Wawancara dengan Ulrike Sapiro, Chief Sustainability Officer di Henkel

Sejak tahun 2021, Ulrike Sapiro menjabat sebagai Chief Sustainability Officer di Henkel, menggerakkan strategi keberlanjutan global perusahaan. | Foto: Henkel.
Bisa ceritakan tentang organisasi Anda dan peran Anda saat ini?
Henkel adalah perusahaan internasional dengan hampir 50.000 karyawan yang bekerja di sekitar 60 negara. Kami bergerak dalam pasar barang konsumsi dan industri. Perusahaan teknologi perekat ini adalah pemimpin global dalam pasar perekat, sealant, dan pelapis fungsional. Dan dengan consumer brand-nya, Henkel memegang posisi terdepan, khususnya dalam produk perawatan rambut & perawatan rumah di banyak pasar.
Ada tradisi panjang keberlanjutan di Henkel sebagai perusahaan keluarga dan kami menganggapnya sebagai bagian dari warisan kami. Keberlanjutan telah menjadi elemen sentral dalam budaya dan strategi kami selama hampir 150 tahun sejarah perusahaan. Sejak tahun 2021, saya merasa senang dan terhormat untuk meningkatkan keberlanjutan perusahaan ini sebagai Chief Sustainability Officer. Saya memimpin tim ahli yang berpengalaman. Kami bertanggung jawab atas strategi keberlanjutan, kebijakan, tata kelola, pelaporan keberlanjutan, dan kemitraan global. Ini adalah peran yang sangat menarik, menantang, dan memuaskan.
Apa komitmen dan tujuan keberlanjutan perusahaan Anda?
Komitmen keberlanjutan kami dipandu oleh Kerangka Ambisi Keberlanjutan 2030+ yang menetapkan agenda jangka panjang kami dalam tiga dimensi: planet regeneratif, komunitas yang berkembang, dan mitra yang tepercaya. Setiap dimensi mencakup tindakan dan proyek konkret yang didukung dengan tujuan nyata.
Contohnya, pada tahun 2025 kami berupaya agar 100% kemasan kami dirancang untuk didaur ulang atau digunakan kembali untuk mendorong sirkularitas lebih lanjut. Contoh lainnya adalah ambisi kami untuk melakukan aksi iklim. Pada tahun 2030, kami ingin mencapai dampak positif terhadap iklim di lokasi produksi kami dan mengurangi emisi Cakupan 3 sebesar 30%. Ini hanyalah dua contoh nyata bagaimana kami mendorong perubahan dengan bertindak secara berkelanjutan demi kepentingan generasi sekarang dan masa depan. Bagi saya, ini juga mencakup aspek sosial. Kami melihat kemiskinan dan kesenjangan global meningkat dan kami mengakui bahwa perusahaan seperti Henkel harus berperan dalam mengatasi tantangan-tantangan ini.
Apa tantangan tersulit Anda dalam mencapai tujuan tersebut?
Keberlanjutan adalah persoalan yang sangat kompleks, sangat dinamis – dan apa yang dimaksud dengan keberlanjutan tidak seperti hitam atau putih. Ini berarti bahwa kita harus terus-menerus melakukan trade-off.
Kita ambil contoh isu plastik, sebuah topik yang menjadi perhatian banyak orang dan mempolarisasi konsumen. Di satu sisi, terdapat seruan yang dapat dimengerti untuk menggunakan sedikit mungkin plastik atau menghindarinya sama sekali. Di sisi lain, plastik sebenarnya merupakan bahan kemasan dengan jejak karbon paling rendah – jika kita berhasil meningkatkan sirkularitas. Hal ini memerlukan keterlibatan seluruh rantai nilai.
Umumnya, hampir tidak pernah ada satu solusi atau satu cara terbaik. Kami harus mempertimbangkan solusi, melibatkan mitra, membuat kompromi, dan berupaya meyakinkan masyarakat – karena kami perlu melibatkan semua aktor di sepanjang perjalanan. Namun ada baiknya jika kita semua benar-benar percaya pada strategi dan tujuan kita. Kita harus yakin tentang hal itu!
Peluang apa yang Anda lihat untuk mengatasi tantangan tersebut?
Sering terjadi dalam kehidupan: di dalam tantangan terdapat peluang. Saya sangat yakin bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang mendapatkan apa yang disebut ‘izin untuk beroperasi’ tetapi juga tentang peluang bisnis. Jika kita memberikan solusi terhadap tantangan melalui bisnis kita, kita benar-benar dapat memberikan dampak dan menjadi perusahaan yang sukses.
Pelanggan kami mencari lebih banyak solusi rendah karbon dan sirkular, dan pengaruh terbesar kami terletak pada produk dan solusi teknologi kami. Produk kami digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Artinya, dengan mengoptimalkan, misalnya, suatu bahan untuk deterjen, dampak globalnya bisa sangat besar dan menjadi faktor pendukung yang besar bagi individu yang menggunakan produk kami. Di sektor industri, kolaborasi kami mencakup sekitar 800 industri, dimana kami meningkatkan profil keberlanjutan – menjadikan mobil lebih ringan, mesin lebih tahan lama, atau kemasan dapat didaur ulang. Kombinasi khas Henkel antara operasi konsumen dan B2B membuat kami mampu mendorong keberlanjutan di berbagai bidang.
Apa saja isu-isu penting ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang menjadi fokus organisasi Anda, dan bagaimana Anda mengintegrasikannya ke dalam keberlanjutan perusahaan Anda?
Dengan Kerangka Ambisi Keberlanjutan 2030+ yang kami terbitkan pada tahun 2022, kami telah mengatasi tiga dimensi ESG dalam visi keberlanjutan kami dengan jelas. Hal ini tercermin dalam area fokus kami: ‘planet regeneratif’, yang mencakup topik-topik seperti ekonomi sirkular dan perlindungan iklim; ‘komunitas yang berkembang’, yang berarti kontribusi aktif terhadap pendidikan, kesetaraan, dan kesejahteraan; dan kami bertindak sebagai ‘mitra tepercaya’ melalui kinerja, transparansi, dan kolaborasi berkelanjutan dengan rantai nilai kami.
Bagaimana Anda mengkomunikasikan strategi dan inisiatif keberlanjutan perusahaan Anda kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal?
Izinkan saya untuk fokus pada komunikasi internal dalam jawaban saya, karena aspek ini sering diremehkan. Jika kami mengklaim bahwa bisnis berkelanjutan sudah tertanam kuat dalam organisasi kami, maka hal ini disertai dengan pemahaman yang jelas bahwa setiap departemen – bahkan hampir setiap individu – bertanggung jawab untuk membantu mewujudkan hal ini. Hal ini memerlukan budaya dan pola pikir yang siap menerima perubahan dan pemahaman umum tentang bagaimana topik lingkungan dan sosial saling berhubungan.
Untuk mencapai hal ini, kami menggunakan perpaduan pendekatan top-down dan bottom-up. Top-down dengan mengintegrasikan kriteria ESG ke dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan remunerasi manajemen kami. Dewan Keberlanjutan kami adalah badan pengambil keputusan utama dan menggabungkan para pemimpin tertinggi dari seluruh bidang bisnis kami. Dan bottom-up dengan memberdayakan dan meningkatkan keterampilan kolega kami melalui pelatihan dan keterlibatan, misalnya program pelatihan Pelopor Keberlanjutan atau Lab Inkubator Keberlanjutan, sebuah kesempatan pembelajaran selama delapan minggu yang menghubungkan orang-orang di seluruh tim untuk mengerjakan proyek bersama-sama. Sekarang bayangkan sejenak bagaimana seluruh 50.000 karyawan kami dapat menyebarkan pengetahuan ini ke dalam jaringan mereka masing-masing – dampak yang cukup besar dapat kami hasilkan di sini.
Jika Anda ingin membagikan saran yang Anda pelajari selama menjalankan peran Anda yang mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Anda dan praktisi keberlanjutan di seluruh dunia, apa yang akan Anda sampaikan?
Anda tidak dapat bertindak sendiri. Jaringan kolaborator internal dan eksternal sangatlah penting, serta pikiran terbuka yang memungkinkan Anda untuk terus belajar lebih banyak tentang perkembangan yang dapat dicapai. Dan tentu saja, keberlanjutan adalah sebuah maraton dan bukan lari cepat, sehingga ketekunan dan ketahananlah yang menjadi kuncinya. Jadi, jagalah diri dan energi Anda.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.
Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan Anda