Merawat Toleransi melalui Literasi Keagamaan Lintas Budaya
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dengan latar belakang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting untuk merawat toleransi demi menjaga perdamaian dan harmoni. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membuka ruang dialog lintas agama seperti yang dilakukan dalam program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) oleh Institut Leimena yang ditujukan bagi para guru.
Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
Sepanjang tahun 2023, SETARA Institute mencatat adanya 217 peristiwa dengan 329 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dari seluruh pelanggaran tersebut, 114 di antaranya dilakukan oleh aktor negara seperti pemerintah daerah, kepolisian, Satpol PP, TNI, hingga institusi pendidikan. Sementara 215 tindakan yang lain merupakan pelanggaran dari aktor non-negara seperti warga dan individu, ormas keagamaan, hingga warga negara asing.
Kasus gangguan tempat ibadah merupakan tindakan pelanggaran yang paling kerap terjadi. Gangguan ini bisa berupa penolakan pembangunan rumah ibadah, penyegelan, penyerangan, atau perusakan rumah ibadah. Menurut SETARA, mayoritas penolakan pendirian rumah ibadah berkaitan dengan syarat yang diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan Nomor 9 Tahun 2006, yaitu adanya 90 pengguna tempat ibadah dan 60 dukungan dari warga setempat. Namun dalam banyak kasus, penolakan dari masyarakat setempat masih banyak terjadi walaupun persyaratan tersebut sudah terpenuhi.
Selain gangguan terkait tempat ibadah, tren pelanggaran pada tahun 2023 juga menunjukkan tingginya penggunaan delik penodaan agama. Dalam hal ini, pasal penodaan atau penistaan agama sering digunakan untuk mengkriminalisasi kelompok tertentu dengan pandangan keyakinan yang berbeda.
Literasi Keagamaan Lintas Budaya
Ruang yang terbuka untuk dialog lintas agama menjadi salah satu hal penting untuk merawat toleransi dan harmoni keberagaman di Indonesia. Salah satu upaya di ranah pendidikan dilakukan oleh Institute Leimena melalui program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB). LKLB adalah sebuah program pelatihan literasi keagamaan bagi guru madrasah, pesantren, ataupun penyuluh agama yang bertujuan untuk menguatkan eksistensi dan kolaborasi damai antaragama.
Program LKLB ditujukan kepada pendidik agar memiliki tiga kompetensi, yaitu kompetensi pribadi, komparatif, dan kolaboratif. Kompetensi pribadi berkaitan dengan pemahaman terhadap agama sendiri, khususnya dalam hal berhubungan dengan orang yang keyakinannya berbeda. Sementara kompetensi komparatif bertujuan untuk memahami agama lain dari sudut pandang pemeluk agama itu sendiri. Sedangkan kompetensi kolaboratif dimaksudkan untuk mendorong kerja sama dengan pemeluk agama lain dengan saling menghargai.
Sejak dilaksanakan pertama kali pada Oktober 2021, hingga pertengahan 2024 program LKLB telah memberikan pelatihan kepada 9.969 pendidik dari berbagai daerah. Institut Leimena juga menggandeng berbagai mitra untuk pelaksanaan program ini, antara lain 20 lembaga Islam, 7 institusi Kristen, dan kemitraan dengan umat dan lembaga Buddha, Hindu, dan Konghucu. Para guru yang menjadi peserta pelatihan pun dapat berdialog langsung dengan tokoh agama dan mengunjungi rumah ibadah agama lain untuk memperkuat pemahamannya akan hubungan lintas iman dan lintas agama.
Memperkuat Moderasi Beragama
“Guru berada di garda terdepan untuk melindungi komunitasnya dari pengaruh intoleransi beragama dan ekstremisme,” kata Alwi Shihab, Senior Fellow di Institut Leimena.
Pada akhirnya, penguatan moderasi beragama juga harus didukung dengan sistem dan regulasi dari pemerintah yang menjamin kebebasan berpikir dan berkeyakinan. Seluruh kebijakan yang berpotensi menimbulkan diskriminasi dan dimanfaatkan sebagai justifikasi untuk mempersekusi kelompok minoritas perlu dikaji ulang. Perlu ada komitmen bersama yang kuat untuk menciptakan ruang yang aman dan inklusif bagi setiap orang untuk dapat berdialog bersama untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan damai.
Editor: Abul Muamar
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.