Melihat Konservasi Kupu-Kupu Berbasis Habitat Alami di Lampung
![Kupu-kupu Troides Helena hinggap di ranting yang berdaun.](https://greennetwork.id/wp-content/uploads/sites/2/2025/02/BLACK_BUTTERFLY_IN_SMALL_TREE-1024x504.webp)
Foto: Stanbalik di Pixabay.
Kupu-kupu merupakan satwa yang berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan dapat menjadi indikator kualitas lingkungan. Namun, jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia terus menurun akibat berbagai aktivitas manusia. Sebagai upaya untuk menyelamatkan berbagai spesies kupu-kupu dari kepunahan, Taman Kupu-Kupu Gita Persada di Lampung mengembangkan konservasi kupu-kupu berbasis habitat alami dan memadukannya dengan eduwisata.
Penurunan Jumlah Spesies Kupu-Kupu di Indonesia
Pada 2007, biolog mencatat ada 2.200 spesies kupu-kupu di Indonesia, namun jumlahnya menurun menjadi sekitar 2.000 spesies pada tahun 2020. Penurunan ini menunjukkan adanya ancaman serius terhadap banyak spesies kupu-kupu di Indonesia dalam kurun waktu lebih dari satu dekade dan mungkin akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan populasi dan jumlah spesies kupu-kupu, seperti degradasi habitat akibat alih fungsi lahan dan berbagai tekanan lainnya dari aktivitas manusia. Deforestasi untuk pertanian dan permukiman, penggunaan pestisida yang merusak tanaman inang, serta polusi udara dan cahaya akibat urbanisasi semakin mempersempit ruang hidup kupu-kupu. Selain itu, perburuan serta perdagangan ilegal spesies langka juga turut menjadi ancaman. Tanpa langkah konservasi yang tepat, akan ada banyak spesies kupu-kupu lainnya di Indonesia yang akan menyusul punah.
Konservasi Kupu-Kupu berbasis Habitat Alami
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Lampung memiliki 60% spesies kupu-kupu di Indonesia. Dengan demikian, keberadaan Taman Kupu-Kupu Gita Persada menjadi sangat penting untuk mendukung pelestarian serangga ini.
Taman Kupu-Kupu Gita Persada menerapkan strategi konservasi kupu-kupu berbasis habitat alami, yakni dengan menciptakan habitat yang menyerupai lingkungan alami kupu-kupu. Habitat ini terdiri dari lahan terbuka dan dome penangkaran yang digunakan untuk mengembangbiakkan kupu-kupu sebelum dilepaskan ke alam. Lahan terbuka didesain dengan berbagai jenis vegetasi berbunga sebagai sumber nektar serta tanaman inang untuk tempat bertelur kupu-kupu. Dengan pendekatan ini, Taman Kupu-Kupu Gita Persada memastikan ketersediaan sumber makanan dan tempat berkembang biak yang mendukung kelangsungan hidup berbagai spesies kupu-kupu.
Setiap spesies kupu-kupu memiliki preferensi tumbuhan tertentu untuk bertelur dan berkembang biak, sehingga ketersediaan vegetasi yang beragam menjadi kunci keberhasilan konservasi ini. Spesies kupu-kupu langka seperti kupu-kupu raja helena (Troides helena) dan kupu-kupu segitiga berbintik hijau (Graphium agamemnon) termasuk di antara spesies yang berhasil ditangkarkan di taman ini.
Selain itu, pengelolaan taman juga mencakup pemantauan spesies secara berkala menggunakan metode fotografi dan dokumentasi ilmiah. Konservator di taman ini secara rutin mendata spesies yang terdeteksi dan mengunggahnya ke Kupunesia, aplikasi yang berisi informasi tentang jenis dan persebaran kupu-kupu di Indonesia. Jika spesies baru ditemukan di taman ini, data tersebut segera diinformasikan untuk memperbarui catatan konservasi. Keberhasilan konservasi taman ini terbukti dari peningkatan jumlah spesies tercatat yang awalnya tujuh menjadi lebih dari 200, termasuk spesies langka yang dilindungi.
Sebagai bagian dari strategi konservasi kupu-kupu dalam jangka panjang, Taman Kupu-Kupu Gita Persada juga menjalankan program edukasi dan pelibatan masyarakat. Program ini mencakup penyuluhan tentang pentingnya konservasi kupu-kupu, pelatihan bagi petugas taman, serta kolaborasi dengan peneliti dan akademisi untuk meningkatkan efektivitas konservasi. Selain itu, taman ini memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan mengolah nira menjadi gula dan kemiri menjadi minyak, yang juga mendukung ekonomi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan yang menyeluruh, taman ini tidak hanya melindungi spesies kupu-kupu, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.
Komitmen Bersama
Pelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi membutuhkan strategi pengelolaan yang efektif dan berbasis ilmu pengetahuan, yang ditopang oleh sinergi dan komitmen bersama antara pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat luas. Apa yang dilakukan oleh Taman Kupu-Kupu Gita Persada menunjukkan bahwa upaya konservasi membutuhkan pendekatan berbasis ekosistem yang holistik dan berkelanjutan, dengan memastikan adanya mekanisme pemantauan serta evaluasi yang transparan.
Editor: Abul Muamar