Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Menjamin Hak Lansia untuk Hidup Sehat dan Aman

Seiring jumlah lansia terus meningkat, tugas kita adalah membangun masyarakat yang ramah untuk segala usia, termasuk memastikan hak lansia atas keselamatan dan keamanan untuk terus hidup.
Oleh Kresentia Madina
8 Maret 2023
dua lansia perempuan dan seorang lansia laki-laki saling bergandengan tangan untuk menyeberang jalan

Foto: Philippe Leone di Unsplash.

Setiap orang memiliki hak atas keamanan dan keselamatan dalam semua tahap hidup. Saat ini, perkembangan kesehatan memungkinkan orang untuk hidup lebih lama dibanding dengan masa lalu. Namun, tugas kita selanjutnya adalah membangun masyarakat yang ramah untuk segala usia, termasuk memastikan hak orang lanjut usia (lansia) atas keselamatan dan keamanan untuk terus hidup.

Transisi demografis

Jumlah orang berusia 65 tahun atau lebih di seluruh dunia diperkirakan meningkat dari 761 juta pada tahun 2021 menjadi 1,6 miliar pada tahun 2050. Dalam hal ini, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDESA) meluncurkan Laporan Sosial Dunia 2023, yang memaparkan kondisi, tantangan, dan rekomendasi terkait hak asasi manusia bagi kaum lansia.

Saat ini, hidup melewati usia 65 tahun telah menjadi hal yang biasa dibandingkan dengan masa lalu ketika kematian dini masih sering terjadi. Saat ini, populasi lansia terbesar berada di Eropa dan Amerika Utara (10-20%), sementara beberapa wilayah di Asia dan Afrika berada pada tahap peralihan transisi demografis.

Persentase lansia di masyarakat perlahan meningkat sedangkan jumlah kelahiran menurun. Saat transisi demografis memungkinkan banyak orang dapat berkontribusi pada ekonomi melalui pekerjaan, masih ada kesenjangan dalam mendukung dan merawat populasi lansia, termasuk pengasuh yang terampil dan sistem pensiun yang layak.

Kebijakan untuk hak lansia

Penuaan yang tidak merata berasal dari banyak faktor, termasuk ketimpangan gender, kurangnya pekerja perawatan jangka panjang yang terampil dan fasilitas, dan kerawanan ekonomi. Banyak lansia yang masih dapat secara aktif menghidupi diri sendiri. Namun, banyak juga lansia yang berjuang melawan berbagai penyakit dan kemiskinan.

Laporan tersebut menawarkan dua tindakan kebijakan penting yang diperlukan untuk mendukung hak-hak lansia:

  • Mempromosikan akses yang setara sejak lahir. Kesempatan untuk menua dimulai dengan akses ke tempat tinggal, makanan, dan perawatan yang layak sejak lahir. Kemudian, pendidikan berkualitas dengan keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan dapat memungkinkan orang untuk meningkatkan produktivitas mereka di tempat kerja, menghasilkan pendapatan, tabungan, dan kualitas hidup yang lebih baik. Memformalkan sektor informal, menangani pekerjaan rumah tangga, dan mendorong investasi juga diperlukan untuk memastikan orang mendapatkan akses yang setara untuk menciptakan kehidupan yang baik seiring bertambahnya usia.
  • Mendistribusikan sistem pensiun yang memadai. Negara mesti memberlakukan sistem pensiun yang komprehensif untuk mendistribusikan tunjangan yang baik bagi lansia. Meskipun tidak ada solusi tunggal yang cocok untuk semua, laporan tersebut menguraikan tiga langkah yang mungkin dapat diambil:
    • Mendorong tabungan pribadi dan meningkatkan literasi keuangan.
    • Memperkenalkan atau memperluas skema pensiun yang didanai pajak untuk memberikan jaminan pendapatan tingkat dasar kepada lansia.
    • Memperkuat kelembagaan kerja melalui formalisasi sektor informal.

Pada tahun 2021, PBB mendeklarasikan tahun 2021-2030 sebagai Dekade Penuaan Sehat. Seiring dengan jumlahnya yang terus meningkat, memastikan hak lansia atas kondisi hidup yang sehat dan aman menjadi sangat penting dalam mewujudkan kehidupan di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Baca laporan selengkapnya di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Uni Eropa Sederhanakan Standar Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan

Continue Reading

Sebelumnya: Singapura Tingkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Panduan Baru
Berikutnya: Mendukung Perempuan Lepas dari Kesenjangan Gender di Dunia Kerja

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia