KTT Kota Dunia 2022: Membangun Kembali Kota di Tengah Krisis

Foto oleh Charlie Deets di Unsplash
Kita tengah berada di masa krisis. Wabah COVID-19, kenaikan suhu bumi, dan bencana alam berkontribusi dalam membentuk kota kita saat ini. Terlepas dari situasi yang suram, langkah-langkah terus dilakukan dengan harapan membalikkan keadaan.
Lalu, bagaimana kita bisa membangun kota yang lebih layak huni dan berkelanjutan, terutama setelah dampak pandemi global? Pertanyaan ini dibahas dalam KTT Kota Dunia 2022 di Singapura, yang digelar pada 31 Juli – 3 Agustus 2022.
KTT Kota Dunia 2022
KTT Kota Dunia (World Cities Summit/WCS) adalah forum dua tahunan bagi para pemimpin dan pakar pemerintah untuk membahas isu-isu kota berkelanjutan. Konferensi ini diselenggarakan oleh Centre for Liveable Cities (CLC) Singapura dan Urban Redevelopment Authority (URA), bersama Asia Infrastructure Forum sebagai mitra utama.
“Liveable and Sustainable Cities: Emerging Stronger” merupakan tema KTT tahun ini. Tema tersebut menekankan pentingnya membangun kembali kota dan ruang hidup kita menjadi lebih baik, terutama di tengah disrupsi yang disebabkan oleh pandemi dan perubahan iklim. Puncaknya, WCS juga melibatkan para pakar bisnis, pemimpin, dan pemerintah.
“Ini akan membuat kita masing-masing mampu membangun kota unik yang tangguh, berkelanjutan, dan kohesif – rumah yang sangat layak huni dan menyenangkan bagi penduduk kita,” ujar Teo Chee Hean, Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura.
Perspektif Wali Kota
KTT Kota Dunia 2022 adalah acara tatap muka yang berlangsung empat hari, terdiri dari pleno, trek, meja bundar, upacara penghargaan, dan pameran. Pleno membahas bagaimana kota dapat lebih kuat dan memerangi perubahan iklim, sedangkan trek mencakup lima diskusi tematik tentang pembiayaan berkelanjutan, pembangunan dan perencanaan, kota cerdas, kota masa depan, dan ketahanan perkotaan.
Lebih dari 50 wali kota berpartisipasi dalam pertemuan tersebut, membagikan cerita tentang kota mereka masing-masing. Misalnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara dalam sesi trek “Smart City Priorities: What’s Next?”. Thulci Aluwihare, Wakil Direktur Pelaksana CHEC Port City Colombo, menyoroti tujuan untuk mendorong pemulihan Sri Lanka dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi.
Menurut The Korea Times, Wali Kota Seoul Oh Se-hoon juga mempresentasikan kebijakan dan inisiatif untuk kota yang berkelanjutan, seperti mengintegrasikan layanan digital ke dalam sistem kota, merombak bangunan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperbanyak tempat pengisian daya untuk kendaraan listrik.
Masa Depan Kota
Kota adalah jantung kehidupan di mana sebagian besar populasi dunia tinggal, dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, menangani masalah keberlanjutan menjadi prioritas bagi kota-kota di seluruh dunia, dan hal itu dapat dimulai dengan pembahasan yang menginspirasi solusi.
KTT Kota Dunia 2022 akan dilanjutkan dengan konferensi virtual mulai 10 Agustus 2022 yang dapat diakses di sini.
Editor & Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli tulisan ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.