Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Meningkatkan Pencegahan, Intervensi, dan Perawatan Demensia di Tengah Lonjakan Kasus

Meningkatkan upaya pencegahan, intervensi, dan perawatan demensia menjadi sangat penting di tengah lonjakan kasus untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan lansia.
Oleh Kresentia Madina
4 Juli 2023
sepasang lansia berjalan sambil berpegangan tangan

Foto: Sofia Shultz di Pexels.

Semakin bertambah usia, manusia menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Demensia adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang manusia lanjut usia (lansia) dan menyulitkan mereka untuk menjalani hidup. Meningkatkan upaya pencegahan, intervensi, dan perawatan demensia sangatlah penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan lansia.

Apa itu Demensia

Salah satu hal indah dari menjadi manusia adalah kemampuan kita untuk berpikir dan mengingat. Pikiran dan ingatan adalah fondasi bagi cara kita bekerja, bersosialisasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Kesehatan kita perlahan akan menurun seiring bertambahnya usia, namun demensia bukanlah hal normal dari penuaan. Demensia dapat membuat penderitanya menyakiti diri sendiri dan orang lain dan membuat mereka tidak berdaya dalam kehidupan sehari-hari.

Demensia diakibatkan oleh berbagai penyakit dan cedera yang memengaruhi otak dan merusak sel saraf. Menurut WHO, Alzheimer merupakan bentuk paling umum dari demensia, menyumbang 60-70% kasus. Penyakit ini mengarah pada kemunduran fungsi kognitif, termasuk ingatan, kemampuan berpikir, dan perilaku seseorang. Usia, tekanan darah tinggi, dan gaya hidup yang tidak sehat merupakan beberapa faktor penyebab demensia.

Penderita demensia akan kesulitan untuk mengingat sesuatu, memahami percakapan, dan melakukan tugas-tugas dasar. Demensia juga dapat menyebabkan perubahan perilaku dan suasana hati serta penarikan diri penderitanya dari masyarakat. WHO mencatat demensia sebagai penyebab kematian ketujuh dan salah satu penyebab signifikan kecacatan dan ketergantungan lansia secara global.

Lonjakan Kasus

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia mengalami lonjakan kasus demensia. WHO memperkirakan lebih dari 55 juta orang menderita demensia di seluruh dunia, dengan lebih dari 60% tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Selain itu, sebuah penelitian pada tahun 2019 memperkirakan bahwa jumlah penderita demensia akan meningkat tiga kali lipat menjadi 153 juta orang pada tahun 2050, jika merujuk pada pertumbuhan populasi dan penuaan sebagai salah satu penyebabnya. Penelitian yang sedang berlangsung terhadap 818 partisipan di Singapura juga menemukan kondisi otak yang tidak terdiagnosis yang menunjukkan tahap awal demensia pada setengah dari peserta.

Meskipun dapat berdampak ke semua orang, perempuan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap demensia baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian menemukan bahwa perempuan cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia. Meski penyebab pastinya masih perlu diteliti lebih lanjut, temuan saat ini menunjukkan bahwa umur perempuan lebih panjang daripada laki-laki. Selain itu, perempuan juga memikul beban yang lebih berat sebagai pengasuh bagi penderita demensia, yang dapat berdampak terhadap kesehatan mental mereka.

Pencegahan, intervensi, dan perawatan demensia

Perlu upaya khusus untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan lansia dan keluarga mereka di tengah peningkatan risiko dan populasi. Upaya yang diperlukan mencakup pencegahan, intervensi, dan perawatan yang lebih baik. Meskipun saat ini belum ada obat untuk demensia, bergerak aktif dan menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mencegah dan mengurangi gejala demensia. Intervensi skala besar di sektor kesehatan masyarakat juga penting untuk memberikan pengobatan yang lebih baik bagi penderita demensia.

Sayangnya, selama ini demensia sering diabaikan dalam intervensi kesehatan masyarakat. Meski menyebabkan peningkatan biaya hidup dan hilangnya produktivitas, demensia sebagian besar masih kurang terdiagnosa. Demensia tidak mendapatkan perhatian penuh dari perawatan jangka panjang yang seharusnya. Kurangnya kesadaran dan pemahaman turut berkontribusi pada stigmatisasi penyakit ini, yang membuat orang enggan berobat.

Undang-undang, komitmen, dan standar global yang tepat diperlukan agar penderita demensia dan pengasuhnya dapat menerima layanan kesehatan, keuangan, dan dukungan penting lainnya. Pada 2017, WHO telah meluncurkan Rencana Aksi Global 2017-2025 untuk mendorong respons terhadap demensia. Kementerian kesehatan di seluruh dunia juga berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang inklusif-demensia dalam Pertemuan Menteri Kesehatan G7 Nagasaki baru-baru ini. Pada akhirnya, memastikan hak lansia atas kehidupan yang sehat dan aman merupakan aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Urgensi untuk Meningkatkan Pemanfaatan Peluang Energi Terbarukan Global
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pendapat Hukum Mahkamah Internasional terkait Perubahan Iklim: Bermula dari Inisiatif Kaum Muda
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ICSC Luncurkan Alat Pemetaan Instalasi Panel Surya Atap di Filipina
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kolaborasi untuk Mendorong Peningkatan Pendanaan Adaptasi terhadap Bencana Iklim di ASEAN

Continue Reading

Sebelumnya: Menghadirkan Perumahan Layak Huni untuk Semua
Berikutnya: Kenalan dengan Greenwashing dan Cara Menghindarinya

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia