Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Pemberdayaan Perempuan di Papua Nugini dalam Penyediaan Akses Air Bersih

Di Papua Nugini, program WaterAid memberdayakan perempuan lokal untuk membangun sumber air bersih berbasis masyarakat.
Oleh Dinda Rahmania
9 April 2024
Sekelompok perempuan Papua Nugini di sekitar sumber air.

Photo: eGuide Travel di Flickr.

Akses air bersih dan sanitasi merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar. Namun, perempuan dan anak perempuan sering kali menjadi pihak yang paling menderita karena akses yang tidak memadai, sehingga menimbulkan risiko kesehatan dan kerentanan terhadap infeksi. Di Papua Nugini, Program WaterAid memberdayakan perempuan lokal dengan mengasah keterampilan mereka untuk membangun sumber air bersih berbasis masyarakat.

Kurangnya Akses Air Bersih di Papua Nugini

Papua Nugini termasuk negara dengan curah hujan yang tinggi. Namun, beberapa daerah di negara tersebut menghadapi kelangkaan air selama musim kemarau panjang. Infrastruktur pengolahan dan fasilitas distribusi air yang tidak memadai membuat banyak warga Papua Nugini kekurangan akses air bersih. Hal itu menjadikan Papua Nugini sebagai salah satu negara dengan tingkat akses air dan sanitasi terendah di kawasan Pasifik.

Menurut laporan Program Pemantauan Bersama PBB pada tahun 2023, hanya 44% masyarakat di Papua Nugini yang memiliki akses air bersih. Ini berarti hanya 1 dari setiap 3 penduduk Papua Nugini yang bisa mendapatkan air bersih. Akibatnya, banyak penduduk pedesaan di negara tersebut harus bergantung pada sumber daya seperti sumur dan sungai, yang mungkin terkontaminasi. Paparan terhadap air yang tidak aman menyebabkan sebagian besar penduduk berisiko terkena penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut.

Terbatasnya Akses Air dan Dampaknya terhadap Perempuan

Air merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kesehatan perempuan, mulai dari menjaga kebersihan pribadi hingga melahirkan. Oleh sebab itu, dalam sebuah komunitas, perempuan dan anak perempuan menanggung dampak yang paling parah akibat kelangkaan air dan kondisi air yang tidak aman.

Di Bialla, sebuah pusat kesehatan setempat harus berjibaku dengan kurangnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Akibatnya, ibu hamil seringkali diminta membawa air sendiri untuk melahirkan karena kekurangan air.

Bagi remaja putri di sekolah, kurangnya akses air bersih dapat berdampak pada masa remaja mereka dalam hal kesehatan dan kebersihan. Dengan hanya separuh sekolah di Papua Nugini yang memiliki akses terhadap air dan hanya seperempat sekolah yang memiliki infrastruktur sanitasi yang memadai, fasilitas kebersihan seperti toilet pribadi, produk kebersihan, dan pembalut menjadi tidak terjamin.

Selain itu, banyak perempuan dan anak perempuan diberi tugas untuk mengumpulkan air dari sumber-sumber terdekat. Namun, mereka biasanya harus menempuh perjalanan yang jauh dan medan sulit yang bisa memakan waktu hingga lima jam sekali jalan untuk mendapatkan air. Mereka harus membawa kaleng air yang beratnya mencapai 30 kilogram. Dalam jangka panjang, mengangkat beban berat seperti itu dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan perempuan.

Perempuan, Komunitas, dan Air Bersih

Untuk mengatasi kesenjangan ini, Australian Water Partnership melalui program WaterAid membagikan keahlian dan dukungan logistik untuk mengatasi masalah akses air di Distrik Wewak, Papua Nugini, dengan memberdayakan perempuan lokal dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya air berbasis masyarakat secara efektif.

Program WaterAid telah mengembangkan panduan pelibatan masyarakat untuk meningkatkan akses air melalui pengelolaan berbasis masyarakat. Mereka mengadakan pelatihan bagi para pemimpin perempuan lokal untuk memimpin inisiatif di daerah pedesaan, dengan fokus pada peningkatan ketahanan air, kesetaraan gender, dan ketahanan iklim. Kegiatan program ini di antaranya berupa pelatihan pemetaan titik air dan promosi sanitasi, hingga pemetaan dampak iklim dan jalan transek gender.

Program ini menyoroti pentingnya penyebaran pengetahuan di kalangan masyarakat untuk mendukung upaya mereka dalam mengakses air bersih. Pada akhirnya, upaya berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk mengembangkan praktik dan menerapkan inisiatif baru yang berfokus pada pemberdayaan kelompok rentan. Praktik-praktik ini pada gilirannya dapat mengarah pada diskusi skala nasional yang inklusif dan pembuatan kebijakan yang lebih baik untuk mempercepat perbaikan layanan air dan sanitasi di tengah perubahan iklim.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Ongi River Movement di Mongolia Melindungi Manusia dan Lingkungan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Continue Reading

Sebelumnya: Klaim Keberlanjutan dalam Pembangunan IKN dan Penggusuran Masyarakat Adat
Berikutnya: Gerakan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MARD): Upaya Mewujudkan Transportasi yang Inklusif

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia