Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

Katingan Mentaya: Inisiatif Pengurangan Emisi melalui Perdagangan Karbon

Katingan Mentaya Project berfokus pada konservasi hutan yang dijalankan dalam bentuk usaha jasa lingkungan dengan memanfaatkan mekanisme pasar karbon. 
Oleh Maulina Ulfa
10 Maret 2023
Konservasi dan restorasi lahan gambut tropis di katingan-mentaya, Indonesia

Foto: Rimba Makmur Utama.

Perdagangan karbon menjadi penting seiring dengan bertambahnya jumlah emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang merupakan penyebab utama rusaknya atmosfer Bumi. Emisi gas rumah kaca membuat Bumi semakin panas dan menyebabkan bahaya krisis iklim. Di Indonesia, emisi karbon terus mengalami peningkatan, mencapai 619,28 juta ton CO2e pada 2021. 

Perdagangan karbon melalui jual-beli kredit karbon merupakan salah satu upaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang disepakati dalam Perjanjian Paris 2015. Di Kalimantan Tengah, terdapat proyek perdagangan karbon dalam bentuk carbon offset bernama Katingan Mentaya yang didirikan dan dikelola oleh PT. Rimba Makmur Utama (RMU).

Model Perdagangan Karbon Katingan Mentaya

Katingan Mentaya Project (KMP) berfokus pada konservasi hutan yang dijalankan dalam bentuk usaha jasa lingkungan dengan memanfaatkan mekanisme pasar karbon. 

Dalam pasar karbon sendiri terdapat dua skema/mekanisme yang dijalankan, yakni trading (perdagangan) dan crediting (kredit). 

Sistem trading dikenal dengan istilah emission trading system (sistem perdagangan emisi) dengan nama lain cap-and-trade. Dalam sistem ini, setiap peserta pasar (dapat berupa organisasi, perusahaan, dan negara) wajib mengurangi atau membatasi produksi emisi karbon yang disebut cap. Jumlah cap kemudian akan dinilai oleh lembaga yang ditentukan. Jika peserta pasar melewati cap-nya, maka ia dapat membeli tambahan unit kuota dari pihak lain yang kuotanya tidak terpakai. 

Adapun dalam skema crediting (bernama lengkap baseline-and-crediting), komoditi yang diperdagangkan adalah sertifikasi penurunan emisi berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di pasar yang telah disepakati. Satu unit kredit karbon biasanya setara dengan penurunan emisi satu ton karbon dioksida.

Dalam model bisnisnya, KMP menjalankan carbon offset sebagai salah satu mekanisme kredit karbon. Secara sederhana, carbon offset berarti menyeimbangkan karbon positif dan karbon negatif. Dengan kata lain, carbon offset adalah upaya mengurangi karbon di satu tempat untuk mengimbangi produksi emisi karbon yang berlebih di tempat yang lain. Carbon offset merupakan bentuk kompensasi dari penghasil emisi gas rumah kaca dengan cara melakukan aksi mitigasi untuk menurunkan emisi di tempat lain. 

Dalam hal ini, proyek Katingan Mentaya berjalan melalui konservasi lahan gambut yang dapat menyimpan karbon dalam jumlah besar. Lebih dari 90% karbon tersimpan di kawasan hutan KMP dan terperangkap di dalam lahan gambut. Proyek ini menyelamatkan hutan gambut di wilayah Katingan dari pengembangan perkebunan akasia industri. Jenis perkebunan tersebut berpotensi melepaskan 450 juta ton karbon dioksida dalam 60 tahun ke depan.

Berdasarkan perhitungan karbon standar Verified Carbon Standard (VCS) dan Community and Biodiversity Standards (CCB), kawasan hutan KMP menyimpan karbon rata-rata 7,5 juta ton CO2 per tahun selama 60 tahun masa konsesi atau setara dengan menghilangkan emisi 2 juta mobil per tahun. Karbon yang tersimpan ini kemudian dijual melalui mekanisme kredit karbon. Dengan pemasukan dari penjualan kredit karbon ini, PT Rimba Makmur Utama mampu melakukan perlindungan terhadap ekosistem kawasan dan memenuhi biaya operasional perusahaan. 

Proyek Katingan Mentaya berhasil melindungi satu kawasan hutan rawa gambut utuh seluas 149,800 hektare, yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara. Ini adalah kawasan kunci keanekaragaman hayati yang menjadi rumah bagi orangutan Borneo (Pongo pygmaeus), owa Borneo Selatan (Hylobates albibarbis), dan bekantan Borneo (Nasalis larvatus).

“Saat mitra bisnis saya, Rezal Kusumaatmadja, dan saya mendirikan RMU pada tahun 2007, kami punya mimpi besar untuk membangun bisnis yang agenda utamanya adalah menjaga planet kita dan ekosistem di dalamnya. Pada waktu itu, konsep Nature-Based Solution Enterprise merupakan hal yang relatif masih asing di Indonesia, dan hal tersebut membuat perjalanan kami tidak mudah,” kata CEO Rimba Makmur Utama, Dharsono Hartono.

Memastikan Tujuan Awal  Perdagangan Karbon

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah regulasi terkait perdagangan karbon. Sejumlah mekanisme perdagangan karbon juga telah tersedia, seperti Clean Development Mechanism (Mekanisme Pembangunan Bersih) dan Joint Credit Mechanism (JCM).  Namun, perdagangan karbon masih terbilang sepi. 

Pada 2021, perdagangan karbon di Indonesia masih terbatas pada sektor pembangkit tenaga listrik uap (PLTU) batu bara, dengan emisi yang diperdagangkan sebanyak 42.255,2 ton karbon dioksida (senilai Rp1,2 miliar). 

Untuk itu, diperlukan kolaborasi dan diskusi antar-pemangku kepentingan yang lebih luas, utamanya dari perusahaan sebagai pelaku utama perdagangan karbon dan pemerintah sebagai regulator. 

Pada prinsipnya, perdagangan karbon memiliki potensi positif, baik dari segi sosial-ekonomi maupun keberlanjutan lingkungan. Potensi perdagangan karbon di Indonesia didukung oleh luasnya hutan hujan tropis, hutan mangrove, dan lahan gambut yang dapat menyerap karbon dalam jumlah besar. Namun, pemerintah perlu membuat kajian dan memetakan peluang pasar perdagangan karbon secara komprehensif dan terukur. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perdagangan karbon dapat benar-benar mencapai tujuan awal, yakni menurunkan emisi gas rumah kaca untuk menyelamatkan Bumi.

Editor: Abul Muamar

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Maulina Ulfa
Website | + posts

Maulina adalah Editor & Peneliti untuk Green Network ID. Dia meliput Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Mendukung Perempuan Lepas dari Kesenjangan Gender di Dunia Kerja
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Langkah Gardens of the Sun Wujudkan Bisnis Perhiasan Berkelanjutan: Kini Bersertifikasi B-Corp
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Gerakan Nasional Compost Day: Ajakan untuk Kelola Sampah Makanan
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    FINCAPES: Kolaborasi Universitas Waterloo dan Prasetiya Mulya untuk Perkuat Mitigasi Perubahan Iklim

Continue Reading

Sebelumnya: Ironi Penghapusan Jeepney dalam Transisi Menuju Sistem Transportasi Berkelanjutan di Filipina
Berikutnya: Survei ILO Ungkap Darurat Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja Indonesia

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID