Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Corporate Sustainability
  • Figur
  • GNA Knowledge Hub

Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

"Banyak orang mencari Tuhan. Aku melihat Tuhan ada dalam diri anak-anak ini. Ketika saya melihat perubahan positif dalam diri mereka, ada kepuasan dalam diri saya yang tak bisa diukur," ungkap Beena Rao.
Oleh Zia Ul Haq
21 Mei 2021

Beena Rao mengajar anak-anak | Foto: Situs Beena Rao

Di tengah hiruk pikuk kota Surat, Gujarat—yang dikenal sebagai pusat industri tekstil dan berlian di India—terdapat sisi lain kehidupan yang mungkin kurang tersorot: pemukiman kumuh dengan ribuan anak yang tumbuh tanpa akses pendidikan layak. Bagi banyak dari mereka, sekolah adalah kemewahan. Namun, dari lorong-lorong sempit ini tempat mereka berada muncul kisah inspiratif tentang bagaimana seorang perempuan bernama Beena Rao mengubah keterbatasan menjadi harapan, dengan cara yang sederhana: mengajar.

Berawal dari Tiga Anak

Bersama sang suami, sejak tahun 2006 Beena Rao memulai aksi ini dengan mendampingi 3 anak belajar secara gratis. Seiring waktu, aksinya menarik banyak relawan untuk turut bergabung. Ia kini dibantu oleh 34 relawan untuk mengajar lebih dari 1.200 anak di delapan titik berbeda di wilayah Surat, India bagian Barat.

Kelas-kelas belajar digelar saat waktu luang para relawan, biasanya antara jam 6 sampai 8 petang. Setiap kelas berisi 30 anak. Selain mata pelajaran sekolah umum, anak-anak asuh mereka juga belajar kesenian, kerajinan, kecakapan, moral, dan yoga.

Usia anak-anak yang mengikuti kelas tersebut beragam. Rentang usia anak-anak di Prayas, misalnya, antara kelas 3 Sekolah Dasar hingga kelas 2 Sekolah Menengah. Anak-anak dari kelas atas bisa mengikuti berbagai pelatihan dan kursus yang lebih spesifik, sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing, sehingga mereka bisa menguasai keterampilan tertentu yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Menularkan Cinta pada Sains

Beena Rao juga membuat program laboratorium keliling yang bisa diakses anak-anak secara langsung. Melalui laboratorium ini, ia ingin menularkan semangat mencintai sains dan memfasilitasi anak-anak yang memang berminat dalam dunia sains. Ia juga menyalurkan buku-buku gratis untuk mereka sebagai pemantik semangat gemar membaca.

Aksi kemanusiaan Beena Rao ini sejatinya merupakan buah memori yang ia serap sejak ia masih kecil. Ia melihat betapa ayahnya sangat peduli terhadap anak-anak. Sebagai pemusik, sang ayah kerap mengajar anak-anak difabel netra saat waktu luang. Teladan sederhana inilah yang membekas dalam diri Beena Rao, hingga akhirnya mengubah kehidupan ribuan anak-anak pemukiman kumuh yang ia asuh di kemudian hari.

“Saya menyaksikan bagaimana ayah membantu orang-orang yang kurang beruntung. Dialah inspirasi saya, sehingga saat itu saya bercita-cita melakukan hal yang bisa memberikan perubahan terhadap hidup mereka. Kini saya bahagia bisa mewujudkannya,” kenang Beena Rao.

Mengatasi Tantangan

Namun, apa yang dilakukan Beena Rao tak selalu mulus. Tantangan yang ia hadapi adalah meyakinkan orang tua anak-anak yang hidup di wilayah kumuh itu agar diizinkan untuk ikut belajar, serta menguatkan para relawan agar tetap bertahan, terutama karena mereka bekerja tanpa honor yang layak.

Suatu kali Beena Rao membutuhkan dana 15.000 rupee dan tidak ada satupun relasi yang bisa membantu. Hingga akhirnya, datang seorang pria pemilik kios minuman keras untuk berdonasi. Pria itu menyerahkan uang sambil mengatakan, “Saya tidak mau anak-anak saya kelak berjualan minuman keras. Saya ingin mereka belajar dengan baik, dapat pekerjaan yang baik, hidup dengan baik. Dan Anda telah membantu mereka mencapai hal itu.”

Kata-kata ini menggerakkan Beena Rao untuk berbuat lebih. Ia pun membuat wadah donasi bernama Sadamani Charitable Trust. Melalui wadah ini, semua pihak bisa berdonasi langsung dan membantu Prayas dalam aksinya mengukir masa depan negeri yang lebih cerah.

Editor: Abul Muamar & Marlis Afridah

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Continue Reading

Sebelumnya: UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
Berikutnya: Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

Lihat Konten GNA Lainnya

seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025
seseorang memegang sejumlah uang kertas Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial

Oleh Kresentia Madina
9 Oktober 2025
bagian atas dari donat yang berjamur Donat yang Semakin Pahit: Peringatan Keras dari Fanning dan Raworth
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Donat yang Semakin Pahit: Peringatan Keras dari Fanning dan Raworth

Oleh Jalal
8 Oktober 2025
seseorang bermasker di depan klinik Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah

Oleh Dinda Rahmania
8 Oktober 2025
sebuah alat berat di atas lahan hitam Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Oleh Abul Muamar
7 Oktober 2025
Sekelompok orang menaiki perahu di sungai Mekong yang dikelilingi pepohonan Kekuatan yang Timpang dan Meningkatnya Tekanan: Menilik Tata Kelola Air Lintas Batas di Sungai Mekong
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Kekuatan yang Timpang dan Meningkatnya Tekanan: Menilik Tata Kelola Air Lintas Batas di Sungai Mekong

Oleh Attiatul Noor
7 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia