Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang berlangsung sejak bulan Juni menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya peran Kebudayaan dalam menciptakan masa depan Bumi yang berkelanjutan.... Selengkapnya
Kelompok Masyarakat Sipil
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berkolaborasi dengan Hutan Itu Indonesia menggelar parade bertajuk #BanggaBuatanIndonesia untuk mendorong fesyen berkelanjutan dengan menormalkan penggunaan kain nusantara berbasis alam.... Selengkapnya
Waduk Gajah Mungkur mengalami kekeringan setiap kemarau datang, dan kekeringan adalah bencana iklim yang tidak boleh dibiarkan. Perlu penanganan serius untuk mengatasi masalah ini.... Selengkapnya
Penetapan hutan adat Aceh menjadi angin segar asa bagi kehidupan masyarakat adat, keberlangsungan hutan, dan keanekaragaman hayati di Aceh.... Selengkapnya
Alex Waisimon berjuang merawat hutan adat Papua dan menjaga satwa-satwa liar yang hidup di dalamnya melalui ekowisata pemantauan burung dan sekolah alam.... Selengkapnya
Lian Gogali telah mendedikasikan diri untuk merawat harmoni pascakonflik di Kabupaten Poso melalui sekolah perdamaian.... Selengkapnya
Sejak 2003, Butet telah memberikan pendidikan yang memerdekakan untuk Orang Rimba dan beberapa komunitas adat lain di Indonesia melalui Sokola Institute yang ia dirikan. ... Selengkapnya
Melalui Difalitera, Indah Darmastuti mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk menghadirkan sastra yang lebih inklusif yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, terutama kelompok difabel netra.... Selengkapnya
Agus Yusuf, pelukis difabel asal Madiun, tak ingin kemampuan melukisnya hanya memberi manfaat untuk dirinya sendiri. Ia ingin hidupnya dapat memberi manfaat bagi sebanyak mungkin orang, termasuk dengan mengajar anak-anak melukis.... Selengkapnya
Perambahan hutan dan degradasi nilai budaya Sumba mendorong Kristopel Bili mendirikan Sakola Wanno dengan tujuan merawat hutan dan budaya Sumba melalui pendekatan seni sastra.... Selengkapnya