Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Opini
  • Unggulan

TikTok & “Green Influencers”: Mampukah Mereka Membuat Perubahan?

TikTok tidak lagi dikenal semata sebagai wadah berisi tantangan tari dan “lip-sync”. Kini, di antara media yang lainnya, TikTok juga menjadi ruang tumbuhnya beragam video mengenai perubahan iklim dan praktik-praktik keberlanjutan yang ditonton terus menerus sampai jutaan kali. Artikel ini menjelaskan apakah bentuk aktivisme ini perlu didukung.
Oleh Tia Hanifa
4 Februari 2022
Aktivisme Digital melalui Tiktok

Ilustrasi oleh Irhan Prabasukma

Aktivisme digital adalah sebuah topik yang kerap didiskusikan pada beberapa tahun terakhir, dimulai dari bagaimana hashtag #MeToo dan #BlackLivesMatter menyebar ke seantero dunia. Selain dua gerakan yang fokus pada kekerasan seksual dan rasisme tersebut, gerakan lingkungan juga bukan hal asing di Internet. Semakin banyak organisasi-organisasi akar rumput yang masuk ke ruang-ruang daring dan berupaya untuk meningkatkan kesadaran. Di kalangan publik mainstream, veganisme, imbas fast fashion terhadap lingkungan, dan gaya hidup ramah lingkungan menjadi topik-topik yang umum dibicarakan.

Twitter telah menjadi platform yang paling sering dihubungkan dengan gerakan sosial dalam beberapa tahun belakangan. Meskipun demikian, dengan semakin masifnya penggunaan TikTok, konten-konten bertema lingkungan di platform tersebut menjadi sesuatu yang perlu diperhitungkan. Video-video dengan hashtag #climatechange ditonton sampai 1.4 milyar kali, #globalwarming ditonton sampai 810.3 juta kali, dan video dengan hashtag #sustainableliving sudah ditonton sampai 398.2 juta kali sejauh ini. 

Dengan pendekatan-pendekatan yang beragam, kreator video tentang perubahan iklim cenderung memanfaatkan aspek-aspek aplikasi tersebut yang membuat unggahan menjadi viral, seperti yang kerap terjadi pada memes—mengunggah video pendek yang memanfaatkan musik serta caption, yang kemudian direspon, ditiru, dan direproduksi oleh pengguna lain. Semakin banyak interaksi yang diperoleh video tersebut, semakin tersebar luas video tersebut ke berbagai audiens. 

Meskipun fitur-fitur dalam aplikasi itu membantu kreator aktivis untuk mencapai audiens yang lebih luas, aktivisme yang mengandalkan keviralan juga memiliki kekurangan. Aktivisme ini membuat gerakan sosial dipandang sebagai sebuah tren, sesuatu yang perlu diperhatikan hanya ketika populer saat ini saja. Hal ini dianggap bisa mendorong terjadinya “clicktivism” dan pencitraan. 

Clicktivism (juga dikenal sebagai “slacktivism”) merujuk pada aktivisme yang dilakukan secara daring, umumnya melalui klik suka, bagikan, retweet, partisipasi dalam petisi daring dsb. Dalam diskusi awal mengenai aktivisme, clicktivism dipandang sebagai sebuah tindakan sepele yang dilakukan dengan upaya paling minimal, tidak berdampak, dan tidak disukai. 

Meskipun demikian, banyak yang kemudian berpendapat bahwa, betul clicktivism mungkin tidak mengikuti pola tradisional kerja-kerja sosial berdampak, tetapi publik yang terjejaring bekerja dengan cara berbeda. Clicktivisme bisa cukup membuat geger dan bermakna. Tak bisa dipungkiri, Internet memberikan kuasa pada orang-orang termarginal, yang mungkin tidak memiliki agensi di luar ruang-ruang daring, untuk bersuara dan didengarkan. 

Kini, semakin banyak jurnalis dan aktivis yang mulai bersuara melawan penggunaan kata “slacktivism.” Mereka menjelaskan bagaimana istilah tersebut mengejek orang-orang yang mulai memperhatikan sebuah isu tertentu. Setiap orang bisa mulai tertarik pada sebuah isu kapan saja, dan kita tidak mengecilkan hati mereka dengan berharap terlalu tinggi di awal. 

Menurut Open Society Foundations, “teknologi digitial lebih memungkinkan untuk mengaktifkan orang-orang yang tidak aktif secara politik dibandingkan sebaliknya.” Ini bisa dilihat dari jumlah anak-anak muda yang mulai bersuara mengenai isu lingkungan di TikTok, aplikasi yang didominasi Gen Z. 

“Showing They Care (Or Don’t): Affective Publics and Ambivalent Climate Activism on TikTok” adalah sebuah riset yang dilakukan oleh Samantha Hautea, Perry Parks, Bruno Takahashi, dan Jing Zeng. Riset tersebut mengungkapkan, “mereka (remaja dan dewasa muda) bisa jadi tidak benar-benar memahami penyebab dan imbas naiknya suhu bumi dan mungkin juga tidak menawarkan solusi konkrit dan praktis, tetapi mereka membangun jejaring atmosfer kepedulian yang mempengaruhi setidaknya orientasi satu generasi terhadap persoalan publik.”

Anak muda aktivis dan kreator TikTok juga memahami pentingnya mengalihkan narasi yang mendukung daripada yang mencela. EcoTok, sebuah kolektif anak muda yang membagikan konten-konten lingkungan di TikTok, telah membahas isu shaming atau celaan dalam lingkup isu lingkungan. Sering kali, orang terlalu fokus menegakkan standar tinggi yang mustahil untuk diri mereka sendiri dan orang lain dalam upaya menjadi lebih berkesadaran akan kelestarian lingkungan. 

Abbie Richards, salah satu pendiri EcoTok, juga berbicara mengenai pentingnya beralih dari “eco doom”. “Eco doom” dan narasi-narasi serupa berupaya untuk membuat orang-orang yang tidak aktif secara politik untuk mulai peduli pada lingkungan dengan mengatakan bahwa “dunia ini sedang sekarat” dan “tamatlah kita”. Narasi-narasi tersebut bisa menjadi senjata makan tuan dan hanya akan membangkitkan rasa bersalah, malu, dan tidak berguna seolah-olah tidak ada solusi. 

Ketika sampai di sini, yang paling utama adalah kepedulian yang ajek, konsistensi, dan kemauan untuk terus belajar. Semua perlu memulainya, dan bagi banyak orang, bisa saja itu melalui TikTok. Aktivisme digital memiliki peran, dan “green influencers” harus mengetahui kekuatan dan keterbatasan mereka dalam menanam benih tersebut. Aktivisme digital yang efektif harus mendukung pertumbuhan dalam diri audiens, kemudian menerjemahkannya ke dalam aksi-aksi nyata. 

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Iffah Hannah

Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.

 

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Tia Hanifa
Website | + posts

Tia adalah penulis kontributor untuk Green Network Asia. Saat ini bekerja sebagai Client Executive di sebuah perusahaan konsultan komunikasi global berbasis di Jakarta.

  • Tia Hanifa
    https://greennetwork.id/author/tiahanifa/
    Pengantar Menuju Aktivisme Digital: Terlibat Secara Bertanggung Jawab
  • Tia Hanifa
    https://greennetwork.id/author/tiahanifa/
    Dilema Sampah Covid di Asia Selatan
  • Tia Hanifa
    https://greennetwork.id/author/tiahanifa/
    COP26: Terobosan dan Hasil Penting dari KTT Iklim Glasgow

Continue Reading

Sebelumnya: Menanti Pembangkit Listrik Bioenergi 600 MW pada 2030
Berikutnya: Sendai Framework Sebagai Panduan Strategi Pengurangan Risiko Bencana Indonesia

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID