Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mewujudkan Keadilan Sosial dengan Pekerjaan Layak untuk Semua

Mewujudkan pekerjaan yang layak untuk semua harus beriringan dengan mewujudkan keadilan sosial. Sebab, pekerjaan yang layak merupakan landasan penting bagi tercapainya keadilan sosial.
Oleh Kresentia Madina
26 Februari 2024
miniatur 5 pekerja yang berdiri di depan timbangan

Foto: Freepik.

Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk menjalani kehidupan dan mencapai kesejahteraan. Pada tahun 2022, terdapat 3,43 miliar orang dalam angkatan kerja menurut Bank Dunia. Namun, pekerjaan saja tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah pekerjaan yang layak agar setiap orang benar-benar berdaya dan keadilan sosial dapat terwujud.

Pekerjaan yang Layak & Keadilan Sosial

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), seseorang telah menjalani pekerjaan yang layak apabila ia memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan pekerjaan produktif, menerima pendapatan yang adil dan perlindungan sosial, memiliki ruang untuk berkembang, dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya. Mewujudkan pekerjaan yang layak untuk semua berarti memastikan jutaan penduduk usia kerja, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya, dapat menjalani kehidupan yang sejahtera melalui pendapatan mereka. Tujuan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 8.5.

Pada dasarnya, mewujudkan pekerjaan yang layak untuk semua harus beriringan dengan mewujudkan keadilan sosial. Sebab, pekerjaan yang layak merupakan landasan penting bagi tercapainya keadilan sosial karena dengan demikian masyarakat dapat mencari nafkah dan menghidupi diri mereka sendiri. Di sisi lain, keadilan sosial membantu memastikan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap kesempatan kerja dan perlindungan hak-hak mereka di dunia kerja.

Kondisi & Tantangan

Dunia kerja dibentuk oleh banyak faktor. Gejolak global seperti pandemi COVID-19, misalnya, sangat berdampak pada angkatan kerja, menyebabkan 33 juta orang kehilangan pekerjaan pada tahun 2020. Ketegangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi juga mempengaruhi produktivitas kerja dan besaran upah yang akan diterima para pekerja.

Dalam laporan World Employment and Social Outlook Trend 2024, ILO menyampaikan bahwa dunia kerja secara global telah pulih ke tingkat yang hampir mendekati kondisi sebelum pandemi. Tingkat pengangguran menurun dari 5,3% pada tahun 2022 menjadi 5,1% pada tahun 2023. Laporan tersebut juga mencatat kemajuan dalam tingkat partisipasi perempuan dan pemuda meskipun tingkat keadaannya berbeda-beda di setiap negara.

Akan tetapi, laporan tersebut juga mengungkap bahwa produktivitas yang lambat, kerapuhan finansial, dan ketimpangan tenaga kerja akan menghambat kemajuan dalam mewujudkan keadilan sosial di tahun-tahun berikutnya meskipun terdapat pemulihan pascapandemi. Pada tahun 2023, masih terdapat 435 juta orang yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, jumlah pekerja yang hidup dalam kemiskinan ekstrem meningkat sekitar 1 juta secara global akibat inflasi.

Terkait partisipasi angkatan kerja, kesenjangan partisipasi gender masih signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Laporan Kesenjangan Gender Global 2023 dari World Economic Forum menyatakan bahwa dengan 68,4% kesenjangan gender tertutup secara global, namun diperlukan waktu 131 tahun untuk mencapai kesetaraan penuh. Kaum muda di banyak negara juga menghadapi tantangan karena kurangnya pelatihan dan pendidikan, yang berdampak pada status pekerjaan mereka.

Perlu Pendekatan Terintegrasi

ILO memperkirakan bahwa pengangguran global akan meningkat sebesar 2 juta pada tahun 2024, dan itu akan meningkatkan jumlah pengangguran global sebesar 0,1% menjadi 5,2%. Meskipun peningkatannya relatif kecil, faktanya pekerjaan yang layak untuk semua masih belum terwujud. Jutaan orang masih belum mempunyai pekerjaan, banyak orang yang punya pekerjaan tapi masih kesulitan untuk bertahan hidup, upah dan standar hidup menurun, dan kesenjangan partisipasi masih terus terjadi.

Meningkatkan keadilan sosial dengan menciptakan pekerjaan yang layak memerlukan pendekatan terintegrasi dari pemerintah, dunia usaha, dan organisasi di seluruh aspek penting pekerjaan. Hal ini termasuk memastikan peluang kerja yang adil dan inklusif bagi semua, menyediakan pengembangan kapasitas dan pembelajaran sepanjang hayat untuk mendukung produktivitas kerja, dan membekali para pekerja dengan jaring pengaman dan perlindungan sosial sepanjang hidup mereka, dan menghapuskan perbudakan modern di segala sektor.

Pada akhirnya, memprioritaskan lingkungan kerja yang adil dan inklusif di mana setiap orang dapat menghidupi diri mereka sendiri dan berkembang dalam masyarakat adalah hal yang penting untuk mencapai kemajuan dalam keadilan sosial. Hal ini adalah kunci untuk menciptakan dunia di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Uni Eropa Sederhanakan Standar Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan

Continue Reading

Sebelumnya: Survei CORE Ungkap Pendapat Masyarakat terkait Kebijakan Pemberantasan Kemiskinan dan Pengangguran
Berikutnya: Perpres Publisher Right untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas dan Keberlanjutan Industri Pers

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

foto udara KEK Mandalika; terdapat jalanan dan beberapa bangunan di wilayah yang terhubung pantai dan laut Sisi Kelam Pengembangan Pariwisata di Kawasan KEK Mandalika
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Sisi Kelam Pengembangan Pariwisata di Kawasan KEK Mandalika

Oleh Seftyana Khairunisa
26 Agustus 2025
pasangan lanjut usia menggunakkan masker Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi
  • Kabar
  • Unggulan

Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi

Oleh Dinda Rahmania
26 Agustus 2025
Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia