Meningkatnya Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online
Perkembangan teknologi dan internet telah membuat banyak aspek kehidupan kita menjadi lebih mudah. Namun, pada saat yang sama, perangkat teknologi juga menimbulkan kekerasan berbasis gender online dan jumlah kasusnya semakin mengkhawatirkan. Di tengah perkembangan teknologi yang tidak terkendali, mengatasi kekerasan berbasis gender online di seluruh dunia merupakan suatu hal yang mendesak.
Apa Itu Kekerasan Berbasis Gender Online?
Pertumbuhan budaya internet dan teknologi digital telah meningkatkan kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) di banyak negara, termasuk di Indonesia. Amnesty International menyatakan bahwa KBGO “dilakukan, dibantu, diperparah, dan meluas melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi atau media digital.”
Secara umum, perempuan dan anak perempuan merupakan mayoritas korban KBGO. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Institute of Development Studies menemukan bahwa antara 16-58% perempuan pernah mengalami kekerasan berbasis gender yang difasilitasi oleh teknologi dalam hidup mereka.
Ada berbagai KBGO. Menurut The Economist Intelligence Unit, tiga kasus KBGO yang paling umum dialami oleh perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia adalah misinformasi dan pencemaran nama (67%), pelecehan online (66%), dan ujaran kebencian (65%). Perempuan dengan pekerjaan tertentu, seperti jurnalis dan politisi, lebih rentan menjadi sasaran.
Masalah Global
KBGO merupakan masalah global yang membutuhkan solusi yang efektif. Data Economist Intelligence Unit menyebutkan bahwa seluruh kawasan di dunia memiliki prevalensi KBGO di atas 70%, dengan prevalensi tertinggi di Timur Tengah (98%). Namun, masih banyak kasus yang tidak dilaporkan secara global, dengan 78% responden mengaku tidak menyadari bahwa mereka dapat melaporkan pelecehan online.
Selain itu, kemunculan AI Generatif juga turut memperburuk masalah ini. Misalnya, pada Agustus 2024, ribuan perempuan dan anak perempuan di Korea Selatan menjadi korban kejahatan seks digital. Kejahatan-kejahatan ini berkisar dari kamera tersembunyi hingga konten seksual palsu, di mana pelaku menggunakan alat digital untuk membuat gambar dan video palsu dan eksplisit secara seksual tanpa persetujuan korban dan mengedarkannya di grup-grup online. Perangkat AI juga dapat digunakan untuk mengedarkan berita palsu yang memperparah dampak buruk berbasis gender, membatasi kebebasan dan keamanan perempuan dan anak perempuan dalam beraktivitas secara online.
Menggunakan Teknologi dengan Bertanggung Jawab
Segala bentuk kekerasan berbasis gender merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia universal, yang memungkinkan setiap orang hidup dengan aman. Oleh karena itu, penanganan KBGO merupakan hal mendesak yang memerlukan intervensi kolektif, terutama dengan kemajuan teknologi digital.
Pemerintah dan organisasi yang berfokus pada perempuan harus berkolaborasi untuk menciptakan mekanisme pelaporan yang efektif dan mudah diakses. Meningkatkan kesadaran akan keberadaan layanan tersebut juga penting untuk mendorong lebih banyak penyintas untuk melapor. Selain itu, pihak berwenang dan lembaga perlindungan harus memahami bahwa KBGO merupakan masalah serius dan meminta pertanggungjawaban pelakunya. Terakhir, penyedia internet dan pengembang perangkat digital juga harus mengedepankan tindakan pencegahan dan pembatasan untuk memastikan bahwa alat digital digunakan untuk tujuan yang baik.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.