Konferensi Air PBB 2023: Menagih Komitmen Global untuk Atasi Krisis Air

Sekretaris Jenderal Konferensi Air PBB 2023 Li Junhua berbicara di Markas Besar PBB di New York. | Foto: UN DESA di Twitter.
Hampir semua aspek kehidupan bergantung pada air, mulai dari kesehatan, ketahanan pangan, hingga ekonomi. Singkatnya, air adalah kunci kehidupan. Namun, air tidak tersedia secara merata untuk semua orang di seluruh dunia.
Masalah tersebut menjadi salah satu topik pembahasan dalam Konferensi Air PBB 2023 yang digelar baru-baru ini. Konferensi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan seputar air dan perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Tantangan dan peluang
Saat ini, aksesibilitas air masih menjadi salah satu tantangan terbesar di dunia. Menurut WHO dan UNICEF, 2 miliar orang masih minum dari sumber air yang tidak aman, dan 3,6 miliar hidup tanpa sanitasi yang layak. Pada saat yang sama, air limbah yang tidak terkelola, kekeringan, dan bencana alam yang berkaitan dengan air, masih berlangsung.
Air memberi banyak peluang bagi upaya pembangunan berkelanjutan. Air dapat mendukung ekonomi, ketahanan iklim, dan peningkatan taraf hidup secara keseluruhan jika dikelola, didistribusikan, dan digunakan dengan mempertimbangkan keberlanjutan. Saat ini, mengatasi masalah air dapat berarti mengenali peran dan nilai air dalam berbagai aspek kehidupan dan bekerja untuk menciptakan solusi holistik di mana tidak ada satu pun yang tertinggal.
Konferensi Air 2023
Pada 22-24 Maret, PBB mengadakan Konferensi Air 2023. Pemerintah Tajikistan dan Belanda menjadi tuan rumah bersama konferensi tersebut untuk mengambil tindakan dan solusi berskala global untuk tujuan terkait air melalui partisipasi berbagai pemangku kepentingan.
Ada lima tema utama dalam konferensi tersebut yang sejalan dengan Kerangka Percepatan Global SDG 6:
- Air untuk Kesehatan: Akses air minum, sanitasi, dan kebersihan yang aman.
- Air untuk Pembangunan Berkelanjutan: Menilai Air, Hubungan Air-Energi-Pangan dan Pembangunan Ekonomi dan Perkotaan Berkelanjutan.
- Air untuk Iklim, Ketahanan, dan Lingkungan: Sumber ke Laut, Keanekaragaman Hayati, Iklim, Ketahanan, dan Pengurangan Risiko Bencana.
- Air untuk Kerjasama: Kerjasama Air Lintas Batas dan Internasional, Kerjasama Lintas Sektor dan Air Lintas Agenda 2030.
- Dekade Aksi Air: Mempercepat implementasi tujuan Dekade, termasuk melalui Rencana Aksi Sekretaris Jenderal PBB.
Agenda Aksi Air
Agenda Aksi Air adalah salah satu hasil utama Konferensi Air PBB 2023. Diluncurkan pada tahun 2022, agenda tersebut mencakup lebih dari 700 komitmen sukarela terkait air yang dibuat untuk mempercepat Dekade Aksi Air 2018-2028 dan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Agenda Aksi Air mendesak negara-negara anggota PBB, pemerintah, bisnis, organisasi, dan semua pemangku kepentingan terkait untuk menetapkan komitmen sungguh-sungguh dalam mengatasi tantangan air global.
Konferensi Air PBB 2023 menagih janji dan komitmen dari berbagai pemangku kepentingan. Vietnam ingin mengembangkan kebijakan utama pengelolaan daerah aliran sungai pada tahun 2025 dan memastikan akses air bersih yang mengalir untuk semua rumah tangga pada tahun 2030. Sementara itu, Bank Pembangunan Asia berkomitmen untuk menginvestasikan $11 miliar di sektor air Asia-Pasifik dan $100 miliar di sektor air global dengan 2030.
“Pada Konferensi Air PBB 2023, komunitas global yang gigih bersatu untuk membuat perbedaan tidak hanya untuk masa depan air tetapi juga untuk masa depan dunia,” kata Li Junhua, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Ekonomi dan Sosial dan Sekretaris Jenderal Konferensi.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.