Memperkuat Peran Pemuda dalam Proses Pengambilan Keputusan
Photo: Jaime Lopes di Unsplash.
Pemuda memiliki potensi yang sangat besar. Peran pemuda sangat penting dalam mendorong perubahan dan mereka adalah pusat dari berbagai target pembangunan berkelanjutan. Sayangnya, mereka jarang dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan sejauh ini.
Sekilas tentang aktivisme dan peran pemuda
Ada sekitar 1,2 miliar pemuda di dunia saat ini. Selama ini, pemuda telah tampil menentang berbagai masalah dunia. Kita menyaksikan beberapa figur pemuda seperti Greta Thunberg, Malala Yousafzai, dan ribuan aktivis muda lainnya mengambil peran kepemimpinan dalam menciptakan dunia yang lebih baik, menambal kelemahan kepemimpinan dari generasi yang lebih tua.
Saat ini, 70% Gen Z terlibat dalam kegiatan sosial dan politik. Dengan internet dan kecanggihan teknologi, pemuda memiliki perspektif dan cara yang unik dalam mengekspresikan, mengadvokasi, dan mengkampanyekan berbagai isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, ketimpangan rasial, dan banyak lagi. Ini menjadikan mereka mitra implementasi strategis untuk pembangunan berkelanjutan.
Namun, pada saat yang sama, kaum muda belum diberikan ruang yang cukup untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan. Terlepas dari perhatian dan minat mereka yang besar, suara mereka tetap kurang terwakili dan berdampak kecil di berbagai kesempatan. Baru-baru ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB menerbitkan ringkasan kebijakan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Meningkatkan peran pemuda
Meningkatkan partisipasi pemuda berarti melibatkan gagasan, keahlian, pengalaman, dan perspektif pemuda secara aktif dalam pengambilan keputusan. Beberapa negara dan kawasan telah membentuk organisasi dan gerakan seperti National Youth Councils dan Youth Co:Lab untuk mendorong partisipasi dan keterlibatan pemuda.
Namun, masih ada peluang untuk meningkatkan partisipasi pemuda. Dalam ringkasan kebijakan tersebut, Sekjen PBB mendesak Negara-negara Anggota PBB untuk memaksimalkan peran pemuda melalui tiga hal utama:
- Perluas dan perkuat peran pemuda dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan.
Membuat komitmen yang kuat untuk meningkatkan peran pemuda dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal, nasional, regional, dan global sesuai dengan prinsip inti PBB. Ini termasuk membentuk badan konsultatif pemuda nasional tingkat negara dan sistem pengawasan yang jelas dan efektif.
- Jadikan peran pemuda sebagai persyaratan dalam semua proses pengambilan keputusan PBB.
Keterlibatan dan peran pemuda harus menjadi norma, bukan pengecualian. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas pemuda dan wadah yang telah ada, menciptakan kesempatan baru, dan memastikan sumber daya keuangan yang lebih sistematis.
- Mendukung pendirian balai pemuda dan program terpadu.
Sistem PBB sangat penting dalam mendukung pemuda dengan ruang yang berdedikasi dan inklusif untuk partisipasi yang lebih baik dalam mekanisme pengambilan keputusan. Hal ini membutuhkan sinergi yang lebih kuat, pemanfaatan teknologi digital yang lebih besar, dan komunikasi yang diperkuat di seluruh organisasi dan platform pemuda.
Baca ringkasan kebijakan selengkapnya di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Jika Anda menilai konten ini bermanfaat, dukung gerakan Green Network Asia untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia. Dapatkan manfaat khusus untuk pengembangan pribadi dan profesional.
Jadi Member SekarangMadina is the Assistant Manager for Digital Publications at Green Network Asia. She graduated from Universitas Indonesia with a bachelor's degree in English Literature. She has three years of professional experience working on GNA international digital publications, programs, and partnerships particularly on social and cultural issues.

UU KUHAP 2025 dan Jalan Mundur Perlindungan Lingkungan
Wawancara dengan Eu Chin Fen, CEO Frasers Hospitality
Meningkatkan Akses terhadap Fasilitas Olahraga Publik di Tengah Tren Gaya Hidup Sedenter
Langkah Pemerintah Inggris dalam Mengatasi Pengangguran Kaum Muda
Mengarusutamakan Solusi Berbasis Alam untuk Reformasi Manajemen Risiko Bencana
Mengupayakan Sirkularitas Pusat Data melalui Pemulihan Panas Buangan