Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

5 Hal Yang Dapat Kita Lakukan untuk Mendukung Pengungsi

Di tengah polikrisis yang melanda dunia, jumlah pengungsi terus meningkat. Sebagai warga negara, apa yang dapat kita lakukan untuk mendukung pengungsi di sekitar kita?
Oleh Kresentia Madina dan Nazalea Kusuma
20 Juni 2024
sebuah papan bertuliskan selamat datang para pengungsi

Foto: Ricardo Gomez Angel di Unsplash.

Dunia kita sedang dilanda berbagai krisis, mulai dari krisis iklim hingga konflik. Kita tahu, krisis tentu berdampak pada manusia dan planet Bumi dalam berbagai bentuk. Banjir, hutan terbakar, harga-harga kebutuhan meroket, pembelajaran terganggu; dan sebagai dampaknya, banyak orang terpaksa menjadi pengungsi. Di tengah polikrisis, solidaritas dan kolaborasi menjadi semakin penting, termasuk bagi mereka yang mencari suaka. Sebagai warga negara, apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mendukung pengungsi di sekitar kita?

Tren Peningkatan Pengungsi di Seluruh Dunia

Pengungsi adalah orang-orang yang meninggalkan negara asalnya untuk melarikan diri dari situasi genting seperti konflik, penganiayaan, dan bencana. Sementara itu, pengungsi internal adalah orang-orang yang terpaksa mengungsi di dalam negara sendiri, dan tidak pernah melintasi batas negara internasional. Baik pengungsi maupun pengungsi internal merupakan korban pemindahan paksa. 

Jumlah pengungsian paksa terus meningkat dalam 12 tahun terakhir. Data UNHCR menunjukkan bahwa jumlahnya diperkirakan mencapai 117,3 juta jiwa pada akhir tahun 2023, meningkat 8% dari tahun 2022.

Pengungsian akibat konflik adalah salah satu pendorong utama peningkatan tren ini. Dalam beberapa tahun terakhir, konflik semakin sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Sudan, Myanmar, dan Palestina, yang memaksa lebih banyak orang mengungsi untuk mencari perlindungan. Situasi semakin parah akibat cuaca ekstrem, bencana alam, dan krisis akibat iklim lainnya dan itu semua meningkatkan kerentanan orang-orang di lokasi konflik dan mendorong terjadinya pengungsian.

Yang Dapat Kita Lakukan untuk Mendukung Pengungsi

Pengungsi menderita dalam kondisi yang tidak terbayangkan untuk bertahan hidup. Jalan mereka dalam mencari keamanan sangat panjang dan berbahaya. Dalam wawancara dengan UNHCR, 31.500 pengungsi dan migran membeberkan risiko seperti pemerkosaan, penyiksaan, penculikan, perdagangan manusia, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya di sepanjang jalur Mediterania Tengah. 

Tidak hanya itu, kesulitan hidup yang mereka rasakan masih terus berlanjut begitu mereka tiba di negara pengungsian atau negara persinggahan, termasuk di Indonesia. Seringkali, mereka menghadapi lebih banyak tantangan sebagai pengungsi di negara-negara baru, berjuang untuk membangun kehidupan yang aman dan bermakna bagi mereka sendiri. Mereka juga berisiko menjadi orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Selain diskriminasi sistemik, pengungsi juga sangat mungkin menghadapi penolakan dan permusuhan dari masyarakat setempat.

Pemerintah, organisasi, dan pihak terkait lainnya memikul tanggung jawab terbesar untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan pengungsi. Namun, sebagai warga negara, kita juga dapat melakukan hal-hal berikut untuk membantu pengungsi di sekitar kita:

  • Memahami Masalah Pengungsian

Mengenal dan memahami isu-isu terkait pengungsian merupakan langkah awal yang penting dalam mendukung pengungsi dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal. Membaca berita terpercaya dan ikut berdiskusi di lingkungan tempat tinggal kita dapat membantu memperdalam pemahaman tentang siapa yang dianggap sebagai pengungsi, apa yang menyebabkan situasi tersebut, dan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu. Kemudian, kita juga perlu mempelajari detail yang lebih spesifik tentang pengungsi yang tinggal di negara kita. 

  • Memberi Donasi & Sponsor

Pengungsi mengalami kerugian finansial yang besar ketika mereka terpaksa meninggalkan rumah dan tanah airnya. Terkadang, rumah dan harta benda mereka hancur. Selain itu, mereka juga membutuhkan banyak biaya untuk keluar dari bahaya dengan aman, berada di tempat baru yang aman, dan bergabung kembali dengan keluarga mereka. Berdonasi ke organisasi tepercaya di sekitar kita atau mensponsori mereka adalah salah satu cara yang bermanfaat untuk mendukung pengungsi.

  • Menjadi Relawan

Pekerja bantuan kemanusiaan memainkan peran penting dalam mendukung dan melindungi pengungsi. Kita dapat menyumbangkan waktu dan tenaga dalam hal ini, seperti menjadi relawan di organisasi pendukung pengungsi terdekat.

  • Berbagi Cerita & Melakukan Advokasi

Migran, pengungsi, dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal sering diabaikan. Pada saat yang sama, mereka dapat dengan mudah menjadi korban diskriminasi sistemik dan sosial. Berbagi cerita, memperkuat suara mereka, memerangi misinformasi, menghadiri protes, dan mengadvokasi hak-hak mereka adalah cara yang baik untuk membantu mendukung pengungsi di sekitar kita. Kita dapat melakukan hal-hal semacam ini dengan terhubung dengan orang-orang di komunitas lokal kita, dalam percakapan sehari-hari, atau melalui aktivisme digital. 

  • Mengintegrasikan Dukungan

Hidup di negara baru bukanlah hal yang mudah. Sebagai pengungsi, tantangan di semua lini sangatlah besar. Mendukung integrasi yang bermakna dan membuat mereka merasa diterima dan aman dapat memberikan manfaat yang besar, dan ada banyak aspek yang perlu ditangani. Misalnya, Anda dapat membantu menyediakan perumahan yang layak, akses pendidikan, dan kesempatan kerja bagi para pengungsi. Anda juga dapat menjadi bagian dari koneksi baru mereka, menawarkan dukungan kesehatan mental sebagai sebuah komunitas. Terlibat dalam pertukaran budaya dengan pengungsi juga bermanfaat sebagai cara untuk menghormati budaya mereka sekaligus menyambut mereka ke dalam budaya Anda.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)

Continue Reading

Sebelumnya: Pemprov Bali Terapkan Pajak Wisata untuk Lindungi Budaya dan Lingkungan
Berikutnya: Mengulik Dampak Bencana Berbasis Gender

Lihat Konten GNA Lainnya

kantor pelayanan publik dengan beberapa pengunjung yang mengantri di tempat duduk. GovTech AI dan Transformasi Digital di Sektor Pelayanan Publik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

GovTech AI dan Transformasi Digital di Sektor Pelayanan Publik

Oleh Seftyana Khairunisa
19 September 2025
padang rumput berwarna coklat di bawah langit biru Menilik Risiko Iklim di Australia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menilik Risiko Iklim di Australia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2025
Beberapa perempuan Mollo sedang menenun Bagaimana Masyarakat Adat Mollo Hadapi Krisis Iklim dan Dampak Pertambangan
  • GNA Knowledge Hub
  • Wawancara

Bagaimana Masyarakat Adat Mollo Hadapi Krisis Iklim dan Dampak Pertambangan

Oleh Andi Batara
18 September 2025
Seorang penyandang disabilitas di kursi roda sedang memegang bola basket di lapangan. Olahraga Inklusif sebagai Jalan Pemenuhan Hak dan Pemberdayaan Difabel
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Olahraga Inklusif sebagai Jalan Pemenuhan Hak dan Pemberdayaan Difabel

Oleh Attiatul Noor
18 September 2025
alat-alat makeup di dalam wadah Fast-Beauty dan Dampaknya yang Kompleks
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Fast-Beauty dan Dampaknya yang Kompleks

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
17 September 2025
kawanan gajah berjalan melintasi ladang hijau yang subur Penurunan Populasi Gajah Afrika dan Dampaknya terhadap Ekosistem
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Penurunan Populasi Gajah Afrika dan Dampaknya terhadap Ekosistem

Oleh Kresentia Madina
17 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia