Memanfaatkan Potensi Jamur untuk Restorasi Lingkungan melalui Mikoremediasi
Foto:Wietse Jongsma di Unsplash.
Kita berada di tengah krisis tiga planet: perubahan iklim, penurunan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim. Aktivitas manusia, terutama industrialisasi, telah sering menyebabkan kerusakan ekologis. Hal ini terutama membuat akses terhadap sumber daya semakin terbatas bagi kelompok rentan dan menciptakan ketergantungan yang semakin besar pada lahan.
Dalam upaya menemukan solusi, terdapat sebuah studi terkait bidang baru yang disebut mikoremediasi, yakni penggunaan jamur untuk mendekontaminasi lingkungan.
Keajaiban Jamur
Ada lebih dari satu juta spesies jamur yang telah diketahui, dan mereka selalu ada di hampir semua ekosistem di Bumi. Jaringan miselium mereka yang besar dan tersembunyi, mirip dengan sistem akar, berfungsi untuk mengangkut nutrisi dan bahan kimia antar organisme.
Dalam dunia restorasi lingkungan, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa jamur memiliki manfaat yang serbaguna. Jamur adalah pengurai alami. Mereka mengeluarkan sejenis enzim yang membantu memecah struktur organik dan mendaur ulangnya kembali ke alam. Selain itu, banyak spesies jamur sangat tangguh, tahan terhadap air dan api.
Dengan kelimpahan dan fungsi-fungsi tersebut, jamur dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Penelitian menunjukkan penggunaan jamur sebagai solusi berbasis alam untuk mengatasi degradasi lingkungan melalui mikoremediasi. Misalnya, mikoremediasi berguna dalam pencernaan dan dekontaminasi limbah. Bioteknologi ini sedang banyak digunakan di berbagai negara, seperti untuk menangkap racun dari rumah-rumah bobrok di Cleveland, Amerika Serikat, membersihkan minyak di kanal-kanal di Selandia Baru, hingga menyaring udara yang tercemar di Delhi, India.
Mikoremediasi dan Komunitas Adat
Komunitas adat termasuk yang paling rentan terhadap kerusakan ekologis karena keterhubungan mereka dengan tanah. Polusi dan degradasi lingkungan yang diakibatkannya tidak hanya menyebabkan risiko kesehatan tetapi juga hilangnya lahan, sumber daya, dan identitas budaya. Di sisi lain, komunitas adat kaya akan pengetahuan dan telah menggunakan solusi berbasis alam untuk mengelola lahan mereka.
Proyek-proyek penting yang melibatkan mikoremediasi di antaranya berlangsung di hutan hujan Amazon Ekuador. Tumpahan minyak beracun di wilayah tersebut berdampak parah pada suku-suku seperti Kichwa, mencemari tanah dan air mereka. Dengan mikoremediasi, jamur pendegradasi minyak bumi dimanfaatkan untuk membersihkan tumpahan minyak yang luas dengan enzim mereka.
Di California, AS, sebuah organisasi lingkungan melalui kemitraan dengan masyarakat adat, mengeksplorasi metode mikoremediasi untuk membersihkan lahan yang terkontaminasi akibat polusi industri. Sementara itu, Universitas Colorado Boulder menggunakan jamur untuk membersihkan tanah di lahan penduduk pribumi Amerika. Pada gilirannya, mereka berharap hal ini akan melahirkan kebangkitan tanaman dan obat-obatan tradisional.
Potensi Pengembangan dan Implementasi
Namun, semua itu hanyalah sebagian dari berbagai upaya berkelanjutan untuk memanfaatkan jamur dan sumber dayanya yang luar biasa. Seiring perkembangan dan popularitasnya, jamur dapat terus memberikan manfaat bagi lebih banyak komunitas dan memainkan peran penting dalam restorasi ekologi.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kolaborasi dengan komitmen yang kuat antara komunitas lokal, peneliti, dan pemerintah. Pendanaan, dukungan sistemik, dan edukasi adalah beberapa kuncinya. Banyak peneliti dan pengembang menghadapi kekurangan dana dalam melakukan eksperimen atau melanjutkan proyek mereka hingga sulit mencapai implementasi dan keberhasilan jangka panjang dan berskala besar. Tidak hanya itu, dukungan struktural dan berbagi pengetahuan akan mendorong partisipasi akar rumput yang luas dalam keajaiban pemanfaatan alam untuk membantu memulihkan dirinya sendiri.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Jadi Member Sekarang
Bisakah Kita Melawan Pemerasan oleh Perusahaan Teknologi?
Kerja Sama AZEC dan Jalan Berliku Menuju Transisi Energi yang Adil
Memberdayakan Pengusaha Perempuan untuk Ekonomi Hijau ASEAN
Bagaimana Produktivitas Pertanian Bahrain Meningkat di Tengah Kemerosotan Ekonomi Global
Meninjau Second NDC Indonesia dan Tantangan dalam Penerapannya
Membina Kerjasama Internasional untuk Mengatasi Kejahatan Siber