Memperbaiki Kualitas Pendidikan Dasar di Asia Tengah

Foto: Merdumikul di Pexels.
Pendidikan adalah hak semua orang, namun kesenjangan akses pendidikan berkualitas masih terus berlanjut, termasuk di Asia Tengah. Dalam hal ini, negara-negara di Asia Tengah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar untuk mengatasi kesenjangan capaian pembelajaran, keterbatasan sumber daya, dan tuntutan keterampilan yang terus berkembang. Berbagai inisiatif muncul untuk memastikan setiap anak di kawasan ini memiliki akses terhadap pendidikan yang inklusif, relevan, dan berkualitas tinggi.
Pendidikan Dasar di Asia Tengah
Pendidikan dasar tetap menjadi fondasi penting bagi perkembangan anak. Di Asia Tengah, salah satu tantangan utama terletak pada soal kualitas pembelajaran dan memastikan siswa memperoleh keterampilan penting.
Di Tajikistan, misalnya, siswa menghabiskan rata-rata 10,9 tahun di sekolah, namun hasil belajar efektif mereka hanya setara dengan 6,8 tahun. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan 4,1 tahun yang disebabkan oleh terbatasnya kualitas pembelajaran. Sementara itu, lebih dari separuh siswa kelas tiga di Kirgistan belum menguasai keterampilan membaca dan berhitung dasar. Di kelas yang beranggotakan 40 orang, hanya sekitar 12 anak yang dapat membaca buku teks yang sesuai dengan usia mereka.
Tantangan serupa juga terdapat di Kazakhstan dan Uzbekistan, di mana rendahnya keterampilan literasi dan numerasi bagi semua siswa masih menjadi isu. Faktor-faktor penyebabnya antara lain pelatihan guru yang terbatas, fasilitas yang tidak memadai, dan kurikulum yang belum sepenuhnya relevan.
Kontribusi Multi-Pemangku Kepentingan
Meningkatkan sistem pendidikan dasar membutuhkan berbagai pendekatan untuk mengatasi isu-isu spesifik dalam pengajaran dan pembelajaran. Salah satu program untuk meningkatkan pendidikan dasar di Asia Tengah adalah Proyek Pembelajaran Berkualitas USAID di Kirgistan, Tajikistan, dan Turkmenistan. Proyek ini menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, pelatihan guru modern, dan reformasi manajemen sekolah, sekaligus melibatkan 18.722 guru dan 5.800 sekolah untuk mempromosikan praktik pendidikan yang berkelanjutan dan inovatif.
Sementara itu, program USAID All Children Succeeding (ACS) di Uzbekistan menargetkan 1.000 sekolah dari tingkat prasekolah hingga kelas lima, khususnya di wilayah Namangan dan Sirdaryo. Program ini menggabungkan pelatihan guru, pengadaan bahan ajar, adaptasi metode pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus, dan pengembangan kebijakan pendidikan inklusif yang melibatkan para pemangku kepentingan lokal hingga tingkat nasional.
Di Kirgistan, UNICEF telah mendukung pengembangan Standar Pendidikan Nasional yang menyelaraskan kurikulum dari prasekolah hingga sekolah menengah. Standar-standar ini menekankan pembelajaran berbasis kompetensi, inklusivitas, dan kepedulian lingkungan. Proses perumusannya melibatkan konsultasi ekstensif dengan guru, orang tua, dan pembuat kebijakan, serta revisi pedagogi, pembaruan buku teks, dan modernisasi sistem penilaian.
Mengatasi Tantangan
Pendekatan-pendekatan ini telah menghasilkan kemajuan yang signifikan, antara lain guru yang semakin terampil, kurikulum yang semakin relevan, dan penilaian pembelajaran yang lebih akurat. Namun, masih terdapat tantangan penting, termasuk kesenjangan kualitas antarwilayah, keterbatasan pendanaan jangka panjang, dan kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil.
Pada akhirnya, penguatan pendidikan dasar membutuhkan komitmen berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan. Pemerintah perlu memastikan kebijakan dan pendanaan yang stabil, organisasi internasional dapat membantu meningkatkan skalabilitas program, dan masyarakat—termasuk guru dan orang tua—harus terlibat aktif dalam pelatihan berbasis konteks dan pemantauan capaian pembelajaran. Dengan kolaborasi yang konsisten, pendidikan dasar yang inklusif dan efektif dapat terwujud dan menjadi model bagi negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Berlangganan GNA Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.