Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Figur
  • Opini
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Event
  • Pelatihan
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

Transisi Batubara Korea Selatan: Perkembangan, Strategi, dan Rekomendasi

Penghentian batubara sangat penting untuk menekan emisi karbon dan mencegah pemanasan global semakin buruk. Laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA) menyuguhkan rekomendasi untuk strategi transisi batubara Korea Selatan.
Oleh Kresentia Madina
10 Mei 2023
batubara yang dibakar

Foto: Nikolay Kovalenko di Unsplash.

Mencapai netralitas karbon telah menjadi tujuan global berdasarkan Perjanjian Paris. Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan tidak lagi menggunakan batubara sebagai sumber energi. Penghentian batubara sangat penting untuk menekan emisi karbon dan mencegah pemanasan global semakin buruk. Laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA) menyuguhkan rekomendasi untuk strategi transisi batubara Korea Selatan.

Emisi batubara global

Batubara masih menjadi sumber energi terbesar untuk pembangkit listrik. Pada tahun 2021, emisi batubara global mencapai rekor 15,3 gigaton, dan naik sebesar 1,6% pada tahun berikutnya. Transisi dari pembangkit listrik batubara ke energi bersih menjadi sangat penting untuk menjaga suhu bumi tetap rendah.

Korea Selatan adalah salah satu negara yang menandatangani komitmen terhadap aksi iklim dalam Perjanjian Paris. Perjanjian tersebut menyatakan misi untuk netralitas karbon pada tahun 2050. Korea Selatan telah mengembangkan beberapa kebijakan dan strategi untuk menekan emisi karbon selama bertahun-tahun. Laporan Badan Energi Internasional (IEA), yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea, melihat adanya kemajuan dan tantangan dalam transisi batubara Korea Selatan.

Transisi batubara Korea Selatan

Sejak 2018, batubara menjadi sumber pembangkit listrik dominan di Korea Selatan. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa batubara menyumbang porsi terbesar dari 31,1% dalam bauran pembangkitan, diikuti oleh nuklir (29,7%), gas (28,5%), dan energi terbarukan (9,2%). Pada tahun 2022, Korea Selatan memiliki 57 unit pembangkit listrik berbahan bakar batubara domestik dengan lebih dari 20.000 pekerja bekerja di sektor ini.

Dalam kebijakan terbaru menyangkut energi, Korea Selatan melibatkan strategi untuk transisi batubara. Rencana Induk Energi Nasional ke-3 bertujuan untuk mengatasi polusi udara dan emisi gas rumah kaca dengan melarang pembangunan pembangkit listrik batubara baru dan mempensiunkan unit lama menjadi fasilitas yang lebih bersih. Di bawah kepemimpinan Moon Jae-In (2017-2022), Korea Selatan telah menutup sepuluh pembangkit listrik tenaga batubara senilai 3.300 megawatt pembangkit. Dua unit pembangkit di Yeongdong juga mengalami transisi penggantian bahan bakar.

Rencana Dasar Pasokan dan Permintaan Tenaga Listrik ke-9 dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan negara dari 15,1% menjadi 40% pada tahun 2034. Mengurangi minyak dan batu bara, meningkatkan energi terbarukan, dan memperkenalkan co-firing bahan bakar tanpa emisi juga menjadi agenda negara tersebut untuk mencapai netralitas karbon.

Rekomendasi kebijakan

Penghentian bahan bakar fosil termasuk dalam prioritas PBB untuk tahun 2023. Dalam beberapa tahun terakhir, kemitraan internasional, investasi dalam sumber energi terbarukan, dan skema transisi energi nasional bermunculan untuk mendukung transisi energi global. Laporan ini diakhiri dengan tiga rekomendasi kebijakan yang berlaku untuk transisi batubara Korea Selatan:

  • Terapkan prinsip-prinsip transisi yang berorientasi pada manusia

Transisi energi berkeadilan harus menempatkan manusia sebagai pusat strateginya. Hal ini termasuk perlakuan adil terhadap pekerja industri, pemekerjaan kembali, kompensasi, dan sistem produksi yang lebih berkelanjutan.

  • Jamin keamanan dan keterjangkauan sistem kelistrikan

Transisi batubara perlu mempertimbangkan keterjangkauan pasokan listrik. Dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk mendukung penggantian pembangkit berbahan bakar batubara dan sistemnya.

  • Pertimbangkan pengalihan fungsi pembangkit berbahan bakar batubara menjadi aset rendah emisi

Pembangkit listrik berbahan bakar batubara terdiri dari fasilitas kompleks yang seringkali menghambat transisi energi. Mengubah pembangkit batubara menjadi aset rendah emisi akan memungkinkan transisi energi sosial dan ekonomi yang lebih mudah, lebih suportif, dan lebih aman.

Baca laporan selengkapnya di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Kresentia Madina
Website | + posts

Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Laporan International IDEA Ungkap Hubungan Antara Demokrasi dan Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ASEAN-Indo-Pacific Forum Dorong Kolaborasi Inklusif di Asia-Pasifik
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Peran Literasi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Continue Reading

Sebelumnya: Memperbaiki Tata Kelola Hubungan Kesehatan-Lingkungan
Berikutnya: Malnutrisi di Pakistan dan Tantangan dalam Mengatasinya

Artikel Terkait

Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

Oleh Maulina Ulfa
22 September 2023
ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
22 September 2023
sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

Oleh Abul Muamar
21 September 2023
tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

Oleh Kresentia Madina
21 September 2023
dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Kabar
  • Unggulan

Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

Oleh Abul Muamar
20 September 2023
foto aerial sebuah hutan dengan ilustrasi berbentuk daun dengan tulisan CO2 di tengahnya Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kabar
  • Unggulan

Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2023
Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

  • ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

  • tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

  • dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
    • Kabar
    • Unggulan

    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

  • seorang pria berkaus biru duduk di kursi roda dengan latar lukisan di dinding Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel

Tentang Kami

  • Tentang
  • Tim
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Panduan Siaran Pers
  • Bekerja dengan Kami
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network Asia - Indonesia