Mengenal Dana Kerugian dan Kerusakan untuk Bantu Negara yang Rentan terhadap Krisis Iklim
Perubahan iklim memberikan dampak di seluruh dunia. Namun, wilayah yang kontribusinya paling kecil sering kali menanggung beban perubahan iklim yang paling besar. Dalam hal ini, pendanaan menjadi salah satu aspek penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Pada Conference of the Parties (COP27) ke-27 UNFCCC, para pemimpin dunia menyepakati terobosan mengenai mekanisme pendanaan global yang disebut Dana Kerugian dan Kerusakan (Loss and Damage Fund).
Apa itu Dana Kerugian dan Kerusakan?
Dana Kerugian dan Kerusakan bertujuan untuk memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang paling rentan dan terkena dampak krisis iklim. Kerugian dan kerusakan yang dimaksud merujuk pada dampak parah yang terjadi akibat perubahan iklim, seperti kenaikan muka air laut, frekuensi kekeringan dan penggurunan yang meningkat, gelombang panas ekstrem, dan gagal panen.
Dampak-dampak ini diperkirakan akan semakin sering terjadi dan semakin parah seiring berlanjutnya krisis iklim. Kesepakatan terobosan mengenai dana tersebut dicapai setelah bertahun-tahun negosiasi antarnegara.
Laporan Kesenjangan Adaptasi PBB tahun 2022 memperkirakan bahwa dibutuhkan lebih dari US$300 miliar per tahun pada tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan adaptasi iklim di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, dana tersebut menjadi jembatan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan pendanaan mitigasi dan adaptasi iklim.
Tantangan
Meskipun telah mencapai kesepakatan, para pemimpin dunia masih harus mendiskusikan lebih lanjut rincian dan mekanisme Dana Kerugian dan Kerusakan yang telah disepakati. Pertanyaan mengenai siapa yang harus mendanai dana tersebut, dari mana dana tersebut berasal, dan negara mana yang akan memperoleh manfaat dari dana tersebut, masih terus dibahas.
Selain perjanjian mengenai Dana Kerugian dan Kerusakan, COP27 juga membentuk Komite Transisi dengan tujuan membuat rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diadopsi oleh COP28. Komite tersebut merilis rekomendasi tersebut pada tanggal 3 November; beberapa di antaranya adalah:
- Dana tersebut harus memiliki sumber daya yang stabil, dapat diprediksi, bersifat tambahan, dan memadai sejak awal. Komite mengusulkan angka kapitalisasi awal sebesar $150 miliar, yang secara bertahap dapat meningkat sesuai dengan proyeksi dan pencatatan biaya yang diperbarui. Tujuannya adalah untuk mencapai penambahan sebesar $300 miliar pada tahun 2030.
- Dana tersebut harus dapat diakses oleh semua negara berkembang. Kriteria akses yang efektif untuk berbagai keadaan harus ditetapkan dengan mendiskusikan praktik terbaik, kerangka kerja, parameter, dan pemicu.
- Mengingat kebutuhan mendesak akan penggalangan dana, komite percaya bahwa potensi sumber pendanaan inovatif harus dikaji secara menyeluruh untuk menghindari dampak distribusi yang regresif terhadap negara-negara berkembang dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan.
Langkah Selanjutnya
Penerapan Dana Kerugian dan Kerusakan masih harus dilihat pada COP28 berikutnya di Uni Emirat Arab (30 November–12 Desember 2023). Namun, meski diskusi mengenai pendanaan, stimulus, dan jaring pengaman sosial diperlukan, hal ini juga harus berjalan seiring dengan komitmen untuk mengatasi akar permasalahan perubahan iklim. Transisi sistemik menuju praktik yang adil dan merata di seluruh sektor juga harus dipercepat untuk mencapai kemajuan bagi manusia dan planet Bumi.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.