Indonesia Tambah Vaksin Pneumonia Gratis dalam Program Imunisasi Anak
Pneumonia telah ada sejak berabad-abad lalu. Meski umat manusia mengalami perkembangan pesat dalam sains dan kedokteran, penyakit ini masih mengintai kita, membunuh hampir 750.000 anak di seluruh dunia hanya kurun tahun 2019. Di Indonesia, bakteri pneumokokus menyebabkan sekitar 10.000 kematian anak setiap tahun.
Untungnya, Vaksin Pneumokokus/Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) sekarang telah tersedia secara luas. Indonesia secara resmi meluncurkan imunisasi PCV gratis secara nasional pada bulan September.
Vaksin Pneumonia di Indonesia
Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru, membuat pernapasan terasa sakit dan menghambat aliran oksigen. Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Namun, penyebab pneumonia berat paling umum adalah bakteri pneumokokus. Menurut WHO, imunisasi PCV akan memberikan perlindungan yang efektif terhadap pneumonia pada bayi dan anak-anak.
Pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan vaksin pneumonia pada tahun 2017 di wilayah tertentu. Program awal menunjukkan cakupan di atas 80%, menunjukkan bahwa vaksin itu diterima dengan baik. Disediakan melalui Pneumococcal Advanced Market Commitment oleh Gavi, vaksin ini direkomendasikan oleh WHO dan telah dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mulai September 2022, PCV merupakan bagian dari program imunisasi rutin anak Indonesia. Setiap anak di Tanah Air sekarang dapat menerima tiga dosis vaksin (pada usia dua, tiga, dan dua belas bulan) secara gratis. Vaksin tersebut akan tersedia di Posyandu, rumah sakit, klinik, praktik dokter, dan praktik bidan.
Peluncuran Resmi
Peluncuran secara resmi dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Ia juga menggelar video conference dengan Gubernur Bali, Gubernur Gorontalo, Gubernur Sumatera Barat, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, dan Gubernur Jawa Timur untuk memantau perkembangan implementasi di berbagai provinsi.
Acara kick-off resmi digelar di Palembang, tetapi kota dan wilayah lain akan segera menyusul. Misalnya, Jakarta telah menyiapkan 5.100 lokasi imunisasi PCV dengan target 700 bayi per hari. Aceh, Kalimantan Barat, Batam, Klaten, dan daerah lain di Indonesia juga sudah memulai program tersebut.
Pandemi global COVID-19 memperburuk efek penyakit pernapasan seperti pneumonia. Pneumonia terutama memengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan dapat menyebabkan stunting pada anak-anak. Untungnya, perlindungan dan pencegahan dapat dilakukan dengan intervensi sederhana seperti imunisasi PCV.
“Infeksi ini menyebabkan banyak balita mengalami gizi buruk. Selain menurunkan kematian bayi dan balita, kami berharap imunisasi PCV juga dapat berkontribusi dalam menurunkan stunting,” kata Menkes.
Saat peluncuran, Menkes mengimbau “semua pihak di pemerintahan, pemangku kepentingan terkait, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama menyukseskan pelaksanaan imunisasi PCV sehingga dapat mencapai cakupan yang luas dan merata.”
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat konten ini bermanfaat untuk Anda secara pribadi dan profesional, join Membership Individu Tahunan Green Network Asia – Indonesia untuk mendapatkan akses online tanpa batas ke semua kabar dan cerita, termasuk Konten Eksklusif yang menampilkan wawasan pembangunan berkelanjutan dan keberlanjutan dari multi-stakeholder di pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil di Indonesia dan dunia.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Ia adalah seorang penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif berpengalaman dengan portofolio selama hampir satu dekade.