Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Grab Nyatakan Komitmen pada Keberlanjutan, Luncurkan Laporan ESG dan Inisiatif Gerakan Hijau

Grab beroperasi dalam filosofi yang patut digarisbawahi, yaitu mereka percaya bahwa sebuah perusahaan dapat tetap memperoleh profit sekaligus menciptakan dampak berkelanjutan.
Oleh Nazalea Kusuma
24 Agustus 2021

Pengemudi Grab mengantarkan dokumen, | Foto: Grab

Grab Holdings Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional yang berdiri pada tahun 2012. Saat ini, Grab merupakan perusahaan mobile technology terdepan yang aktif di delapan negara Asia Tenggara. Bisnis utama mereka bergerak di bidang Layan Antar, Mobilitas, dan Jasa Keuangan.

Pada Juni 2021, Grab meluncurkan Laporan ESG pertamanya. ESG adalah sebutan ringkas untuk Environment, Social, Governance—Lingkungan, Sosial, Tata Pemerintahan. Berpegang pada standar Global Reporting Initiative (GRI), laporan ini menampilkan Kerangka Kerja Keberlanjutan yang dijalankan oleh Grab melingkupi beberapa topik materi kunci.

Salah satu halaman dalam laporan yang diluncurkan.

Sorotan Utama Laporan

Berdasar laporan tersebut, 46% mitra pengemudi mereka sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Sorotan lain dari pencapaian Grab di tahun 2020 meliputi keberadaan lebih dari 1.100 mitra yang tuli atau memiliki kelainan fisik; pengurangan 380 juta limbah alat makan plastik sekali pakai; kemitraan dengan kementerian pertanian di Filipina, Indonesia, dan Thailand untuk membawa para petani lokal dan pelaku bisnis pertanian ke ranah daring; dan lebih dari $200 juta investasi untuk persewaan mobil listrik/hibrida.

Grab beroperasi dalam filosofi yang patut digarisbawahi, yaitu mereka percaya bahwa sebuah perusahaan dapat tetap memperoleh profit sekaligus menciptakan dampak berkelanjutan. Perusahaan ini bertujuan untuk mencari laba, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta melestarikan lingkungan.

Pada sebuah survei yang diadakan Maret 2021 lalu untuk para penggunanya di enam negara Asia Tenggara, 82% responden mengaku khawatir terhadap perubahan iklim dan ikut berupaya mengurangi jejak karbon mereka. Oleh karena itu, Grab mengumumkan sebuah inisiatif baru untuk mengurangi emisi dan jejak karbonnya di lingkungan.

Cheryl Goh, Group Head of Marketing & Sustainability, mengatakan, “Kita harus mengadopsi solusi yang praktis dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan batasan yang berlaku di tiap negara (di mana Grab berada).”

Pada 2022, perusahaan ini berencana mengumumkan target-target bebas karbon berbasis sains dan merancang pemetaan yang tepat untuk mencapainya.

Fitur Penyeimbangan Karbon (Carbon Offset)

Fitur Penyeimbangan Karbon dalam aplikasi Grab.

Sebuah fitur khusus yang dapat membantu para pengguna untuk mengurangi jejak karbon saat berkendara dengan Grab juga telah diterapkan. Melalui fitur ini, pengguna dapat membeli penyeimbang karbon (carbon offset) minimum senilai 0,10 dolar Amerika atau sebesar 200 rupiah setiap berkendara. Nantinya mereka dapat menerima sebuah pohon khusus diatasnamakan mereka ketika jumlah perjalanan yang ditentukan telah tercapai.

Uang itu akan digunakan untuk penghijauan dan proyek konservasi di lahan yang dikhususkan untuk inisiatif hijau ini, yakni “Hutan GrabForGood”. Hutan GrabForGood saat ini berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam sebagai kolaborasi antara Grab dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil (NGOs) lokal.

Sebagai tambahan, pengguna yang ada di Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina juga akan dapat menanam pohon melalui EcoMatcher dengan membelanjakan poin GrabRewards.

Kendaraan Listrik Grab x Hyundai

Kendaraan listrik yang diluncurkan.

Grab dan Hyundai Motor Group telah mengembangkan kemitraan mereka dalam mengadopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dimulai pada 2018, kemitraan ini baru saja mengumumkan rencana peluncuran program perdana di Singapura, Indonesia, dan Vietnam.

Program perdana ini akan berfokus pada masalah biaya kepemilikan kendaraan listrik. Program ini nantinya menjalankan uji coba model bisnis EV terbaru, termasuk mengenai sewa guna usaha dan pilihan pendanaan khusus untuk para pengemudi dan mitra layan antar Grab.

Grab dan Hyundai juga akan terus meneliti dan mengembangkan sebuah pemetaan untuk mempermudah kepemilikan kendaraan listrik dan penerapannya di Asia Tenggara.

Pengurangan Plastik

Penggunaan kantong kertas ramah lingkungan sebagai pengganti kemasan plastik.

Kemasan plastik sekali pakai merupakan masalah terbesar dalam urusan limbah di Asia Tenggara. Grab berkomitmen untuk mengikuti ikrar Layanan Antar Makanan WWF–Singapore PACT (Plastic ACTion) dengan visi “Tidak Ada Plastik di Alam pada 2030”.

Sejauh ini, perusahaan ini telah menambahkan pilihan untuk meniadakan alat makan plastik dan menggunakan kemasan ramah lingkungan dengan biaya tambahan di beberapa negara. Sebagai langkah lanjutan, Grab berencana menerapkan peniadaan alat makan plastik ini sebagai pakem utama. Mereka juga secara aktif melibatkan mitra pengusahanya untuk menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan sekaligus mengajak para konsumen untuk menerapkan perilaku serupa.

Engagement dan Tanggung Jawab

Melalui transparansi dan pertanggungjawaban, Grab juga berupaya membangun rasa saling percaya dan dukungan tanpa henti dengan para kelompok pemangku kepentingan dalam bisnisnya. Dialog, pertukaran, dan tanggapan selalu terbuka antara perusahaan dengan para karyawan, pemilik usaha dengan mitra pengemudi, konsumen, hingga sektor publik. Grab berharap dapat menumbuhkan semangat pembangunan berkelanjutan bersama-sama melalui engagement ini.

Editor: Marlis Afridah

Penerjemah: Inez Kriya

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Pesantren Nurul Huda Gratiskan Biaya Hidup dan Pendidikan untuk 1.500 Santri
Berikutnya: Sumur Resapan, Cara SPPQT Salatiga Menabung Air

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia