Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dampak Iklim Industri Peternakan Ayam dan Babi

Hasil riset World Animal Protection (WAP) menemukan bahwa dampak iklim industri peternakan ayam dan babi tidak kalah besar dibanding yang dihasilkan peternakan sapi.
Oleh Abul Muamar
22 Desember 2022
seekor ayam menjulurkan kepala dan lehernya keluar dari celah kandang dengan latar beberapa ayam dengan kepala yang juga terjulur dan beberapa butir telur tertampung di bawah.

Foto oleh Artem Beliaikin di Unsplash.

Setiap hari, sebagian orang di dunia mengonsumsi daging, baik dalam bentuk utuh maupun olahan, untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Selain daging sapi, daging ayam dan daging babi juga termasuk jenis daging yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi.

Di Indonesia, pada 2021, produksi daging ayam mencapai 3,42 juta ton, dan daging babi 323,67 ribu ton. Daging tersebut dihasilkan oleh peternakan pabrik yang jumlahnya mencapai ratusan.

Namun, tahukah Anda bahwa industri peternakan ayam dan babi juga menyebabkan dampak iklim yang cukup serius? Hasil riset World Animal Protection (WAP) menemukan bahwa dampak iklim yang disumbangkan oleh industri peternakan ayam dan babi tidak kalah besar dibanding yang diakibatkan oleh emisi gas metana dari peternakan sapi yang selama ini lebih sering disorot.

Temuan Utama

Laporan bertajuk “Perubahan Iklim dan Kekejaman: Mengungkap Dampak Nyata Industri Peternakan” itu mengungkap buruknya sistem yang diterapkan dalam industri peternakan. Perusahaan peternakan umumnya membabat hutan untuk menanam tanaman untuk pakan ternak– seperti jagung dan gandum–yang menyebabkan kerusakan habitat dan mengganggu kehidupan hewan liar. 

Tanaman untuk pakan ternak ditumbuhkan dengan pestisida dan pupuk kimiawi yang menyebabkan polusi air dan tanah. Pakan ternak yang dipanen kemudian diangkut ke peternakan di seluruh dunia dengan kendaraan yang menggunakan energi berbahan bakar fosil.

Penggunaan energi yang lebih banyak berlangsung di peternakan pabrik untuk pemanasan, penerangan, dan ventilasi. Kotoran hewan ternak dalam jumlah besar disebarkan di ladang, menghasilkan gas metana yang dilepaskan ke atmosfer.

Dengan fokus penelitian di Amerika Serikat (AS), Belanda, Brasil, dan China, laporan tersebut menyajikan beberapa temuan utama mengenai dampak industri peternakan terhadap perubahan iklim.

  • Jumlah emisi dalam produksi daging ayam di empat negara tersebut dalam setahun setara dengan emisi 29 juta mobil di jalanan.
  • Gas metana dari kotoran hewan menyumbang 21% emisi dari daging babi di Belanda, 22% di AS, dan 24% di Brasil. 
  • Produksi tanaman yang digunakan untuk memberi makan hewan ternak menguras stok air dalam jumlah besar.
  • Penggunaan lahan untuk menanam tanaman pakan ternak tidak efisien dan merusak lingkungan. 
  • Untuk setiap 10 kg daging ayam yang terhidang di meja makan, 4 pohon ditebang untuk memperluas lahan tanaman pakan ternak. Sedangkan untuk setiap 10 kg daging babi, 5 pohon ditebang.

“Kondisi ini menempatkan pencapaian tujuan Perjanjian Iklim Paris dan masa depan Bumi yang aman dari krisis iklim berada di luar jangkauan,” ujar Rully Prayoga, Manajer Kampanye World Animal Protection Indonesia.

seekor babi dengan satu kaki terangkat ke atas terlihat dari lubang kandang yang sempit.
Foto oleh Jo-Anne McArthur di Unsplash.

Meningkatkan Standar Kesejahteraan Hewan dan Mengurangi Konsumsi Daging

Saat ini, jumlah hewan ternak mencapai 80 miliar setiap tahunnya. Hewan-hewan ternak itu dikurung dalam kandang yang sempit, saling berhimpit-himpitan sepanjang hidup, diberi makanan dan antibiotik supaya tetap hidup, lalu dipotong ketika sudah cukup besar. 

Ayam pedaging dalam peternakan pabrik tidak bisa untuk sekadar mengepakkan sayap, apalagi bertengger di ranting dan menceker tanah sesuai sifat alamiahnya. Induk babi tidak bisa untuk sekadar membalikkan badan dan sering menggigit batang besi kandang karena frustrasi.

Dalam hal ini, kesejahteraan hewan penting untuk ditingkatkan. Laporan tersebut memaparkan bahwa peningkatan kesejahteraan hewan dapat menurunkan dampak perubahan iklim dari industri peternakan. Memperlakukan hewan ternak dengan lebih baik adalah kunci.

Selain itu, laporan tersebut juga mengungkap bahwa mengurangi konsumsi daging juga dapat mengurangi dampak iklim. Pengurangan konsumsi daging babi dan daging ayam per orang sebesar 50% pada tahun 2040 akan menghasilkan penurunan dampak perubahan iklim rata-rata 45%. Ini setara dengan mengeliminasi 44 juta mobil dari jalanan (sekitar 210 juta metrik ton emisi GRK).

Rekomendasi 

Industri peternakan ayam dan babi telah menyebabkan dampak iklim serius yang tidak bisa didiamkan. Laporan tersebut memberikan sejumlah rekomendasi kunci untuk mengatasi masalah tersebut, terutama untuk pemerintah dan pelaku industri peternakan:

  • Memastikan tidak ada perusakan habitat lebih lanjut oleh industri peternakan untuk produksi pakan ternak pada tahun 2023.
  • Memperkenalkan standar minimum kesejahteraan hewan ternak yang wajib dipatuhi oleh semua perusahaan peternakan.
  • Mengalihkan subsidi untuk pangan nabati yang manusiawi dan berkelanjutan. Pada saat yang sama, industri peternakan harus berkomitmen untuk mengurangi produksi  setidaknya 50% pada tahun 2040.
  • Mulai tahun 2030, industri peternakan mesti mulai menghentikan penggunaan pakan yang dapat dimakan manusia untuk hewan ternak.
  • Tidak ada pemberian izin pendirian peternakan pabrik baru atau perluasan pabrik untuk sepuluh tahun ke depan untuk memastikan bahwa bisnis peternakan hewan bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkannya terhadap hewan, manusia, dan planet.

Menyadari bahwa makanan yang kita makan dan bagaimana proses produksinya dapat berdampak pada pemanasan global adalah titik berangkat yang baik. Selanjutnya, komitmen bersama menjadi hal fundamental yang kita perlukan untuk mengakhiri sistem peternakan yang buruk dan memastikan manusia, hewan, dan planet Bumi terlindungi.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Abul Muamar
Website | + posts

Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network ID.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kalara Borneo: Menjaga Hutan Kalimantan dengan Produksi Olahan Non-Kayu Bernilai Tinggi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    KKP dan FAO Kembangkan Model Perikanan Perairan Darat Berkelanjutan melalui IFish
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Langkah Pandawa Agri Indonesia Dukung Pertanian Berkelanjutan dengan Reduktan Pestisida
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kerja Keras SBI Selamatkan Bekantan dan Habitatnya

Continue Reading

Sebelumnya: Menumbuhkan Ekosistem ESG Singapura dengan ESG Impact Hub
Berikutnya: Tiga Tips Memberi Kado yang Lebih Berkelanjutan

Artikel Terkait

Petani kapas organik binaan SukkhaCitta di Jawa Timur dan Jawa Tengah SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan
  • Kabar
  • Unggulan

SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan

Oleh Maulina Ulfa
2 Februari 2023
foto hitam putih sebuah ruang kelas yang kosong Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik
  • Kabar
  • Unggulan

Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik

Oleh Nazalea Kusuma
2 Februari 2023
sebuah kapal feri berlayar di laut dengan kapal-kapal kecil berada di dekat dermaga. Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping

Oleh Abul Muamar
1 Februari 2023
David Croft, Global Head of Sustainability di Reckitt. Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt
  • Unggulan
  • Wawancara

Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt

Oleh Lalita Fitrianti
1 Februari 2023
Ikon toko IKEA Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global
  • Kabar
  • Unggulan

Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global

Oleh Maulina Ulfa
31 Januari 2023
kerumunan fandom k-pop konser di stadion Potensi dan Kekuatan Fandom K-pop sebagai Komunitas Global
  • Kabar
  • Unggulan

Potensi dan Kekuatan Fandom K-pop sebagai Komunitas Global

Oleh Nazalea Kusuma
31 Januari 2023
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Petani kapas organik binaan SukkhaCitta di Jawa Timur dan Jawa Tengah SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan
    • Kabar
    • Unggulan

    SukkhaCitta Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan melalui Produksi Kapas Organik dan Berdayakan Petani Perempuan

  • foto hitam putih sebuah ruang kelas yang kosong Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik
    • Kabar
    • Unggulan

    Krisis Pendidikan di Lebanon Tidak Kunjung Membaik

  • sebuah kapal feri berlayar di laut dengan kapal-kapal kecil berada di dekat dermaga. Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya ASDP Turunkan Pencemaran Laut dengan Green Shipping

  • David Croft, Global Head of Sustainability di Reckitt. Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt
    • Unggulan
    • Wawancara

    Siklus Hidup Produk dan Praktik Baik untuk Keberlanjutan: Wawancara dengan David Croft dari Reckitt

  • Ikon toko IKEA Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global
    • Kabar
    • Unggulan

    Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global

  • Pulau Semakau | Foto: NEA Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Rempah-Rempah | Foto: Shantanu Pal dari Pexels Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • SDG-tracker UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao mengajar anak-anak | Foto: Situs Beena Rao Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID