Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Ragam Upaya Peningkatan Akses Air Bersih di Bangladesh

Bangladesh masih berjuang untuk menjamin akses air bersih bagi penduduknya. Mengatasi masalah ini adalah hal yang mendesak dan kritis.
Oleh Dinda Rahmania
24 Juni 2024
anak-anak memompa air dari tanah dengan alat pompa

Foto: Bradford Zak di Unsplash.

Bangladesh merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Selatan dan diakui sebagai salah satu negara berkembang di dunia. Terlepas dari potensi ekonominya, negara ini masih menghadapi masalah terkait penyediaan akses air bersih bagi penduduknya.

Masalah Akses Air Bersih di Bangladesh

Menurut Laporan Program Pemantauan Bersama (JMP), jumlah penduduk Bangladesh yang memiliki akses terhadap air yang dikelola secara aman tidak sampai 60%, sementara sisanya hanya menggunakan air yang tidak memiliki jaminan keamanan dan kualitas. 

Meskipun cakupan air secara keseluruhan telah meningkat dan target air dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) telah terpenuhi, memastikan air yang aman bagi semua orang masih merupakan isu penting. Hanya 15% penduduk yang memiliki akses terhadap air pipa, dan di kalangan masyarakat termiskin, angkanya bahkan hanya 3%. 

Masalah ini masih diperparah dengan fenomena musiman seperti kekurangan air atau banjir, yang memaksa penduduk melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan air, biasanya mengandalkan mata air atau sungai alami. Bangladesh berada di peringkat ke-7 negara paling rentan terhadap dampak iklim. Banjir, angin topan, dan gelombang pasang yang sering terjadi sangat mengganggu pasokan air tawar, sehingga menyebabkan intrusi garam dalam jumlah besar di masyarakat pesisir. 

Mengatasi Ketimpangan Air

Upaya untuk mengatasi kekurangan air di Bangladesh datang dari berbagai sektor. Misalnya, Project Ombu yang diselenggarakan oleh Give Bangladesh Foundation telah menyediakan akses terhadap air bersih bagi lebih dari 30.000 orang. Proyek ini mengakui bahwa berbagai wilayah di negara ini mempunyai kebutuhan spesifik, yang masing-masing memerlukan solusi khusus untuk mengatasinya.

Di wilayah utara yang rawan banjir, misalnya, Proyek Ombu telah memasang sumur tabung berperon ganda yang ditinggikan 1,5 meter di atas tanah untuk mengatasi tantangan dalam mengakses air bersih selama berbulan-bulan ketika banjir menenggelamkan sumur tabung konvensional. Sementara itu, di Jalur Perbukitan Chittagong, kelangkaan dan kontaminasi air telah menjadi masalah yang kritis. Untuk mengatasi hal ini, Proyek Ombu memasang enam sumur tabung dalam dan waduk yang dilengkapi dengan sistem penyaringan, untuk memastikan pasokan air bersih yang konsisten sepanjang tahun dengan menggunakan metode pemurnian alami.

Inisiatif lain dalam mengatasi masalah air ada di desa Goaldihi di bagian utara. Engineers Without Borders, sebuah organisasi nirlaba kemanusiaan, memanfaatkan keahlian teknik mereka untuk mengadakan bantuan kemanusiaan. Organisasi ini telah merancang dan membangun infrastruktur air dan sanitasi di Goaldihi, termasuk sistem penyaringan keramik, sumur tabung yang ditinggikan, pompa sumur tabung dalam bertenaga surya, dan jamban yang ditinggikan.

Akses Universal terhadap Air Bersih

Air merupakan hak dasar setiap orang. Menurut UN Water, “Hak atas air adalah hak setiap orang untuk memiliki akses terhadap air yang cukup, aman, dapat diterima, dapat diakses secara fisik, dan terjangkau untuk penggunaan pribadi dan domestik.” 

Menjamin akses air bersih bagi setiap orang merupakan bagian penting dalam pemenuhan hak tersebut. Oleh karena itu, pemerintah, masyarakat sipil dari berbagai latar belakang, dan dunia usaha harus bekerja sama untuk mengatasi kelangkaan air, kontaminasi, dan infrastruktur yang tidak memadai. Mengatasi kemiskinan dan kesenjangan struktural, mendukung proyek bantuan, dan berinvestasi pada teknologi air berkelanjutan merupakan langkah yang penting. 

Selain itu, memberdayakan masyarakat lokal untuk mengelola air mereka sendiri secara efektif melalui program pendidikan dan pelatihan juga tak kalah penting. Terakhir, kebijakan yang mendorong konservasi air, pengendalian polusi, dan ketahanan iklim sangat penting untuk mencapai akses air bersih bagi semua.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Mengatasi Heat Stress Okupasional Demi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui Penguatan Kemitraan
Berikutnya: Upaya Sumba Sustainable Solutions Tingkatkan Akses Listrik di Pedalaman Sumba

Lihat Konten GNA Lainnya

buku terbuka dengan kaca pembesar tergeletak di atasnya Menjaga Skeptisisme yang Sehat atas Klaim Iklim Perusahaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Menjaga Skeptisisme yang Sehat atas Klaim Iklim Perusahaan

Oleh Jalal
2 Oktober 2025
truk sampah kuning yang diparkir di depan fasilitas pengolahan sampah Bagaimana Institusi Akademik dapat Berkontribusi dalam Pengelolaan Sampah
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Bagaimana Institusi Akademik dapat Berkontribusi dalam Pengelolaan Sampah

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
2 Oktober 2025
foto sungai dengan bebatuan dan semak-semak di tepinya serta lata belakang hutan dan langit biru Mengupayakan Keadilan Ekologis
  • GNA Knowledge Hub
  • Kabar

Mengupayakan Keadilan Ekologis

Oleh Seftyana Khairunisa
1 Oktober 2025
gletser di Greenland Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025

Oleh Kresentia Madina
1 Oktober 2025
lanskap pulau kecil dengan pepohonan hijau dan tambang. Ironi Raja Ampat: Pengakuan Ganda dari UNESCO dan Kerusakan Lingkungan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Ironi Raja Ampat: Pengakuan Ganda dari UNESCO dan Kerusakan Lingkungan

Oleh Abul Muamar
30 September 2025
Foto kawasan perkotaan dengan taman, bangunan, dan jalur air dari atas udara Melihat Kota Spons di China sebagai Solusi Berbasis Alam untuk Pengelolaan Air Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Melihat Kota Spons di China sebagai Solusi Berbasis Alam untuk Pengelolaan Air Perkotaan

Oleh Attiatul Noor
30 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia