Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Foto: Ron Lach di Pexels.
Segala hal dalam hidup ini berubah dengan begitu cepat. Dengan kemajuan teknologi dan peralihan menuju nol emisi, kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting. Seiring waktu, kita memerlukan keterampilan dasar yang kuat untuk bertahan hidup. Namun kenyataan berkata lain: rata-rata kemampuan literasi orang dewasa di seluruh dunia sedang menurun.
Pentingnya Literasi
Hidup terus mengalami perubahan: perubahan iklim, penuaan populasi, kehadiran AI, digitalisasi, hingga munculnya ‘pekerjaan hijau’ (green jobs). Namun, keterampilan membaca, berhitung, dan memecahkan masalah tetap menjadi kebutuhan mendasar untuk menavigasi dunia.
Sebagai contoh, kini semakin banyak orang yang menggunakan internet dan mengenal dunia digital. Dalam hal ini, literasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk “mengakses, memahami, mengevaluasi dan merefleksikan teks tertulis”. Keterampilan tersebut memengaruhi konten yang diakses seseorang, cara menyaring dan memproses informasi yang diterima, serta keamanan orang tersebut.
Selain itu, keterampilan literasi yang baik, serta keterampilan berhitung, dapat memberikan kesehatan dan kepuasan hidup yang lebih baik. Keterampilan tersebut juga membantu orang-orang, sebagai warga negara, terhubung dan terlibat dalam demokrasi, aktivisme, dan politik.
Menurunnya Keterampilan Literasi
Yang mengkhawatirkan, Survei Keterampilan Orang Dewasa OECD mengungkapkan bahwa keterampilan literasi sebagian besar ajek atau bahkan menurun dalam dekade terakhir. Hal ini didasarkan pada survei pada tahun 2011/2012 dan 2022/2023 yang melibatkan sekitar 160.000 orang dewasa berusia 16–65 tahun dari 31 negara (kebanyakan anggota OECD).
Menurut survei tahun 2023, rata-rata kemahiran literasi global adalah 260 poin dari 500 poin. Hanya 1,1% orang dewasa yang dapat mencari, menganalisis, dan mengintegrasikan informasi dari berbagai teks padat yang panjang dengan tema abstrak dan asing. Kemungkinan, mereka kemudian dapat mensintesis ide, argumen, dan sudut pandang yang kontras. Mereka juga seharusnya mampu mengevaluasi sumber, tidak hanya dari segi relevansi tetapi juga keandalannya.
Sebaliknya, 8,9% orang dewasa hanya bisa membaca teks pendek, seperti judul atau kepala paragraf. Mereka dapat menemukan informasi berdasarkan satu kata atau angka dari pertanyaan sederhana.
Semua negara di dunia mengalami stagnasi atau penurunan keterampilan literasi, kecuali Denmark dan Finlandia. Korea, Lituania, Selandia Baru, dan Polandia menunjukkan penurunan terbesar. Penurunan serupa juga terjadi di berbagai demografi, termasuk orang dewasa muda dan orang dewasa dengan pendidikan tinggi.
Selain itu, kesenjangan keterampilan di berbagai negara mencerminkan meningkatnya kesenjangan di dunia saat ini. Faktornya bermacam-macam, antara lain kendala bahasa, tingkat pendidikan, tingkat pendidikan orang tua, sistem pendidikan yang ada, dan lain-lain. Namun di sisi lain, perempuan kini menunjukkan kemampuan literasi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Pendidikan Sepanjang Hayat
Dunia yang berubah dengan cepat menghadirkan tantangan yang terus berkembang bagi kita semua. Di tengah misinformasi dan disinformasi yang merajalela, penyalahgunaan AI, kampanye politik digital, dan pasar kerja yang kejam, keterampilan literasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita tinggalkan. Oleh karena itu, pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil, dan akademisi harus terlibat dan bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan dasar di seluruh dunia.
Untuk memastikan pembangunan dunia tidak meninggalkan seorang pun di belakang, akses terhadap pendidikan dan pelatihan berkualitas harus bersifat sepanjang hayat, inklusif, dan dapat diakses oleh semua orang. Pelatihan-pelatihan dan kursus online dapat menjadi salah satu cara untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Pada akhirnya, mengevaluasi pendekatan terhadap pendidikan dan ketenagakerjaan sangatlah penting untuk menciptakan tata kelola yang kuat yang memungkinkan pendidikan untuk semua.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.