Aksi Menanam Pohon Bersama Sakola Wanno, Layanibumi, dan Green Network Asia
Kamis, 9 Desember 2021 masyarakat Sumba menggelar aksi menanam pohon di Sakola Wanno 2, Puu Mangita, Desa Dede Kadu, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Acara ini diinisiasi oleh Sakola Wanno yang bekerja sama dengan Layanibumi dan Green Network Asia. Dengan mengusung semangat “Menanam Pohon Untuk Kesejahteraan Bumi dan Masyarakat”, aksi bersama ini menjadi langkah taktis untuk menyambut musim hujan dan melestarikan alam.
Sejak pagi, puluhan warga sudah berkumpul di Sekretariat Sakola Wanno. Dihadiri oleh anggota komunitas Sakola Wanno dan tamu undangan dari Balai Taman Nasional. Acara siang itu tersusun dari tiga sesi. Sesi pertama adalah upacara ritual pengeramatan mata air dengan kearifan adat dan budaya Sumba.
Ritual pengeramatan mata air ini tak lain bertujuan untuk melindungi sumber kehidupan warga, agar tidak dirusak dan disepelekan oleh masyarakat pada masa yang akan datang. Ritual ini dilakukan dengan menancapkan tiga batang kayu pohon sebagai simbol kelestarian, pelepasan ikan sidat sebagai lambang kesejahteraan, dan persembahan seekor ayam sebagai penghubung dengan leluhur.
Sesi kedua dilanjutkan dengan diskusi bersama masyarakat. Dalam diskusi ini, warga bersepakat bahwa siapa pun dilarang menebang pohon yang sudah ditanam di mata air, dilarang meracun ikan yang ada di sana, juga dilarang masuk kebun orang lain dan mengambil hasilnya tanpa izin. Mereka juga bermusyawarah tentang sanksi yang layak diberikan kepada para pelanggar kesepakatan adat tersebut.
Dalam diskusi ini, warga komunitas Sakola Wanno juga sepakat untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan pada tahun-tahun berikutnya. Seperti porang, alpukat, pisang, durian, dan lainnya. Tujuannya tak lain adalah untuk mewujudkan kedaulatan dan kesejahteraan di kampung sendiri.
Acara dilanjutkan dengan sesi ketiga, yakni penyerahan dan penanaman bibit anakan pohon secara simbolis. Ada lima ribu bibit anakan pohon yang akan ditanam, berupa anakan pohon pinang, kopi robusta, jambu mete, dan merbau. Ribuan anakan pohon ini dibagikan kepada warga yang hadir untuk ditanam di lahan masing-masing.
“Dengan tertanamnya anakan pohon dan tanaman buah, ke depan ada peluang dan harapan besar terwujudnya ekosistem nilai maupun ekonomi kerakyatan yang menciptakan kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Kristopel Bili, pendiri dan pengelola Sakola Wanno.
Editor: Mahardhika dan Kezia Indira @Pustakezia
Kegiatan ini bisa disaksikan melalui kanal Youtube Sakola Wanno.
Semua foto yang menampilkan anak-anak usia di bawah 18 tahun yang diterbitkan oleh Green Network Asia telah mendapat persetujuan dari wali, dalam hal ini diwakili oleh Sakola Wanno.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Zia adalah penulis kontributor untuk Green Network ID. Saat ini aktif menjadi Pendamping Belajar di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT).