri baja untuk bersaing dalam menerapkan langkah-langkah dekarbonisasi dalam aspek operasional mereka.

Bagaimana Anda mengkomunikasikan strategi dan inisiatif keberlanjutan perusahaan Anda kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal?

Kami percaya bahwa komunikasi yang efektif dan transparan mengenai strategi dan inisiatif keberlanjutan perusahaan adalah hal yang sangat penting bagi kami, baik bagi pemangku kepentingan internal maupun eksternal. Dalam organisasi kami, kami menanamkan budaya keberlanjutan dengan mengintegrasikannya ke dalam target KPI unit bisnis kami. Hal ini memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tujuan keberlanjutan kami, sehingga secara efektif mengintegrasikannya ke dalam operasional kami.

Bagi pemangku kepentingan eksternal, kami menggunakan berbagai saluran untuk menyampaikan pesan kami. Situs web perusahaan kami berfungsi sebagai pusat penyimpanan yang menawarkan rincian komprehensif tentang praktik keberlanjutan kami, yang mencakup strategi dan tujuan kami, serta metrik kinerja. Platform media sosial kami memainkan peran penting dalam memberikan informasi terkini kepada para pemangku kepentingan mengenai upaya keberlanjutan kami, dan kami secara aktif menyampaikan partisipasi kami dalam berbagai Focus Group Discussion dan Seminar yang diadakan oleh lembaga pemerintah (Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), OMS, organisasi seperti Asosiasi Besi dan Baja Indonesia dan Institut Besi dan Baja Asia Tenggara – pemangku kepentingan yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan kami.

Dengan menerapkan pendekatan komunikasi holistik, baik secara internal maupun eksternal, kami ingin menumbuhkan kepercayaan, menunjukkan akuntabilitas, dan menginspirasi orang lain untuk bergabung bersama kami dalam perjalanan keberlanjutan kami. 

Apa inisiatif dan perkembangan paling menarik yang telah Anda dan tim Anda lakukan pada tahun 2023?

Sepanjang tahun 2023, fokus kami pada keberlanjutan yang menghasilkan beberapa inisiatif signifikan yang menyoroti komitmen kami terhadap masa depan yang lebih hijau.

Kami mengawalinya dengan mengimplementasikan Rooftop Solar Panel (PLTS Atap) sebagai sumber energi terbarukan (EBT) untuk menunjang kegiatan operasional kami di Cikarang Barat. Fase 1 mencakup pemasangan panel surya di area Forming Service Center, dengan kapasitas 900 KWp (kilowatt-peak) dan mampu menghasilkan listrik sebesar 1.239.068 kWh setiap tahunnya. Ke depan, kami memiliki rencana ambisius untuk memperluas inisiatif ini, dengan target memasang panel surya sebesar 33.000 KWp di atap pabrik GRP, dan kami memperkirakan proyek ini akan selesai pada tahun 2025.

Selain itu, kami telah memulai studi kelayakan teknis bekerja sama dengan Fortescue, Hatch, dan Katalis untuk mengeksplorasi penggunaan hidrogen hijau. Jika berhasil, GRP akan memakai gas alam di pabrik kami di Cikarang, Jawa Barat, sehingga membuka jalan bagi masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif, dengan strategi yang jelas untuk mengurangi emisi karbon dari industri baja.

Selain itu, kami melakukan Analisis Siklus Hidup (Life Cycle Analysis/LCA) yang komprehensif pada beberapa produk kami, dan mendapatkan sertifikasi lingkungan dalam bentuk Deklarasi Produk Lingkungan (EPD). Pencapaian ini menempatkan GRP sebagai perusahaan baja pertama yang memperoleh sertifikasi tersebut, menjawab permintaan pasar ekspor akan baja ramah lingkungan, khususnya untuk proyek bangunan hijau.

Yang terakhir, kemitraan kami dengan Yayasan Konservasi Alam Indonesia (YKAN) telah memungkinkan kami untuk terlibat dalam kolaborasi multi-pihak yang bertujuan untuk mendorong pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Hal ini menggarisbawahi komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih luas dan pendekatan holistik terhadap keberlanjutan.

Pelajaran apa yang Anda peroleh dari upaya keberlanjutan pada tahun 2023?

Dekarbonisasi industri baja, yang diakui sebagai salah satu sektor yang menantang untuk direformasi, memerlukan upaya dan investasi besar di seluruh rantai nilainya.

Pencapaian tujuan global yang menyeluruh yaitu emisi nol bersih memerlukan komitmen sumber daya yang besar dan teguh.

Hal penting yang dapat diambil adalah prospek mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Menyelaraskan inisiatif dekarbonisasi dengan etos ekonomi sirkular, menekankan daur ulang dan penggunaan kembali produk baja, memberikan jalan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan mentah dan energi.

Kemitraan strategis menjadi hal yang sangat penting. Berkolaborasi dengan industri lain, penyedia teknologi, dan pemerintah untuk merancang solusi berkelanjutan dapat menumbuhkan ekosistem ekonomi sirkular yang berkembang. Pendekatan kolaboratif ini memperkuat dampak keseluruhan dari upaya keberlanjutan.

Selain itu, pengakuan bahwa reputasi positif akan menyertai perusahaan-perusahaan yang berada di garis depan dekarbonisasi adalah hal yang sangat penting. Membangun reputasi sebagai pemimpin industri yang berkomitmen terhadap praktik bertanggung jawab tidak hanya sejalan dengan tujuan keberlanjutan global, namun juga menempatkan perusahaan secara menguntungkan dalam lanskap bisnis.

Apa rencana Anda untuk upaya keberlanjutan pada tahun 2024?

Sebagai bagian dari upaya kami untuk mengukur dan mengurangi jejak karbon, kami secara aktif terlibat dalam proses penetapan dasar dan batas Cakupan 3 yang cermat. Dengan menilai dan menentukan batasan emisi tidak langsung kami secara komprehensif, kami bermaksud memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai dampak lingkungan kami. Inisiatif ini mencerminkan dedikasi kami dalam mengatasi seluruh spektrum emisi karbon dan mencapai tujuan keberlanjutan kami.

Selain itu, dengan menyadari pentingnya transparansi dan pengambilan keputusan yang tepat, kami menyelaraskan pengungkapan perusahaan kami dengan persyaratan Satuan Tugas Pengungkapan Keuangan Terkait Perubahan Iklim (TCFD). Langkah strategis ini memastikan bahwa para pemangku kepentingan kami menerima informasi yang akurat, konsisten, dan relevan mengenai risiko dan peluang terkait perubahan iklim yang terkait dengan operasi kami. Dengan mematuhi standar TCFD, kami meningkatkan praktik pelaporan dan berkontribusi terhadap lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan dan berketahanan.

Terakhir, komitmen kami terhadap praktik berkelanjutan juga mencakup perolehan sertifikasi internasional khusus untuk industri baja. Langkah proaktif ini tidak hanya menunjukkan dedikasi kami untuk memenuhi standar keberlanjutan yang diakui secara global, namun juga menempatkan kami sebagai pemimpin dalam produksi baja yang bertanggung jawab. Dengan terlibat dalam proses sertifikasi, kami secara aktif berkontribusi terhadap transformasi industri baja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sadar lingkungan. 

Jika Anda hendak membagikan saran yang Anda pelajari selama menjalani peran Anda yang mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Anda dan praktisi keberlanjutan di seluruh dunia, apa yang akan Anda sampaikan?

Berkaca dari pengalaman saya, saya akan menawarkan saran berikut kepada rekan-rekan saya dan praktisi keberlanjutan:

  • Kedepankan Kolaborasi: Inisiatif keberlanjutan yang sukses sering kali berasal dari upaya kolaboratif. Menjalin kemitraan antarindustri, berkolaborasi dengan penyedia teknologi, dan terlibat dengan badan pemerintah. Pendekatan kolektif ini secara signifikan memperkuat dampak upaya keberlanjutan.
  • Merangkul Perspektif Jangka Panjang: Keberlanjutan bukanlah sebuah tujuan namun sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Prioritaskan tujuan jangka panjang dibandingkan keuntungan jangka pendek. Pola pikir ini mendorong perencanaan strategis dan perbaikan berkelanjutan
  • Integrasikan Prinsip-Prinsip Ekonomi Sirkular: Memasukkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular ke dalam strategi keberlanjutan adalah hal yang terpenting. Prioritaskan praktik yang menekankan daur ulang, penggunaan kembali, dan pengurangan limbah untuk membangun sistem yang berketahanan dan berkelanjutan.
  • Tumbuhkan Keterlibatan yang Transparan: Komunikasi yang terbuka dan jujur ​​dengan para pemangku kepentingan internal dan eksternal sangatlah penting. Libatkan tim, pemasok, pelanggan, dan komunitas luas Anda untuk membangun dukungan dan pemahaman terhadap inisiatif keberlanjutan.
  • Manfaatkan Kemajuan Teknologi: Merangkul inovasi teknologi yang selaras dengan tujuan keberlanjutan. Baik itu menerapkan proses hemat energi atau mengadopsi solusi mutakhir seperti hidrogen hijau, teknologi berperan sebagai pendorong kuat praktik berkelanjutan.
  • Dapatkan Sertifikasi dan Standar Global: Mengupayakan sertifikasi dan mematuhi standar global, seperti Deklarasi Produk Lingkungan (EPD). Hal ini tidak hanya memvalidasi upaya keberlanjutan tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan daya saing di pasar.
  • Edukasi dan Advokasi: Jadilah pendukung keberlanjutan dalam organisasi Anda dan di seluruh industri. Berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik untuk berkontribusi pada kemajuan kolektif praktik berkelanjutan secara global.
  • Ukur dan Laporkan Dampak: Menerapkan mekanisme pengukuran dan pelaporan yang kuat untuk melacak dampak inisiatif keberlanjutan. Data ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan pengambilan keputusan namun juga menunjukkan akuntabilitas dan kemajuan kepada para pemangku kepentingan.
  • Kembangkan Budaya Berkelanjutan: Kembangkan budaya dalam organisasi Anda yang menghargai keberlanjutan. Dari kepemimpinan hingga setiap karyawan, tanamkan rasa tanggung jawab terhadap praktik berkelanjutan, menjadikannya bagian integral dari etos organisasi.
  • Tetap Beradaptasi: Lanskap keberlanjutan terus berkembang. Tetaplah terinformasi tentang tren, teknologi, dan praktik terbaik yang muncul. Kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang sangat penting dalam menghadapi dinamika keberlanjutan. 

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Publikasi ini adalah bagian dari Laporan Khusus Leaders in Sustainability 2023. Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Continue Reading

Sebelumnya: Wawancara dengan Ulrike Sapiro, Chief Sustainability Officer di Henkel
Berikutnya: Wawancara dengan Ben Whitehouse, Chief Workplace & Sustainability Officer di Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru

Lihat Konten GNA Lainnya

Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia