Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • G20
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Wawancara

Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

Wawancara eksklusif Green Network dengan Ahmad Bahruddin, Pendiri Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah, Salatiga, Jawa Tengah.
oleh Zia Ul Haq 21 Mei 2021
Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah

Ahmad Bahruddin dalam acara Pameran Karya Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah | Foto: Ahmad Bahruddin

Hari ini sudah lebih dari dua dekade sejak Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT), Salatiga. SPPQT adalah sebuah wadah untuk memberdayakan para petani penggarap yang didirikan pada tahun 1999.

Bukan hanya pemberdayaan petani dan masyarakat, serikat petani tersebut juga turut andil dalam aksi-aksi pelestarian lingkungan. Misalnya pembuatan 930 unit dari target 2.500 sumur resapan yang sukses meningkatkan debit mata air Senjoyo secara signifikan.

Melalui serikat petani ini, Bahruddin juga mendirikan ruang pendidikan alternatif bernama Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah pada tahun 2003. Kiprah ini mengantarnya menjadi anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Non-Formal di Kementerian Pendidikan periode tahun 2018-2022.

Berikut wawancara Bahruddin dengan Zia Ul Haq dari Green Network pada Jumat (7/5/2021).

Ahmad Bahruddin sedang berdiskusi bersama warga belajar KBQT di sawah garapan SPPQT | Foto: Ahmad Bahruddin
Ahmad Bahruddin sedang berdiskusi bersama warga belajar KBQT di sawah garapan SPPQT | Foto: Ahmad Bahruddin

Anda dikenal sebagai pegiat keberdayaan, khususnya petani dan masyarakat di akar rumput. Apa masalah sosial utama yang Anda lihat di masyarakat?

Menurut saya sampai saat ini tidak ada kebersamaan pengelolaan sumber daya agraria yang terorganisir dengan baik. Masyarakat belum bisa mengelola usaha produksinya dengan baik, tidak ada perencanaan yang matang, serta tidak ada evaluasi perkembangan usahanya.

Apa yang sudah Anda dan komunitas Anda lakukan untuk memperjuangkan solusi atas hal tersebut?

Kami sudah memfasilitasi terbentuknya Jamaah Produksi yang melibatkan berbagai pihak, khususnya para pemudi dan pemuda desa.

Jamaah Produksi ini praktiknya bagaimana?

Ya berupa kelompok usaha berbasis komunitas terkecil masyarakat, dapat berbadan hukum sebagai koperasi primer produksi, bukan simpan pinjam atau dagang. Gerakan ini wajib melibatkan seluruh keluarga miskin di komunitas tersebut, wakil dari keluarga diutamakan yang muda dan perempuan.

Koperasi-koperasi primer produksi ini wajib melakukan musyawarah intensif dan periodik, kemudian berkongsi mendirikan koperasi sekunder serba usaha. Juga musti menggandeng pemerintah desa agar bisa memfungsikan koperasi sekunder ini sebagai badan usaha milik desa.

Apabila gerakan ini dapat diperluas atau diterapkan di seluruh titik komunitas se-Indonesia, dipastikan gerakan ini dapat menghapuskan kemiskinan. Sebab, dengan gerakan ini rakyat miskin dapat memberdayakan dirinya dengan cara melakukan produksi berbasis sumber daya agraria yang ada, dan bukan program-program karitatif.

Sampai tahun 2015 kemarin Jamaah Produksi sudah tersebar di 17 kota atau kabupaten di Jawa Tengah dengan lebih dari 17.000 anggota. Di Salatiga sendiri sudah ada 26 kelompok Jamaah Produksi dengan 500 anggota.

Apa cita-cita Jamaah Produksi dengan mengentaskan kemiskinan?

Harapannya, Jamaah Produksi ini tidak hanya menumbuh-kembangkan kemandirian ekonomi, tapi juga kedaulatan politik warga melalui musyawarah intensif itu. Serta mencerdaskan dan membangkitkan nalar kritis atas ketidakadilan, termasuk ketidakadilan dalam relasi laki-laki dengan perempuan, dan ketidakadilan lingkungan.

Itukah yang melandasi Anda mendirikan Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah?

Ya. Kurang lebih demikian. Bayangkan saja, ada banyak sekolah dasar di desa tapi tidak ada satupun yang mengajarkan tentang desanya sendiri. Pendidikan yang ada saat ini justru menciptakan jarak antara peserta didik dan lingkungan sekitarnya, dengan desanya. Peserta didik tidak pernah dikenalkan dengan potensi dan masalah yang ada di sekitarnya. Mereka dicekoki beragam mata ajar buatan pusat yang harus secara seragam diajarkan kepada peserta didik di seluruh Indonesia.

Padahal dalam pendidikan, peserta didik harus menjadi subjek aktif-produktif, bukan menjadi objek pasif-konsumtif. Sebagai manusia yang fitrahnya berpikir, selama ini peserta didik justru direduksi menjadi seperti ‘hewan,’ menurut saja disuruh pakai pakaian, bahkan sampai sepatu dan kaos kaki seragam tanpa ada proses mengkritisi.

Bagaimana posisi pemerintah dalam gerakan Jamaah Produksi? Kebijakan apa yang Anda harapkan dari pemerintah?

Seharusnya pemerintah mendukung penuh bahkan menargetkan terwujudnya Jamaah Produksi yang ideal di masing-masing RT. Masyarakat membutuhkan komitmen pemerintah untuk serius memfasilitasi secara intensif dengan target yang terukur. Yakni dengan mewujudkan “sejuta” Jamaah Produksi di masing-masing komunitas.

Pada kunjungan tahun 2017 di SPPQT, Presiden Joko Widodo mengapresiasi penuh gerakan Jamaah Produksi ini. Tahun 2019 lalu saya pernah menyampaikan langsung kepada Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar, tentang pematangan dan penyempurnaan upaya untuk mewujudkan desa mandiri tanpa korupsi. Yakni melalui program pengelolaan sumberdaya agraria berkelanjutan yang bertaruh pada kebersamaan dan gotong royong komunitas di akar rumput.

Saat itu Menteri Halim merespons sangat positif dan langsung memerintahkan pada dirjennya untuk mengeksekusi. Yakni dengan modelling pada seratusan desa yang berbeda klasifikasinya, termasuk desa kepulauan, untuk segera pula direplikasi di tujuh puluh ribu lebih desa se-Indonesia.

Apakah selama ini Anda dan komunitas Anda juga bekerja sama dengan dunia usaha untuk mengupayakan solusi bersama? Apa saran Anda untuk para pengusaha?

Iya, dan saran saya pada para pengusaha dan pemilik modal, yakinlah terwujudnya keberdayaan rakyat mengandung keuntungan besar bagi para pemilik modal meskipun secara tidak langsung, berupa keuntungan kualitatif. Selain itu juga berpotensi memberi keuntungan finansial secara langsung.

Ahmad Bahruddin dalam acara tanam padi organik di sawah SPPQT | Foto: Ahmad Bahruddin
Ahmad Bahruddin dalam acara tanam padi organik di sawah SPPQT | Foto: Ahmad Bahruddin

Apa saran Anda untuk masyarakat yang ingin membentuk Jamaah Produksi di daerah secara mandiri? Adakah langkah-langkahnya?

Langkah-langkah pembentukan Jamaah Produksi cukup sederhana. Pertama, identifikasi keluarga di komunitas terkecil, pastikan melibatkan seluruh keluarga yang selama ini kurang beruntung secara ekonomi dan sosial.

Kedua, undang perwakilan dari keluarga tersebut, prioritaskan anggota keluarga yang masih muda dan perempuan.

Ketiga, adakan musyawarah untuk menyelenggarakan usaha bersama, andalkan kekuatan mereka sendiri dengan sumber daya desa. Keempat, daftarkan Jamaah Produksi yang sudah terbentuk ini ke dinas koperasi sebagai koperasi produksi primer, bukan simpan pinjam atau dagang. Serta selenggarakan musyawarah secara intensif dan periodik di koperasi produksi primer ini.

Kelima, libatkan koperasi-koperasi produksi primer lain untuk mendirikan koperasi sekunder serba usaha, yang akan melayani pembiayaan usaha dan pemasaran produk dari koperasi produksi primer anggotanya. Gandeng pemerintah desa untuk andil dalam koperasi sekunder serba usaha ini sekaligus berfungsi sebagai badan usaha milik desa.

Itu saja langkahnya. Mari lakukan penggalangan kekuatan komunitas semacam ini sekarang juga. Tidak usah menunggu dan bergantung pada apapun atau siapapun juga. Jika sudah bisa berdiri dan mandiri, pasti kelak bupati, walikota, gubernur, atau siapapun akan berbondong-bondong mendukung.

-Selesai-

Editor: Marlis Afridah

Terima kasih telah membaca!
Ikuti perkembangan kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia, berlangganan newsletter mingguan kami tanpa dipungut biaya. Dikirim ke email Anda setiap Jumat.
Daftar Sekarang

Zia Ul Haq
Website | + posts

Zia adalah Manajer Pengembangan Komunitas Green Network. Ia juga seorang Penulis Konten Senior di redaksi Green Network ID.

  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Bayar Kuliah dengan Inovasi: Pendidikan Berkelanjutan ala DTECH-ENGINEERING
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Komitmen Tingkatkan Debit Air Tanah, Desa Warugunung Gelar Aksi Menanam Pohon
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Aksi Menanam Pohon Bersama Sakola Wanno, Layanibumi, dan Green Network
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Mimpi Gerakan LindungiHutan Tanam 270 Juta Pohon

Continue Reading

Berikutnya: Misi V-ber Home Menebarkan Jaringan Internet di Pedalaman Asmat Papua

Artikel Terkait

Dari kiri ke kanan: Lejar Daniartana Hukubun, Hangno Hartono, dan Dwi Rahmanto, memegang wayang hasil kreasi mereka. Wayang Merdeka: Mengubah Sampah Jadi Wayang, Mengenalkannya dengan Cara yang Menggembirakan
  • Unggulan
  • Wawancara

Wayang Merdeka: Mengubah Sampah Jadi Wayang, Mengenalkannya dengan Cara yang Menggembirakan

oleh Abul Muamar 29 Juli 2022
tiga pria dan satu wanita berpose bersama dalam t-shirt ungu jendela Papua, Empat pemenang proyek Jendela Papua Jendela Papua: Cerminan Kita, Papua, dan Indonesia, untuk Dunia
  • Unggulan
  • Wawancara

Jendela Papua: Cerminan Kita, Papua, dan Indonesia, untuk Dunia

oleh Aliyah Assegaf 31 Maret 2022
empat perempuan berjilbab dan satu anak mengelilingi sebuah kompor dan beberapa mangkuk Sustainability Scool: Pendidikan Keberlanjutan untuk Semua Melalui Peran Perempuan dan Makanan
  • Unggulan
  • Wawancara

Sustainability Scool: Pendidikan Keberlanjutan untuk Semua Melalui Peran Perempuan dan Makanan

oleh Nazalea Kusuma 30 Maret 2022
Kristopel Bili pendiri Sakola Wanno bersama masyarakat Sumba dalam suatu acara kesenian Sakola Wanno Menjaga Alam dan Budaya Sumba
  • Unggulan
  • Wawancara

Sakola Wanno Menjaga Alam dan Budaya Sumba

oleh Zia Ul Haq 19 Oktober 2021
Kebun yang dibudidayakan oleh para petani muda Sukabumi Petani Muda, Kelembagaan, dan Ketahanan Pangan Indonesia
  • Wawancara

Petani Muda, Kelembagaan, dan Ketahanan Pangan Indonesia

oleh Inez Kriya 24 September 2021
Dr. Sugeng (ketiga dari kiri) dan tim dokter hewan setelah diskusi mengenai konservasi satwa liar. Drh. Sugeng Dwi Hastono: Dedikasi Merawat Satwa Liar Sumatra
  • Unggulan
  • Wawancara

Drh. Sugeng Dwi Hastono: Dedikasi Merawat Satwa Liar Sumatra

oleh Nazalea Kusuma 15 September 2021
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Dirjen Binmas Islam Kemenag Kamaruddin Amin (tengah) saat menghadiri kegiatan “Pembinaan Seniman dan Budayawan Islam di Provinsi Banten” Kemenag Bekali Seniman dan Budayawan Islam dengan Wawasan Pembangunan Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    Kemenag Bekali Seniman dan Budayawan Islam dengan Wawasan Pembangunan Berkelanjutan

  • biji kopi oranye, merah, dan hitam ditaruh di dua nampan. Tujuh Tahun Peningkatan Produksi Beras dan Kopi di Vietnam
    • Kabar
    • Unggulan

    Tujuh Tahun Peningkatan Produksi Beras dan Kopi di Vietnam

  • Aipda Purnomo menggendong seorang perempuan pengidap gangguan jiwa di Lamongan Aipda Purnomo, Polisi yang Merawat ODGJ dengan Kasih Sayang
    • Figur
    • Unggulan

    Aipda Purnomo, Polisi yang Merawat ODGJ dengan Kasih Sayang

  • sebuah sepeda di parkiran yang tergenang banjir di Bonn, Jerman Mengatasi Ancaman Banjir Pesisir dan Kota yang Tenggelam
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengatasi Ancaman Banjir Pesisir dan Kota yang Tenggelam

  • Hutan mangrove di atas air. Meningkatkan Kesadaran Global pada Hari Mangrove Internasional
    • Kabar
    • Unggulan

    Meningkatkan Kesadaran Global pada Hari Mangrove Internasional

  • Pulau Semakau | Foto: NEA Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Rempah-Rempah | Foto: Shantanu Pal dari Pexels Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • SDG-tracker UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao mengajar anak-anak | Foto: Situs Beena Rao Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • Seorang remaja dari ugm dan tiga anak sekolah dasar menanam benih bakau. Foto diambil dari atas dan hanya memperlihatkan kepala dan punggung mereka. WE Day UGM 2022: Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim dan Mendorong Pemberdayaan Masyarakat
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WE Day UGM 2022: Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim dan Mendorong Pemberdayaan Masyarakat

  • Dua wanita di Bali berjalan membawa batu bata beton di atas kepala. Keterlibatan Perempuan Harus Jadi Pilar Utama Pencapaian SDGs Desa
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Keterlibatan Perempuan Harus Jadi Pilar Utama Pencapaian SDGs Desa

  • Tangkapan layar meeting zoom dengan dua pembicara (Zonaebt.com) Membuka Peluang Green Jobs Indonesia Bersama Zona EBT
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Membuka Peluang Green Jobs Indonesia Bersama Zona EBT

  • rooftop solar panel oleh xurya New Energy Nexus Dukung Startup Indonesia Bangun Energi Bersih Berkeadilan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    New Energy Nexus Dukung Startup Indonesia Bangun Energi Bersih Berkeadilan

  • Ilustrasi oleh Irhan Prabasukma Mempersiapkan Bisnis untuk Industri yang Lebih Hijau dengan Pengetahuan dan Teknologi
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Mempersiapkan Bisnis untuk Industri yang Lebih Hijau dengan Pengetahuan dan Teknologi

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan di Situs Ini
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Panduan Menulis Opini
  • Dukung Misi Kami
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Kebijakan Kuki
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2022 Green Network ID