Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Para Uskup di Asia Tegaskan Komitmen untuk Dukung Pelestarian Lingkungan dan Aksi Iklim

Para uskup Katolik di Asia mengeluarkan Surat Pastoral yang berisi komitmen baru mereka dalam menjaga lingkungan serta mengambil tindakan untuk mengatasi krisis iklim.
Oleh Kresentia Madina
2 April 2025
rak-rak berisi lilin menyala

Lembaga-lembaga berbasis agama dan kepercayaan memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dalam Federasi Konferensi Waligereja Asia, para uskup di Asia menyerukan komitmen baru untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan aksi iklim.

Pelestarian Lingkungan dalam Kacamata Iman dan Agama

Lebih dari 80% populasi dunia memeluk agama. Iman dan agama dapat memberi kenyamanan dan bimbingan bagi orang-orang yang mencarinya, terutama di masa krisis. Di berbagai belahan dunia, lembaga-lembaga keagamaan dan komunitas berbasis agama mulai memanfaatkan kekuatan serta potensi mereka untuk turut membantu mengatasi masalah-masalah dunia yang paling mendesak, termasuk krisis iklim.

Pelestarian lingkungan merupakan ajaran penting dalam banyak agama dan kepercayaan, termasuk Katolik. Pada tahun 2015, Paus Fransiskus menerbitkan ensiklik berjudul “Laudato si” (Segala puji bagi-Mu): Kepedulian terhadap Rumah Kita Bersama. Ensiklik tersebut mengkritik konsumerisme dan degradasi lingkungan serta menyerukan tindakan global untuk bersatu merawat Bumi sebagai rumah bersama seluruh umat manusia.

Ensiklik tersebut disusul oleh terbitnya “Laudate Deum” (Puji Tuhan) yang juga ditulis oleh Paus Fransiskus pada tahun 2023. “Laudate Deum” mengulang pesan dari ensiklik sebelumnya dengan menuntut tindakan segera untuk mengatasi krisis iklim dan menyerukan kerja sama global antara pemimpin negara dan organisasi untuk mengatasi masalah ini.

Seruan Aksi dari Para Uskup di Asia

Pada Maret 2025, para uskup Katolik di Asia menerbitkan Surat Pastoral melalui Federasi Konferensi Waligereja Asia (FABC) berjudul “Panggilan untuk Pertobatan Ekologis”. Surat ini menegaskan komitmen baru mereka dalam pelestarian lingkungan dan tindakan konkret untuk mengatasi krisis iklim.

“Pada ulang tahun ke-10 ensiklik Paus Fransiskus, ‘Laudato Si’, sebuah seruan profetik bagi umat manusia untuk menemukan kembali hubungannya dengan ciptaan, Tuhan, dan sesama, kami memperbarui komitmen kami untuk merawat rumah kita bersama,” tulis para uskup.

Dalam surat tersebut, para uskup menunjukan krisis iklim yang semakin parah di Asia. Beberapa kota berkali-kali tercatat sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi, sementara peningkatan suhu global menyebabkan mencairnya gletser di Himalaya yang dapat mengancam pasokan air. Masalah-masalah ini, ditambah dengan deforestasi dan kerawanan pangan, berdampak lebih berat pada mereka yang hidup dalam kemiskinan, penduduk pulau-pulau kecil, serta kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.

Namun, masih ada secercah harapan di tengah semua rintangan tersebut. Surat tersebut menyoroti peran penting komunitas lokal, pemuda, serta masyarakat sipil lintas agama yang terus berupaya dan menunjukkan ketangguhan dalam memperjuangkan kelestarian lingkungan. Para uskup menegaskan bahwa “tanda-tanda harapan ini mengingatkan kita bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segalanya.”

Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik

Lembaga-lembaga keagamaan dan organisasi berbasis agama memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan lingkungan dan mendorong tindakan nyata demi menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua. Hal ini termasuk mengambil peran aktif dalam mengakhiri praktik, investasi, dan sistem berbahaya yang dapat merugikan umat manusia dan planet Bumi.

Para uskup menutup Surat Pastoral tersebut dengan mendorong partisipasi aktif di tingkat internasional, regional, dan lokal, termasuk dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30). Mereka menulis, “Sebagai Gereja-gereja lokal di Asia, kita harus bangkit untuk menyongsong momen ini dengan keberanian dan tekad. Kita harus mengatasi krisis ekologi melalui empat dimensi penting: mitigasi, adaptasi, legislasi, dan keuangan.”

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kesetaraan Gender dalam Bisnis: Sebuah Tanggung Jawab dan Peluang

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatnya Dampak Perubahan Iklim di Kawasan Danau Toba
Berikutnya: Bagaimana Budidaya Kakao di Berau Membantu Upaya Pelestarian Hutan

Lihat Konten GNA Lainnya

Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia