Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Event
    • Pengembangan Kapasitas
    • Bespoke Event
  • Kabar
  • Unggulan

Memperkuat Platform Riset Ilmu Iklim di Negara Berkembang

Kesenjangan antara negara maju dan negara Dunia Ketiga dalam pengembangan ilmu iklim berdampak signifikan terhadap solusi perubahan iklim, khususnya kebijakan mitigasi dan adaptasi di Global South.
Oleh Nor Anisa
6 Oktober 2022
Peta Afrika dengan latar hitam

Foto oleh James Wisman di Unsplash.

Ilmu iklim hadir untuk memandu tindakan mitigasi dan adaptasi terhadap risiko kerusakan lingkungan dan bencana alam. Namun, distribusi ilmu iklim kenyataannya masih jauh dari inklusif. Tidak mengherankan apabila penanggulangan perubahan iklim di Global South masih lemah.

Studi tentang Kesenjangan Ilmu Iklim

Menurut Journal of Environmental Research, perubahan iklim membutuhkan informasi ilmiah untuk mendukung dan memformulasikan kebijakan dan solusi. Informasi ilmiah akan mengukur risiko lingkungan dan perubahan iklim di berbagai negara dan wilayah. Sayangnya, sebagian besar negara di dunia tidak memiliki sistem yang tepat mengenai perkiraan cuaca dan data berkualitas tinggi.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Nature Climate Change mengungkapkan kesenjangan ilmu iklim dengan melihat makalah ilmiah tentang perubahan iklim di seluruh dunia. Di antara 100.000 penelitian yang diperiksa, hanya ada sekitar 10.000 yang mengkaji tentang Afrika. Sementara itu, ada hampir 30.000 makalah tentang Amerika Utara.

Dr Caroline Wainwright dari Grantham Institute, Imperial College London, menemukan celah dalam studi iklim antara Eropa dan Afrika. Dia menemukan bahwa Eropa jauh lebih banyak dikaji daripada Afrika, mengakibatkan kurangnya gambaran akan solusi yang cocok untuk masalah iklim Afrika.

Profesor Namita Chakma dari Universitas Burdwan membenarkan pengamatan ini. Dia menemukan bahwa kurangnya pengembangan riset iklim menghasilkan kebijakan mitigasi dan adaptasi jangka panjang di India yang tidak tepat.

Penyebab dan Hambatan

Ada beberapa hambatan bagi para ilmuwan di negara berkembang. Salah satunya terkait dengan pembiayaan publik untuk mendukung pengembangan penelitian. Misalnya, tidak ada ruang yang layak untuk penelitian ilmiah di Global South. Jadi, sebagian besar ilmuwan tidak memiliki akses ke sumber daya seperti jurnal bergengsi dan literatur yang memadai dalam ilmu iklim.

Kemudian, persyaratan visa di Global North membuat para peneliti di seluruh negara berkembang kesulitan menghadiri konferensi akademik dan kunjungan studi. Meskipun beberapa pendanaan global dari negara-negara maju sudah ada di negara-negara Dunia Ketiga, hak istimewa yang dimiliki para peneliti dari Global North dibandingkan rekan-rekan mereka dari Global South masih sangat jelas.

Menjembatani kesenjangan

Tantangan perubahan iklim terus semakin nyata seiring berjalannya waktu, sehingga solusi yang tepat untuk menjembatani kesenjangan sains melalui penelitian iklim yang inklusif menjadi sangat penting. Berikut adalah beberapa instrumen untuk membantu platform riset ilmu iklim di Global South, menurut Dr. Christopher Trisos, peneliti dari African Climate and Development Initiative di Cape Town dan Environmental Protection Agency di AS:

  • Menetapkan area penelitian yang tepat untuk perubahan iklim
  • Menyediakan pembiayaan global untuk menghasilkan hibah penelitian dan keterlibatan
  • Memberikan akses inklusif untuk publikasi, infrastruktur, dan teknologi
  • Menyiapkan topik penelitian utama tentang perubahan iklim dengan ilmu multidisipliner

Memahami pendekatan ilmiah terhadap perubahan iklim adalah jalan penting menuju masa depan yang lebih baik bagi manusia dan planet ini. Melalui penelitian dan instrumen ilmiah, pengambil keputusan dan pemangku kepentingan terkait lainnya di seluruh dunia dapat menghasilkan kebijakan empiris yang efektif untuk pembangunan berkelanjutan.

Penerjemah & Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nor Anisa
+ posts

Anisa adalah Asisten Peneliti di Green Network Asia. Ia juga bagian dari YSEALI Academic Fellowship on Environmental Issues and Natural Resources Management di East West Center.

  • Nor Anisa
    https://greennetwork.id/author/noranisa/
    Pengarusutamaan Gender dalam Kebijakan Perubahan Iklim dan Pertanian di Laos
  • Nor Anisa
    https://greennetwork.id/author/noranisa/
    Decree 45: Langkah Vietnam Tingkatkan Kelestarian Lingkungan dengan Sanksi Hukum
  • Nor Anisa
    https://greennetwork.id/author/noranisa/
    Instrumen Kebijakan Publik untuk Hadapi Ancaman Pandemi Global

Continue Reading

Sebelumnya: Dedikasi OIC Menyelamatkan Orangutan di Pulau Sumatera
Berikutnya: KADIN Serukan Gotong Royong Restorasi Mangrove sebagai Solusi Perubahan Iklim

Artikel Terkait

poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

#WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
30 Mei 2023
Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
  • Kabar
  • Unggulan

Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

Oleh Fahmi Sirma Pelu
30 Mei 2023
Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
  • Unggulan
  • Wawancara

BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

Oleh Abul Muamar
29 Mei 2023
dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

Oleh Kresentia Madina
29 Mei 2023
Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

Oleh Fahmi Sirma Pelu
26 Mei 2023
miniatur tiga balok kayu bergambar dan satu bola dunia Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau

Oleh Kresentia Madina
26 Mei 2023
Banner Survey Pembaca
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

  • Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

  • Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
    • Unggulan
    • Wawancara

    BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

  • dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

  • Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID