Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Dengan penerapan yang tepat dan bertanggung jawab, biochar menawarkan manfaat substansial sebagai agen bioremediasi, terutama mengingat maraknya polusi tanah dan air.
Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang

Foto: Freepik.

Urbanisasi dan pertumbuhan populasi yang pesat telah mempersempit ruang yang dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Dalam banyak kasus di berbagai belahan dunia, perencanaan yang tidak memadai telah menyebabkan berbagai masalah, termasuk degradasi tanah, yang mengancam ketahanan pangan dan pasokan air. Dalam hal ini, penelitian menunjukkan potensi biochar sebagai bahan bioremediasi yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Apa Itu Biochar?

Biochar adalah material kaya karbon, dengan tekstur dan tampilan yang menyerupai butiran arang. Biochar terbentuk melalui pirolisis, suatu proses pembakaran biomassa dalam kondisi oksigen rendah pada suhu antara 300–900 °C. Salah satu keuntungan utama biochar adalah dapat diproduksi dari limbah, yang harganya cukup terjangkau dan mendorong sirkularitas melalui simbiosis industri.

Namun, proses pirolisis itu sendiri memerlukan peralatan dan sistem khusus. Dengan metode dan peralatan yang tepat, pirolisis berpotensi mengurangi emisi gas dibandingkan dengan insinerator limbah. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa proses tersebut memenuhi standar emisi karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOX), dan sulfur dioksida (SO2) yang ditetapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat untuk insinerator limbah.

Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Dengan strukturnya yang berpori, kapasitas tukar kation yang tinggi, dan kemampuan tinggi dalam menahan nutrisi, biochar dapat secara signifikan meningkatkan kesuburan tanah beserta kapasitasnya dalam menahan air dan aktivitas mikroba. Dengan sifatnya yang multifungsi, biochar dapat diterapkan dalam banyak kasus remediasi lingkungan.

Sebagai contoh, biochar dapat meningkatkan kesehatan tanah dengan memperbaiki tekstur tanah sehingga dapat menahan lebih banyak air. Biochar juga dapat mendukung kemampuan tanah untuk menjaga keseimbangan pH dan mengurangi keasaman. Selain itu, penelitian menemukan bahwa fungsi remediasi tanah biochar dalam menyaring racun, logam berat, dan bakteri dari lingkungan juga dapat membantu proses dekontaminasi air.

Efektivitas biochar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis bahan baku, kondisi pirolisis, jenis tanah, dan kondisi lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa biochar yang terbuat dari kayu dengan pirolisis suhu tinggi cocok untuk penyerapan karbon tetapi tidak efisien untuk produktivitas tanaman. Sebaliknya, biochar suhu rendah dari kotoran hewan dapat meningkatkan produktivitas tanaman bahkan di tanah yang minim nutrisi. Untuk memperbaiki tanah yang terkontaminasi logam berat, biochar yang berasal dari pupuk kandang dengan pirolisis suhu rendah lebih efisien daripada biochar yang berasal dari residu tanaman.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan biochar yang tidak tepat dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan membahayakan kesehatan manusia, terutama jika residu abu terbawa ke dalam tanah.

Menjaga Kesehatan Manusia dan Lingkungan

Pemulihan tanah, air, dan lingkungan alam kita sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan penerapan yang tepat dan bertanggung jawab, biochar menawarkan manfaat besar sebagai agen bioremediasi. Namun, penelitian dan inovasi lebih lanjut diperlukan untuk mengukur penerapan biochar dan metode bioremediasi lainnya untuk penerapan skala besar. Pada saat yang sama, tindakan untuk menghentikan polusi dan melestarikan lingkungan kita juga harus berjalan beriringan untuk menciptakan kemajuan yang berarti bagi masa depan yang lebih baik.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Ayu Nabilah
+ postsBio

Ayu adalah Intern Reporter and Researcher di Green Network Asia. Ia merupakan alumnus Institut Pertanian Bogor dengan gelar Sarjana Bisnis.

  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan
  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Pentingnya Peran Kepemimpinan dan Kemauan Politik dalam Pengelolaan Sampah
  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Cara Singapura Menarik Investasi Hijau

Continue Reading

Sebelumnya: Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Berikutnya: Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia