WHO Luncurkan Pedoman untuk Tingkatkan Kebijakan terkait Jalan Kaki dan Bersepeda

Foto: Camilo jimenez di Unsplash.
Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan. Namun, dibutuhkan infrastruktur yang memadai dan kebijakan yang mendukung untuk mendorong kebiasaan aktivitas fisik secara rutin. Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pedoman tentang berjalan kaki dan bersepeda untuk membantu negara-negara mengembangkan dan memperkuat kebijakan dalam mendukung aktivitas tersebut.
Pentingnya Aktivitas Fisik Rutin
Mulai dari aktivitas ringan hingga olahraga, menggerakkan tubuh secara rutin merupakan kunci utama hidup sehat. Selain kesehatan jasmani, aktivitas fisik rutin juga membantu menjaga kesehatan mental. WHO merekomendasikan aktivitas fisik setidaknya 60 menit/hari untuk remaja dan 150–300 menit/minggu untuk orang dewasa.
Namun, data WHO pada 2020 menunjukkan bahwa secara global, 31% orang dewasa dan 80% remaja belum mencapai tingkat aktivitas fisik yang direkomendasikan. Gaya hidup sedenter yang minim aktivitas fisik disebabkan oleh terbatasnya ruang untuk berolahraga, tingginya tuntutan pekerjaan, serta meningkatnya penggunaan gadget.
Akibatnya, kurangnya aktivitas fisik menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit tidak menular (PTM) lainnya.
Panduan WHO untuk Tingkatkan Kebijakan terkait Jalan Kaki dan Bersepeda
Membiasakan diri untuk berolahraga secara rutin dapat dimulai dari langkah sederhana. Berjalan kaki dan bersepeda, misalnya, dapat bermanfaat bagi kesehatan, mobilitas, dan kualitas hidup. Namun, aksesibilitas dan keamanan bagi dua aktivitas ini sangat penting untuk ditingkatkan di tengah pertumbuhan populasi dan upaya dekarbonisasi global. Sejauh ini, masalah keselamatan di jalan raya dan kurangnya konektivitas dalam jaringan transportasi masih sering menjadi hambatan bagi masyarakat yang ingin berjalan kaki dan bersepeda, termasuk di Indonesia.
Terkait hal ini, WHO merilis panduan tentang berjalan kaki dan bersepeda untuk membantu negara-negara mengembangkan dan memperkuat kebijakan dalam mendukung aktivitas tersebut. Panduan ini mencakup tujuh area aksi kebijakan prioritas, di antaranya mengintegrasikan aktivitas jalan kaki dan bersepeda ke dalam kebijakan yang relevan, mengembangkan infrastruktur yang aman dan mudah diakses, serta menciptakan sistem transportasi terpadu untuk mendukung pengalaman berjalan kaki dan bersepeda.
Negara-negara di seluruh dunia dapat memanfaatkan panduan ini untuk mempelajari cara mengumpulkan data, menetapkan target, memantau progres, serta mengevaluasi kebijakan dan intervensi yang berkaitan dengan jalan kaki dan bersepeda.
Investasi Kesehatan dan Pembangunan Berkelanjutan
Menjalani gaya hidup aktif dengan aktivitas fisik rutin semakin penting seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, membangun ruang hidup yang aman, sehat, dan mudah diakses di perkotaan dan pedesaan membutuhkan dukungan legislasi dan kerangka regulasi yang kuat. Pada akhirnya, visi dan komitmen menuju masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan dapat tercapai melalui tata kelola yang kuat serta partisipasi aktif dari pemerintah, bisnis, komunitas, dan masyarakat luas.
Penerjemah: Kesya Arla
Editor: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.