Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Partner

Bank Sampah Darlink Warugunung: Lestari Alamku, Lestari Desaku

"Kami ingin masyarakat bisa bergabung dalam program bank sampah dengan kesadaran mereka sendiri. Kesadaran tentang kebersihan lingkungan. Bukan karena kewajiban atau paksaan dari pemerintah desa."
Oleh Zia Ul Haq
18 Agustus 2021
Tiga orang laki-laki dantiga orang perempuan berjilbab duduk mengelilingi tumpukansampahplastik melakukan pemilahan

Proses pemilahan sampah plastik | Foto: BSU Darlink Warugunung

Bagi masyarakat Desa Warugunung sampah tidak lagi sekadar dibuang, tetapi juga “disayang”. Mereka bisa menabung dengan setor sampah di Bank Sampah Unit Sadar Lingkungan (Darlink). Bank sampah yang berlokasi di Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang ini telah melakukan aksi-aksi yang berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

Sebelum ada bank sampah, warga desa Warugunung kerap membuang limbah rumah tangga mereka ke bak sampah yang disediakan pemerintah desa, dan saat itu belum punya pengangkut sampah. Kalau penuh, sampah-sampah itu akan menumpuk, menimbulkan bau dan pemandangan tak sedap. Ada juga yang membuang ke pekarangan belakang rumah. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan berpotensi menimbulkan masalah lingkungan jangka panjang.

Masalah sampah memang bukan hanya milik desa Warugunung, tetapi juga masalah nasional bahkan dunia yang masih menjadi momok dan tantangan besar. Disebutkan di situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa pada 2020 total sampah nasional mencapai angka 67,8 juta ton, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, dan akan terus meningkat seiring bertambahnya penduduk. Itu berarti 270 juta penduduk Indonesia per hari menghasilkan 185.753 ton sampah, atau 0,68 kilogram per orang.

Proses pengepulan sampah | Foto: BSU Darlink Warugunung

Sejak tahun 2018, pemerintah desa mulai membentuk bank sampah. Namun bank sampah ini belum bisa beroperasi secara optimal. Lalu pada 2020, pemuda-pemudi yang bergiat di Karang Taruna ikut andil berkolaborasi mengelola bank sampah tersebut. Mereka pun mulai gencar membuat program, merancang alur kerja bank sampah, hingga berkampanye kepada masyarakat.

Warga yang hendak menabung sampah di Bank Sampah Darlink harus mendaftar dulu sebagai nasabah. Setelah terdaftar, nasabah bisa mulai menabung sampah rumah tangganya. Caranya, nasabah perlu memilah dulu sampah-sampah di rumahnya dan mengumpulkan sampah non-organik. Kemudian membawa sampah itu ke balai desa untuk ditimbang dan dicatat.

Penyetoran sampah dilakukan hanya dua kali sebulan, yakni pada pekan pertama dan ketiga, setiap hari Minggu pagi. Pada akhir tahun nasabah akan mendapat laporan berapa bobot sampah yang sudah ditabung, serta berapa rupiah saldo rekening bank sampahnya. Sampah yang dulu hanya dibuang, kini betul-betul disayang.

Butuh proses yang tak singkat dan kerja yang tak ringan untuk sampai pada titik ini. Sebab bank sampah milik desa ini tidak mewajibkan warganya untuk mengikuti program mereka. Peserta awal program ini adalah para pegawai kelurahan, kemudian merembet kepada warga yang lain.

Seorang pemuda mengaitkan karung berisi sampah ke timbangan gantung
Sampah plastik yang terkumpul, ditimbang terlebih dahulu | Foto: BSU Darlink Warugunung

“Kami ingin masyarakat bisa bergabung dalam program bank sampah dengan kesadaran mereka sendiri. Kesadaran tentang kebersihan lingkungan. Bukan karena kewajiban atau paksaan dari pemerintah desa. Ini juga menjadi salah satu bentuk upaya edukasi kami kepada masyarakat,” ujar Anjar Krisniawan, tokoh pemuda dan pegiat bank sampah Warugunung yang juga anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Tak hanya program tabungan sampah, Bank Sampah Unit Darlink Warugunung juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial edukatif. Anak-anak desa atau sekolah biasa datang untuk belajar memilah sampah, sampai mendaur ulang sampah-sampah plastik. Kegiatan semacam ini tentu saja sangat berdampak pada kesadaran generasi muda pada isu pengelolaan sampah.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan Bank Sampah Unit Darlink adalah pindah lokasi. Mereka sudah menyiapkan lahan untuk lokasi penampungan sampah agar tidak lagi pinjam pendopo balai desa. Juga mengupayakan pengadaan tempat penampungan sampah (TPS), serta bekerja sama dengan pengurus desa membentuk tim pengangkutan sampah dari rumah-rumah menuju TPS tersebut. Sehingga tidak hanya program tabungan sampah, tetapi juga pemusnahan, pengolahan, dan daur ulang sampah. Saat ini BSU Darlink masih dalam proses pengadaan TPS dan mesin pirolisis untuk pencacahan dan pengolahan sampah secara mandiri.

Bank Sampah Unit Darlink juga sedang mengupayakan bibit-bibit pohon untuk penghijauan badan jalan. Penanaman bibit-bibit pohon ini akan dilaksanakan menjelang musim hujan di akhir tahun. Pohon-pohon ini tidak hanya diproyeksikan sebagai peneduh jalan, tetapi yang lebih penting adalah sebagai pengikat air tanah. Selain itu juga ada program normalisasi bendungan yang terbengkalai agar bisa bermanfaat menampung air hujan. Jadi tidak hanya mengurusi sampah, BSU Darlink betul-betul intensif menjaga lingkungan desanya yang diproyeksikan sebagai ruang ekowisata.

Aksi-aksi Bank Sampah Unit Darlink menjadi upaya nyata untuk menciptakan lingkungan yang lestari, desa yang bersih, warga yang sadar, pemuda yang berdaya, dan anak-anak yang mulai belajar mencintai lingkungan. Aksi yang perlu diapresiasi oleh pihak manapun yang berkepentingan terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Zia Ul Haq
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Zia adalah Reporter di Green Network Asia. Ia adalah lulusan program sarjana Pendidikan Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini Ia aktif menjadi Pendamping Belajar di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT).

  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Bayar Kuliah dengan Inovasi: Pendidikan Berkelanjutan ala DTECH-ENGINEERING
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Komitmen Tingkatkan Debit Air Tanah, Desa Warugunung Gelar Aksi Menanam Pohon
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Aksi Menanam Pohon Bersama Sakola Wanno, Layanibumi, dan Green Network Asia
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Mimpi Gerakan LindungiHutan Tanam 270 Juta Pohon

Continue Reading

Sebelumnya: “Maginhawa Community Pantry” Filipina: Harapan Ketahanan Sosial di Tengah Pandemi
Berikutnya: Kawasan Ekosistem Leuser Tak Tergantikan, HAkA Teguh Melestarikan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
kegiatan anak di sekolah Memperbaiki Kualitas Pendidikan Dasar di Asia Tengah
  • Kabar
  • Unggulan

Memperbaiki Kualitas Pendidikan Dasar di Asia Tengah

Oleh Attiatul Noor
19 Agustus 2025
foto hitam putih tangan-tangan yang terangkat Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Kresentia Madina
18 Agustus 2025
Pelatihan Pengembangan Kapasitas untuk Anggota IS2P: Menerbitkan “Opini” Thought Leadership dan “Konten Komunitas” Kolom IS2P
  • GNA Education
  • Partner
  • Unggulan
  • Video

Pelatihan Pengembangan Kapasitas untuk Anggota IS2P: Menerbitkan “Opini” Thought Leadership dan “Konten Komunitas” Kolom IS2P

Oleh Marlis Afridah
14 Agustus 2025
seseorang memegang ponsel Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel

Oleh Kresentia Madina
11 Agustus 2025
dua wanita Quechua duduk menghadap belakang di atas bukit berumput dengan latar belakang pegunungan Buen Vivir, Filosofi Masyarakat Adat di Pegunungan Andes yang Relevan di Tengah Krisis Ekologi
  • Kabar
  • Unggulan

Buen Vivir, Filosofi Masyarakat Adat di Pegunungan Andes yang Relevan di Tengah Krisis Ekologi

Oleh Attiatul Noor
8 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia