Pemerintah Kota Padang Bangun Sentra Rendang: Upaya Tingkatkan Daya Saing IKM

Foto oleh Denny Lubis dari Pixabay
Pemerintah Kota (Pemkot) Padang membangun Sentra Rendang di Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah Kota, Kota Padang. Inisiatif ini merupakan inovasi untuk lebih memberdayakan dan meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) rendang khas Minang, Sumatera Barat. Fasilitas ini akan menjadi pusat produksi, pemasaran, pelatihan, dan wisata kuliner rendang di Kota Padang.
Sentra Rendang Kota Padang berukuran 5.112 meter persegi dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dari Kementerian Perindustrian, dilengkapi dengan pembiayaan dari APBD Kota Padang 2022. Inovasi ini selaras dengan program pemerintah lintas kementerian dan lembaga “Indonesia Spice Up The World“, yang berupaya mempopulerkan bumbu dan rempah Indonesia ke pasar dunia, dimana rendang menjadi pilot project dari program ini.
Sentra Rendang Kota Padang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan IKM, salah satunya teknologi sterilisasi kemasan dengan mesin retort yang belum pernah dimiliki oleh pelaku IKM di Kota Padang. Mesin ini dapat membuat rendang bertahan hingga dua tahun. Hal ini menjadi peluang besar bagi IKM untuk memanfaatkan, khususnya untuk tujuan ekspor rendang ke pasar global.
“Selama ini, rendang khas Minang hanya mampu tahan selama lebih kurang dua bulan saja. Lebih dari itu, rasanya sudah berubah dan tak enak lagi dikonsumsi. Karena itu, kami menyediakan teknologi sterilisasi kemasan retort,” kata Dian Fakri, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Pemkot Padang, dilansir Antara.
Dukungan pemerintah mutlak dibutuhkan untuk pengembangan daya saing ekonomi daerah dan nasional. Melalui Sentra Rendang ini, Pemkot Padang hendak memastikan agar kuliner rendang dapat memenuhi prinsip dan tata cara produksi pangan olahan yang baik, memiliki sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), memiliki izin Edar MD (Makanan Dalam) dari BPOM, bersertifikat halal, dan memiliki kemasan yang baik.
“Masing-masing pelaku IKM rendang dapat menggunakan ruang produksi sendiri [di Sentra Rendang] dengan tata letak yang sudah mengaplikasikan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practices (GMP) sesuai dengan petunjuk dari Tim Teknis Tenaga Ahli dari BPOM yang telah dilibatkan sejak awal penyusunan DED (Detail Engineering Design),” imbuh Dian Fakri.
Sentra Rendang Kota Padang akan diresmikan dalam momentum strategis yang dapat menginspirasi para pemimpin kota untuk memfasilitasi pengembangan kekayaan lokalitasnya masing-masing, yaitu Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), dimana Kota Padang akan menjadi tuan rumah pada Agustus 3-6 Agustus 2022. Rakernas ini akan dihadiri oleh sekitar 98 wali kota dari seluruh wilayah Indonesia.
Indonesia sangat kaya akan warisan budaya kuliner dan rempah. Di era media sosial seperti sekarang, kekayaan ini dapat menjadi sarana strategis diplomasi halus (soft power) semua pemangku kepentingan, khususnya pemerintah pusat dan daerah kepada dunia, yang dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat, seperti peningkatan kesejahteraan petani rempah, pengurangan ketimpangan, pemberdayaan ekonomi lokal, ketahanan pangan dan gizi, perdagangan internasional, bahkan pariwisata berkelanjutan.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.