Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Laporan Khusus
  • Wawancara

Wawancara dengan Verly Widiantoro, Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton

"Keberlanjutan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Hal ini membutuhkan kesabaran, dedikasi, serta komitmen untuk pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan."
Oleh Azarine Shafa
30 Desember 2023
seorang pria berjas

Verly Widiantoro, Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton. | Foto: WIKA Beton.

Bisa ceritakan tentang organisasi Anda dan peran Anda saat ini?

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) didirikan sebagai salah satu perusahaan anak BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 1997 dengan visi untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering- Production-Installation (EPI) di industri beton Asia Tenggara. Untuk mencapai visi ini, WIKA Beton beroperasi dengan 14  pabrik, 1  mobile plant, 3  crushing plant, dan 3  jetty yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang pertumbuhan industri konstruksinya tinggi. Saat ini, WIKA Beton juga telah memiliki 4 anak usaha.

WIKA Beton mempunyai komitmen keberlanjutan dengan prinsip triple bottom line: People, Planet, Profit. Sebagai salah satu Direksi WIKA Beton, saya memiliki tanggung jawab untuk menentukan arah perusahaan serta mengendalikan operasional perusahaan untuk mencapai visi misi perusahaan. Tak hanya itu, saya juga memimpin inisiatif perusahaan untuk turut berkontribusi membangun masa depan yang berkelanjutan. WIKA Beton terus berinovasi bukan hanya untuk sekadar menjadi market leader dalam industri beton, tapi kami juga memiliki keyakinan bahwa setiap tindakan perusahaan harus berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

Apa komitmen dan tujuan keberlanjutan perusahaan Anda?

Perkembangan inisiatif keberlanjutan perusahaan kami dalam beberapa tahun terakhir ini cukup membanggakan. WIKA Beton menjadi pelopor di industri beton nasional yang berhasil mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam setiap aspek operasional. Sejumlah langkah besar berani kami ambil demi mengurangi dampak lingkungan, sejalan dengan komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan.

Pertama, kami mengadopsi penggunaan bahan material yang ramah lingkungan. Saat ini, 60% dari total konsumsi semen kami sudah menggunakan semen ramah lingkungan. Kami berencana meningkatkannya hingga 80% di tahun  depan, dan terus meningkat setiap tahunnya. Kami juga memanfaatkan limbah batu bara fly ash sebagai pengganti semen dalam produksi beton, material Artificial Aggregate kasar dari limbah pabrik, terak nikel, serta terak tanur sembur berbutir tanah (Ground Granulated Blast Furnace Slag/GGBFS).

Kedua, kami fokus pada pengembangan inovasi produk ‘beton hijau’ (green concrete) yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga tetap mengedepankan standar kualitas & mutu produk. Misalnya seperti beton porous, produk sumur resapan segmental, dan beton geopolimer. 

Produk Beton Hijau tahun 2023 PT Wijaya Karya Beton Tbk. | Foto: PT Wijaya Karya Beton Tbk.
Produk Beton Hijau tahun 2023 PT Wijaya Karya Beton Tbk. | Foto: PT Wijaya Karya Beton Tbk.

Ketiga, proses produksi kami telah menerapkan pendekatan zero-waste pada proses pemadatan produk beton putar. Terdapat pula inovasi non-steam pada proses percepatan produksi. Bahkan, energi untuk penerangan seluruh pabrik kami telah menggunakan solar cell.  

Apa tantangan terberat Anda dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut?

Berdasarkan data dari Circularity Gap Report (2023), 40% emisi GRK global berasal dari kegiatan konstruksi, penggunaan, dan pembongkaran bangunan. Sebagai produsen yang kegiatan utamanya memanfaatkan sumber daya alam seperti batu alam dan pasir, kami merasa terpanggil untuk menurunkan efek negatif emisi yang dihasilkan. Usaha ini tentu saja berpengaruh pada cost. Kami harus memutar otak bagaimana caranya agar kami tetap bisa berproduksi dengan cost yang kompetitif, namun tidak ikut memperparah kerusakan lingkungan.  

Apa peluang yang Anda lihat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

Kami melihat peluang untuk mengembangkan inovasi lingkungan, misalnya dengan menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan. Hal ini juga merupakan peluang untuk mendorong efisiensi sumber daya, yang melibatkan optimalisasi penggunaan bahan mentah dan sumber daya, menerapkan praktik yang mengurangi limbah, dan meningkatkan daur ulang. Selain itu, kami juga melakukan investasi pada instalasi sel surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berinvestasi pada energi terbarukan tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga menurunkan biaya energi jangka panjang.

Selain itu, kami melihat peluang yang signifikan dalam proyek-proyek yang berfokus pada keberlanjutan, seperti proyek IKN dan lainnya. Isu terkait lainnya adalah beton hijau. Kami secara aktif mengadvokasi penggunaan beton hijau untuk menciptakan permintaan pasar yang lebih besar terhadap produk-produk berkelanjutan. Tujuan kami adalah menjadikan merek WIKA Beton dikenal sebagai perusahaan yang sadar lingkungan, baik di kalangan masyarakat maupun investor lokal atau internasional.

Terakhir, kami juga mempertimbangkan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membentuk bisnis yang berkelanjutan

Apa isu-isu ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang menjadi fokus organisasi Anda, dan bagaimana Anda mengintegrasikannya ke dalam keberlanjutan perusahaan Anda?

Kami menerapkan pendekatan yang komprehensif terhadap isu-isu Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), dengan fokus utama saat ini pada dekarbonisasi dan renewable energy. Bukan hanya berhenti pada level compliance, tapi kami sudah mengintegrasikan prinsip-prinsip tersebut ke inti operasi bisnis kami. 

Roadmap Program Dekarbonisasi PT Wijaya Karya Beton Tbk. | Foto: PT Wijaya Karya Beton Tbk.
Roadmap Program Dekarbonisasi PT Wijaya Karya Beton Tbk. | Foto: PT Wijaya Karya Beton Tbk.

Bagaimana Anda mengkomunikasikan strategi dan inisiatif keberlanjutan perusahaan Anda kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal?

Transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam mengkomunikasikan strategi keberlanjutan kami kepada para pemangku kepentingan. Kami juga berusaha menanamkan kesadaran akan praktik keberlanjutan, dimulai dari internal pegawai kami sendiri. Kami memastikan semua keberhasilan maupun tantangan kami bagikan secara terbuka. Informasi ini dapat dengan mudah diakses di website, sosial media, maupun pemberitaan di media massa, dan juga terangkum dalam Laporan Keberlanjutan.  

Jika Anda hendak membagikan saran yang Anda pelajari selama menjalani peran Anda yang mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Anda dan para praktisi keberlanjutan di seluruh dunia, apa yang akan Anda sampaikan?

Jika kami harus memberikan nasihat, kira-kira akan seperti ini:

“Keberlanjutan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Hal ini membutuhkan kesabaran, dedikasi, serta komitmen untuk pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan. Kita bukan hanya sekadar berbisnis; kita harus menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi kebaikan masa depan kita semua.”

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Continue Reading

Sebelumnya: Wawancara dengan Jonathan Tostevin, Chief Executive Officer di Muuse
Berikutnya: Wawancara dengan Paula Casares, Kepala ESG di TK Elevator

Lihat Konten GNA Lainnya

tangan memutari bibit tanaman Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan

Oleh Polykarp Ulin Agan
20 Oktober 2025
Seseorang memberikan paper bag kepada orang lain Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan

Oleh Kun Tian
20 Oktober 2025
bangunan roboh Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia

Oleh Jalal
17 Oktober 2025
Empat tangan anak-anak yang saling berpegangan Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif

Oleh Andi Batara
17 Oktober 2025
sekawanan bison sedang memamah di atas padang rumput yang tertutup salju Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi

Oleh Kresentia Madina
17 Oktober 2025
meja dengan berbagai ikan segar tersusun di atasnya Memajukan Sektor Pangan Akuatik untuk Mendukung Ketahanan Pangan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memajukan Sektor Pangan Akuatik untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Oleh Seftyana Khairunisa
16 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia